Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL KOULUTUS

PROBLEMATIKA PENERAPAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH Futika Permatasari
JURNAL KOULUTUS Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Koulutus
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.719 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan problematika dalam mengimplementasikan Gerakan Literasi Sekolah. Kebijakan GLS merupakan upaya pemerintah dalam menumbuhkembangkan minat baca yang dituangkan dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015. GLS mengatur secara teknis dan menghimbau bagi siswa di setiap jenjang pendidikan untuk menyukai dan membiasakan kegiatan membaca. Salah satu kegiatan yang dihimbau dari kebijakan tersebut adalah dengan membaca buku pengayaan 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai dengan harapan minat baca siswa meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.. Metode pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian dilakukan dengan tiga tahap yakni data reduksi, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang menghambat implementasi Gerakan Literasi Sekolah diantaranya adalah rendahnya minat baca siswa, kurangnya penggerak Literasi di Sekolah, kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung Gerakan Literasi Sekolah. Kata Kunci: Gerakan Literasi Sekolah, problematika, implementasi
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21 DAN PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORASI Imam Suhaimi; Futika Permatasari
JURNAL KOULUTUS Vol. 4 No. 2 (2021): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/koulutus.v4i2.715

Abstract

Pada hakikatnya proses pendidikan diadakan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai tujuan tertentu. Diantara tujuan yang ingin dicapai adalah perkembangan pribadi dan kompetensi yang disyaratkan. Guna mencapai tujuan pendidikan tersebut diperlukan kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran, salah satunya yaitu pemanfaatan teknologi, di mana peran teknologi pada saat ini tidak dapat dipungkiri penggunaannya oleh guru dan siswa di dalam kelas. Pada abad 21 ini, tujuan utama pendidikan yaitu mempersiapkan siswa untuk beradaptasi dengan fleksibel terhadap masalah-masalah dan pengetahuan-pengetahuan baru, serta kemampuan siswa dalam mentransfer apa yang mereka pelajari ke situasi yang baru dapat memberikan indeks penting terhadap pembelajaran adaptif dan fleksibel serta berkolabolari Pembelajaran kolaborasi mengasumsikan fokus bersama, berbagi tanggung jawab untuk belajar, dan disiplin pendekatan untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Pembelajaran kolaboratif adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menitik beratkan pada tugas spesifik dan berbagai tugas dalam kerja kelompok dengan membandingkan kesimpulan dan prosedur kerja kelompok serta memberikan keleluasaan pada peserta didik dalam bekerja kelompok Abstract In essence, the educational process is held to facilitate students to achieve certain goals. Among the goals to be achieved are personal development and the required competencies. In order to achieve these educational goals, creativity and innovation in learning are needed, one of which is the use of technology, where the role of technology at this time cannot be denied by teachers and students in the classroom. In the 21st century, the main goal of education is to prepare students to adapt flexibly to new problems and knowledge, and the ability of students to transfer what they learn to new situations can provide an important index of adaptive and flexible learning and collaborative learning. Collaboration assumes a shared focus, shared responsibility for learning, and a disciplined approach to achieving desired goals. Collaborative learning is an approach in learning that focuses more on specific tasks and various tasks in group work by comparing conclusions and group work procedures and giving students flexibility in group work.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE DI UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI PADA MATA KULIAH BAHASA INGGRIS TEKNIK Yopi Arianto; Futika Permatasari
JURNAL KOULUTUS Vol. 5 No. 1 (2022): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/koulutus.v5i1.806

Abstract

This study aims to describe the perceptions of students from the engineering faculty of the University of Kahuripan Kediri on online English lectures. The design of this research is descriptive qualitative by using questionnaires and interviews to obtain the necessary data. The results of the study found that 15 students found it difficult to learn online for the following reasons: 1) Students were not familiar with video conferencing because they had to be in front of their gadgets for 45 to 75 minutes, 2) Students felt their English skills were lacking. good for attending lectures at the Pre-intermediate level, and 3) Students admit that they often experience intermittent signals that make them unable to attend lectures properly. 67 Students (55%) perceive that online lectures are still interesting but lack opportunities to be active. Meanwhile, 54 students (45%) perceive that online lectures are going well and can replace face-to-face lectures. Based on the results of this study, it can be concluded that the majority of students have a positive perception of online English learning