Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG SEMI (Zea mays L) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK NPK Dini Mufriah; Lisdayani Lisdayani
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.481 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v9i1.143

Abstract

Jagung semi (baby corn) sangat populer sebagai sayuran. Ketersediaan hara dalam tanah yang rendah dapat menjadi faktor pembatas dari produksi jagung semi yang cenderung memiliki perakaran pendek dan daya serap hara yang terbatas. Penambahan pupuk dan bahan organik lainnya sangat dianjurkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang kambing dan pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung semi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah pemberian pupuk kandang kambing yang terdiri dari K0 = 0 ton/Ha (kontrol), K1 = 5 ton/Ha (1 kg), K2 = 10 ton/Ha (2 kg). Faktor ke dua adalah pemberian pupuk NPK Y0 = 0 kg/Ha (kontrol), Y1 = 200 kg/Ha (40 gam), Y2 = 400 kg/Ha (80 gam). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang kambing memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam, jumlah daun umur 2 dan 4 minggu setelah tanam, diameter batang umur 2 dan 4 minggu setelah tanam, berat jagung semi per plot tanpa klobot, berat jagung semi per tanaman serta berat jagung semi per tanaman, dimana perlakuan pupuk kandang kambing terbaik pada K2 (10 ton/ha). Perlakuan pemberian pupuk NPK memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, dan 4 minggu setelah tanam, jumlah daun umur 4 minggu setelah tanam dimana perlakuan pupuk NPK terbaik pada Y2 (400 kg/Ha).
PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna radiata L) DENGAN PERLAKUAN PUPUK KANDANG DAN BPF RHIPHOSANT PADA LAHAN KERING Rini Sulistiani; Syarifa Mayly B. D; Dini Mufriah; Muhammad Yusuf Dibisono
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.3 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v10i1.187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kandang dan bakteri pelarut fosfat Rhiphosant yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi kacang hijau di lahan kering. Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pupuk kandang (P) terdiri dari P0 (0 ton/ha), P1(3 ton/ha), P2 (6 ton/ha dan P3 (9 ton/ha). Faktor kedua aplikasi BPF Rhiphosant (B) terdiri dari perlakuan B0 (0 kg/ha), B1(1 kg/ha), dan B2 (2 kg/ha). Aplikasi pupuk kandang memberikan perbedaan tidak nyata pada bobot kering tanaman dan indeks panen tanaman kacang hijau di lahan kering. Namun pupuk kandang memberikan efek berbeda nyata pada komponen hasil panen yaitu jumlah polong dan bobot biji. Perlakuan BPF Rhiphosant memberikan efek tidak nyata pada pertumbuhan vegetatif dan komponen panen. Demikian juga kombinasi perlakuan pupuk kandang dan BPF Rhipohosant menunjukkan pengaruh tidak nyata untuk semua parameter yang diamati, sehingga belum diperoleh kombinasi dosis yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tertinggi kacang hijau di lahan kering.
Analisis Mineral Liat Tanah Sawah Menggunakan X-Ray Diffractin (XRD) pada Tiga Kabupaten Berbeda di Yogyakarta Dini Mufriah
JURNAL AGROPLASMA Vol 9, No 1 (2022): AGROPLASMA VOL 9 NO 1
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v9i1.2681

Abstract

The aim of this study is to analyze the types of clay minerals using x-ray diffraction (XRD) in several different locations in Yogyakarta, especially in paddy fields that have different types of soil management. The results of clay mineral analysis using XRD showed that the tillage layer on the paddy field in the Minggir sub-district, Sleman contains clay minerals of type 1:1, namely the type of Metahaloisite (Al2Si2O5(OH)4). While the results of the analysis of clay minerals in the top layer of paddy soil in Nanggulan sub-district, Kulonprogo and Pundong sub-district, Bantul showed a clay mineral of type 2:1 type Montmorillonite, where the Montmorillonite clay mineral contained in paddy soil in Nanggulan sub-district, Kulonprogo, had mineral crystallization higher better than the Montmorillonite clay mineral in the Pundong sub-district, Bantul.Keywords :x-ray diffraction (XRD),clay minerals, paddy fields 
Dampak Pengelolaan Sawah Secara Organik Lebih Dari Lima Tahun Terhadap C-Organik Tanah dan Ketersediaan Ammonium Dini Mufriah
JURNAL AGROPLASMA Vol 9, No 2 (2022): AGROPLASMA VOL 9 NO 2
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v9i2.3336

Abstract

This study aims to examine the availability of soil organic C, availability of ammonium and the dynamic pattern of organic C in organically managed paddy soils for 8 to 10 years at three different lowland rice locations in Yogyakarta. The research was conducted using survey techniques and descriptive methods. The results showed that paddy fields that were given organic fertilizer for 8-10 years had higher organic C than non-organic paddy fields, namely an average of 2.10-2.70%. In organically managed paddy soils also showed a significant positive relationship between soil organic C and NH4+-dd in MS paddy soils containing clay minerals 1:1 (r= 0.71) and NK paddy soils (r= 0 .64) and PB (r= 0.77) which were dominated by clay minerals 2:1. The correlation was not significant in the non-organic managed paddy fields. Keywords :paddy soils, organic C,NH4+-dd