: Kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek masih rendah, karena guru belum menerapkan pembelajaran inovativ sesuai kecerdasan emosional siswa. Rumusan penelitian ini yaitu 1) apakah ada perbedaan kemampuan menulis cerita pendekĀ siswa dengan model pembelajaran peta konsep dengan model pembelajaran langsung? 2) Apakah ada perbedaan kemampuan menulis cerita pendekĀ siswa yang kecerdasan emosionalnya tinggi dengan siswa yang kecerdasan emosionalnya rendah? 3) Apakah ada interaksi model pembelajaran dan kecerdasan emosional dalam mempengaruhi kemampuan menulis cerita pendek? Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan rancangan faktorial 2x2. Populasi penelitian yaitu siswa SD di Gugus 1 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli-Desember 2021. Sampel penelitian diambil sebanyak 4 SD dengan teknik sampling ialah multyple stage purposive sampling. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan angket dan tes. Analisis data menggunakan teknik analisis varians klasifikasi ganda. Pengujian hipotesis diperoleh Fh model pembelajaran sebesar 42,08 dengan signifikansi 0,00. Fh kecerdasan emosi sebesar 118,73 dengan signifikansi 0,00. Fh interaksi model pembelajaran dan kecerdasan emosi sebesar 8,27 dengan signifikansi 0,00. Penelitian menyimpulkan bahwa: 1) ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara model Pembelajaran Peta Konsep dan Pembelajaran Langsung. 2) ada perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Kecerdasan Emosinya tinggi dan rendah. 3) ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan kecerdasan emosi dalam mempengaruhi hasil belajar.