Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Teori Superioritas Alfred Aldler dalam Tokoh Utama Laki-laki di Novel Hujan Karya Tere Liye dwi nurcahyani; lulus irawati; dwi rohman soleh
Klitika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/klitika.v3i2.1593

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan   superioritas tokoh utama yang diperankan oleh seorang laki-laki dalam novel Hujan karya Tere Liye. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan, metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini data yang akan dikumpulkan yaitu superioritas seorang tokoh utama laki-laki. Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel Hujan, Karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan, baca, dan catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi (content analysis). Berdasarkan hasil penelitian  dapat disimpukan bahwa Konsep Alfred Aldler dalam tokoh utama laki-laki di novel hujan karya Tere Liye menunjukkan adanya dua bidang superioritas dalam bidang sosial dan teknologi.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBASIS DONGKREK Dwi Rohman Sholeh; Herman J. Waluyo; Setya Yuwana Sudikan; Nugraheni Eko Wardani
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, NO 1 (2019)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2476.268 KB) | DOI: 10.15408/dialektika.v6i1.9679

Abstract

Abstract: This research is meant to: (1) describe the planning of Drama learning using Dongkrek-based Teams Games Tournament (TGT) strategy, (2) describe the implementation of Drama learning using Dongkrek-Based TGT strategy, and (3) describe the obstacles faced by the lecturers and students in drama learning using Dongkrek-Based TGT  strategy. This descriptive qualitative research took place in IKIP PGRI Madiun, East Java. The result shows that (1) The lecturer who responsible for the planning of Drama learning using Dongkrek-Based TGT strategy has implemented the designed syllabus while the objectives has been in accordance with the Standard Competency and Basic Competence.  Furthermore, the syllabus has includes the complete implementation procedures starting from initial activity of apperception, elaboration, confirmation and motivation. Main activities includes exploration, elaboration and confirmation followed by closing. (2) The implementation of Drama learning using Dongkrek-based TGT strategy included ‘Practice/performance test” in the syllabus but performed written test in the implementation while giving assignment to the student. In addition, there are some points of indicators which have not been achieved by students and didn’t received any special attention from the lecturer. The learning objectives have been in accordance with the Standard Competency and Basic Competency of the syllabus. (3) Obstacles faced by lecturer and students in the implementation of drama learning using Dongkrek-Based TGT strategy proved to be joyful learning as it comes from local culture called Dongkrek as students gained immediate competency on literacy instead of the theory. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan  perencanaan pembelajaran drama dengan strategi Teams Games Tournament (TGT) berbasis dongkrek, (2) mendeskripsikan  penerapan pembelajaran drama dengan strategi TGT berbasis dongkrek, dan (3) mendeskripsikan kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran drama dengan strategi TGT berbasis dongkrek. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mengambil lokasi di IKIP PGRI Madiun Jawa Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Dosen pengampu dalam perencanaan pembelajaran drama dengan strategi TGT berbasis dongkrek, sudah mengikuti silabus yang dibuat, tujuan sudah sesuai dengan SK dan KD yang digunakan. Kemudian silabus langkah-langkah pembelajaran sudah lengkap dimulai dari kegiatan awal yang melingkupi apersepsi, elaborasi, konfirmasi dan motivasi. Kegiatan inti melingkupi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, kemudian penutup. (2) Penerapan pembelajaran drama dengan TGT berbasis dongkrek pada teknik penilaian pada silabus dicantumkan “tes praktik/ kinerja” namun dosen lebih kepada tes tulis ketika memberikan tugas mahasiswa, ada pula beberapa poin indikator yang belum mampu dicapai oleh mahasiswa dan tidak mendapat perhatian khusus dari dosen. Tujuan pembelajaran juga sudah sesuai dengan SK dan KD pada silabus. (3) Kendala-kendala dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran drama dengan strategi TGT berbasis dongkrek, karena sebuah pembelajaran yang berangkat dari sebuah kesenian lokal yaitu kesenian dongkrek maka pembelajaran drama untuk mahasiswa  menyenangkan (joyful learning) karena mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung tentang kompetensi kesastraan dan bersastra dan tidak hanya berteori.Permalink/DOI: http://doi.org/10.15408/dialektika.v6i1.9679 
PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VII-B MTs MUHAMMADIYAH 3 YANGGONG DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN GURU Abdul Ghoni Mahmudi; Lulus Irawati; Dwi Rohman Soleh
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 21 No 2 (2020): Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/semiotika.v21i2.17078

Abstract

This research describes the breach of politeness in learning Indonesian in class VII-B MTs Muhammadiyah 3 Yanggong, Ponorogo Regency. In the Indonesian learning process, especially in the topic "Speaking Indonesian properly and correctly" students should use polite language whenever communicating to the teacher. However, there are still many students who break the principle of politeness. This research used descriptive qualitative method—data collection using the observation method with note-taking and recording techniques. The results of this study indicate that there is a violation of all politeness maxims in learning Indonesian. A form of violating the maxims of wisdom is that students do not respond to their teachers by answering unserious or joking. Flouting of generosity maxims is shown by how students convey their intentions or wishes emotionally. The students violate the maxims of approbation, in which students criticize directly or frankly. Violation of the maxims of modesty is delivered by underestimating the partner. Violation of the agreement's maxims is indicated by students' attitude who do not respect their teacher's orders by speaking in a rude Javanese speech style or ngoko. The students break the maxims of sympathy by boasting or praising themselves in front of their teachers and classmates.
Penerapan Lesson Study (LS) Untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pembelajaran Guru Bahasa Indonesia Di SMP Negeri 3 Kota Madiun Irawadi Irawadi; Bambang Eko Hari Cahyono; Dwi Rohman Soleh
Jurnal Edukasi Gemilang (JEG) Vol 5 No 3 (2020): Vol 5 No.3 (2020)
Publisher : MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesionalan pembelajaran guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Madiun. Keprofesionalan pembelajaran yang dimaksudadalahkeprosesionalan guru dalammelaksanakanpembelajaran yang meliputiaspekpersiapan, pelaksanaan, danpenlaianpembelajaran. Tindakan yang diterapkan pada penelitian ini adalah lesson study (LS) dengan melibatkan 4 (empat) guru Bahasa Indonesia sebagai subjek. Tindakan ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah dokumen dan pengamatan. Data pra-tindakan diperoleh dari dokumen hasil penilaian supervisi yang meliputi nilai perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada semester sebelumnya. Data setelah tindakan diperoleh dengan teknik observasi, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengadakan penilaian pelaksanaan pembelajaran di tempat guru mengajar sedangkan studi dokumen dilakukan dangn menilai dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan administrasi penilaian pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Lesson studyber hasil meningkatkan profesionalitas pembelajaran guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Madiun secaracukupsignifikanyaitu 15,60 poindariskalapenilaian 0 sampai 100. Nilai keprofesionalan pembelajaran rerata yang semula 71,96 dengan predikat Cukup pada waktu sebelum diadakan penelitian menjadi 87,56 dengan predikat Baik, dalam skala penilaian 0 sampai 100, setelah penelitian. (2) Peningkatan ini terjadi pada semua subjek guru Bahasa Indonesia dan seluruh aspek keprofesionalan pembelajaran baik aspek persiapan, pelaksanaan, maupun administrasi penilaian pembelajaran; (3) Aspek yang paling tinggi peningkatannya adalah aspek perencanaan pembelajaran yang mencapai 18,23 poin, disusul aspek administrasi penilaian yang mencapai 15,00 poin dan terakhir aspek pelaksanaan pembelajaran yang mencapai 13,56 poin.
Kesantunan Berbahasa Siswa dalam Berkomunikasi dengan Guru (Kajian Pragmatk) Abdul Ghoni Mahmudi; Lulus Irawati; Dwi Rohman Soleh
Deiksis Vol 13, No 2 (2021): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.1 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v13i2.6169

Abstract

Di dalam lingkungan sekolah, seharusnya siswa mampu mengendalikan tuturannya. Hal ini dikarenakan lingkungan sekolah merupakan tempat mereka menuntut ilmu dan membentuk karakter. Akan tetapi, pada kenyataannya dalam proses pembelajaran masih ditemukan beberapa siswa yang menggunakan bahasa tidak santun kepada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa pada siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 3 Yanggong Ponorogo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif, metode yang digunakan deskriptif. Data penelitian berupa dialog maupun konversasi siswa dengan temannya dan siswa dengan guru. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, teknik rekam, dan wawancara. Dari hasil penelitian ditemukan adanya tuturan siswa yang mematuhi maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan, dan maksim kesimpatisan. Akan tetapi adapula tuturan siswa yang melanggar maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan, dan maksim kesimpatian. Kata Kunci: Kesantunan, Berbasaha, Pragmatik
Esensi Religiusitas Dalam Kumpulan Cerpen Tersangka Nina Dhamayanti; Bambang Eko Hari Cahyono; Dwi Rohman Soleh
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v5i2.11447

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian sosiologi sastra yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami esensi relegiusitas dalam kumpulan cerpen Tersangka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskiptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Tersangka karya Syukur A.Mirhan dan El Navisa. Data diperoleh dengan teknik lihat, baca dan catat. Untuk menganalisis data, digunakan teknik analisis isi yang meliputi tahapan identifikasi data, klasifikasi data, dan interpretasi data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan esensi religiusitas yang meliputi lima dimensi religius. Pertama dimensi keyakinan berupa keyakinan kepada Allah, keihlasan dan percaya takdir. Kedua, dimensi praktik agama yaitu berkaitan tentang peribadatan, membaca Al-Quran, dan melakukan kegiatan keagamaan. Ketiga dimensi pengalaman berkaitan dengan perasaan tentang kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari, dan sikap sabar. Ke empat, dimensi pengetahuan agama berkaitan tentang informasi keagamaan. Ke lima dimensi pengamalan yang berisi tentang sikap saling menghormati, menjaga amanat dan tolong-menolong.Kata kunci: esensi relegiusitas; kumpulan cerpen Tersangka; sosiologi sastraThe Essence of Religiousity in the Suspect’s Short Story Collection  AbstractThis research is a sociological study of literature that aims to describe and understand the essence of religiosity in the collection of short stories of the suspect. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The source of data in this research is a collection of short stories Tersangka by Syukur A.Mirhan and El Navisa. The data was obtained by looking, reading and taking notes. To analyze the data, content analysis techniques were used which included the stages of data identification, data classification, and data interpretation. Based on the results of the study found the essence of religiosity which includes five religious dimensions. The first dimension of belief in the form of belief in Allah, sincerity and belief in destiny. The second dimension of religious practice which is related to worship, reading the Koran, and carrying out religious activities. The third dimension of experience is related to feelings about God's presence in everyday life, and an attitude of patience. The four dimensions of religious knowledge relate to religious information. The five dimensions of practice which contain mutual respect, maintaining the mandate and helping each other.Keywords: the essence of religiosity; collection of short stories Tersangka; sociological literature
Kesesuaian aspek kebahasaan BSE bahasa Indonesia SMP terhadap standar isi Muhammad Fahmi; Dwi Rohman Saleh
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.838 KB) | DOI: 10.25273/linguista.v1i2.1976

Abstract

Terobosan luar biasa yang dilakukan pemerintah dalam penerapan K-13 ini adalah Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE pun diperbolehkan untuk dicetak dan diperbanyak tanpa membayar royalti ke pemerintah. BSE diberikan secara masif. Semua sekolah bisa mengaksesnya. Penelitian bertujuan untuk melihat sejauh mana kekurangan, terutama pada aspek kebahasaan, dalam BSE Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013. Terdapat 3 aspek kebahasaan yang dinilai dari sebuah buku teks, yaitu (1) aspek kesesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik; (2) komunikatif; dan (3) keruntutan dan kepaduan paragraf. Pada aspek kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik hasil penelitian memperlihatkan bahwa di BSE Bahasa Indonesia kelas VII ditemukan 30 kata yang tidak sesuai dengan perkembangan intelektual peserta didik. Peserta didik tidak mampu memahami kata-kata tersebut adalah karena mereka tidak biasa atau tidak pernah melihat atau mendengar kata-kata tersebut. Pada penilaian aspek komunikatif di buku ini ditemukan: (1) permasalahan tentang makna ganda (tidak jelas) kalimat; (2) kesalahan tanda baca; (3) dan inkonsistensi. Pada penilaian aspek keruntutan dan kesatuan gagasan ditemukan masalah: (1) tidak adanya hubungan antara subbab dengan subbab sebelum dan sesudahnya; (2) pengulangan kalimat yang tidak perlu; (3) dan hubungan antarkalimat yang membingungkan.
KRITIK SOSIAL DAN NILAI MORAL DALAM STAND UP COMEDY INDONESIA EPISODE 7 DI TELEVISI NASIONAL KOMPAS (ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL Lisma Meilia Wijayanti; Teguh Suharto; Dwi Rohman Soleh
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.166 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kritik sosial yang mucul dalam program acara Stand Up Comedy Indonesia Episode 7 Di Kompas TV, juga untuk mendeskripsikan bagaimana nilai moral dalam Stand Up Comedy Indonesia Episode 7 di Kompas TV. Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana program acara Stand Up Comedy Indonesia Episode 7 di Kompas TV sebagai sebuah media kritik sosial dan penyampaian nilai moral dengan menggunakan analisis wacana tekstual dan kontekstual. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan analisis wacana. Data dari penelitian ini adalah seluruh wacana yang mengandung kritik sosial dan nilai moral dalam program Stand Up Comedy Indonesia Episode 7 di Kompas TV yang diperoleh dari situs youtube yang menayangkan pertunjukan Stand Up Comedy Indonesia Episode 7. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi lalu kemudian ditranskip sebagai bahasa tulis. Teknik analisis data dilakukan dengan model analisis wacana tekstual dan kontekstual.Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) isi materi pada program Stand Up Comedy Indonesia Episode 7 di Kompas TV yang mengandung kritik sosial, 2) isi materi pada program Stand Up Comedy Indonesia Episode 7 di Kompas TV yang mengandung nilai moral, keduannya dapat ditemukan dengan menggunakan metode analisis wacana tektual dan kontekstual. Dari data temuan yang mengandung kritik sosial ditemukan beberapa jenis kritik sosial diantarannya mengenai budaya, psikologis dan ekonomi. Sementara data temuan yang mengandung nilai moral ditemukan dua prinsip yakni prinsip bersikap baik dan prinsip hormat.
NILAI SOSIAL BUDAYA DAN NASIONALISME DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA Estuning Dewi Hapsari; Dwi Rohman Soleh
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.962 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan nilai sosial budaya apa saja yang terkandung dalam novel “Burung-Burung Manyar” karya YB. Mangunwijaya ditinjau dari pendekatan sosiologi sastra (2) mendeskripsikan nilai nasionalisme dalam novel “Burung-Burung Manyar” karya YB. Mangunwijaya (3) mendeskripsikan hubungan antara nilai sosial budaya dan nasionalisme dalam novel “Burung-Burung Manyar” karya YB. Mangunwijaya dengan kehidupan masyarakat. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel. Sumber data penelitian dibagi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa data tentang nilai sosial budaya, dan nasionalisme dalam novel serta hubungan antara nilai sosial budaya dan nasionalisme dengan kehidupan masyarakat. Data sekunder berupa data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis konten. Uji validitas data dengan teknik triangulasi teori dan sumber, sedangkan analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif. Berdasarkan hasil penlitian dapat disimpulkan: (1) Wujud nilai sosial budaya dalam novel Burung-Burung Manyar ada tiga, yaitu ideas, activitis, dan artifact. Ideas berupa norma-norma yang hidup dalam masyarakat berupa menghormati orang yang lebih tua, menghormati wanita, menghormati suami, dan dianjurkan untuk tidak melanggar adat yang sudah ada di dalam masyarakat. Activitis mempunyai dua wujud. Pertama  berwujud aktivitas tindakan berpola manusia dalam masyarakat. Kedua, aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain berdasarkan adat tata kelakuan. Artifact, merupakan wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. (2) Wujud nasionalisme dalam novel Burung-Burung Manyar adalah  jiwa semangat dan nilai-nilai yang mampu membentuk kepribadian, watak, serta budi pekerti luhur. (3) Hubungan nilai sosial budaya dan nasionalisme dengan kehidupan masyarakat saat ini berkaitan dengan perilaku mengisi kemerdekaan. Perilaku lain dalam mengisi kemerdekaan berupa memerangi  masalah kemiskinan, pola hidup rakyat, pejabat, serta penyelewengan yang dilakukan dalam bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme.
NILAI MORAL DALAM NOVEL GUNUNG UNGARAN KARYA NH. DINI Agustinus Subardi; Lulus Irawati; Dwi Rohman Soleh
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk nilai moral dalam novel Gunung Ungaran karya Nh. Dini. Metode penelitiannya deskriptif  kualitatif. Sumber datanya novel Gunung Ungaran karya Nh. Dini. Teknik pengumpulan datanya dokumentasi, baca dan catat. Teknik keabsahan data meliputi credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk nilai moral dalam novel Gunung Ungaran karya Nh. Dini, yaitu: kejujuran:  terhadap dirinya sendiri, ungkapan syukur kepada Tuhan, ucapan terima kasih kepada orang lain; kesediaan untuk bertanggung jawab: mengerjakan tugas, pekerjaan, profesinya secara total, tuntas, sukarela, tanpa pamrih,  dan membantu, berbagi kepada orang lain secara ikhlas; keberanian moral: sikap memberi kepada orang lain secara ikhlas, murah hati, berani keluar dari kemapanan dan kemelekatan, percaya kepada Tuhan; kerendahan hati: mengungkapkan terima kasih, doa, syukur kepada Tuhan, menyadari kerapuhannya, sikap tidak semena-mena; kemandirian moral: mengatasi permasalahan,  mengambil keputusan, tidak bergantung, mengikhlaskan, dan tidak mempertimbangkan untung rugi.