Mohammad Danny Priyanto
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FENOMENA PERILAKU SEKS BERISIKO PEMANDU KARAOKE FREELANCE DI KOTA TEGAL Mohammad Danny Priyanto; Besar Tirto Husodo; Kusyogo Cahyo
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 4, No 3 (2016): MEI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.546 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v4i3.13712

Abstract

Tahun 2013, Infeksi Menular Seksual di Kota Tegal ada 396 kasus dan meningkat signifikan tahun 2014 sebanyak 2017 kasus. Selama tahun 2014 tercatat sebanyak 116 kasus HIV/AIDS dan tahun 2015semakin bertambah menjadi 152 kasus. Terdapat 17 tempat karaoke di Kota Tegal yang sebagian besar menyediakan pemandu karaoke. Pemandu karaoke terbagi menjadi 2 macam, yaitu tetap dan tidak tetap(freelance). Total jumlah pemandu karaoke tetap berkisar 250 orang. Sedangkan jumlah pemandu karaoke freelance tidak diketahui pasti atau tidak ada data konkret mengenai pemandu karaoke freelance. Pemandu karaoke memiliki tugas tambahan dengan pelayanan “plus-plus”. Menurut Dinas Kesehatan Kota Tegal, terdapat 2 orang pemandu karaoke positif HIV dan 40% pemandu karaoke terkena mengidap IMS di tahun 2015.Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena perilaku seks berisiko pemandu karaoke freelancedi Kota Tegal. Dasar teori penelitian ini adalah teori Lawrence Green.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif fenomologis. Subyek penelitian diperoleh dengan teknik snowball sebanyak 7 orang yang terdiri dari 5 orang pemandu karaoke freelance, 1 orang pelanggan, dan 1 orang petugas kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia subyek penelitian 19-31 tahun. Pengetahuan terhadap perilaku seks berisiko IMS dan HIV/AIDS masih kurang baik. Pandangan mengenai bergonta-gantipasangan dan berhubungan seks menggunakan kondom sudah cukup baik. Dalam berkaraoke terdapat pengaruh rokok dan alkohol tetapi tidak ada pengaruh dari pornografi. Subyek penelitian menganggap perlu dan penting memperoleh informasi kesehatan. Mereka masih menyembunyikan profesinya sebagai pemandu karaoke freelance pada keluarga dan pasangannya. Hubungan seks sering dilakukan di hotel namun masih belum konsisten dalam menggunakan kondom.