Upaya pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan dilakukan dengan pengendalian kelahiran melalui program Keluarga Berencana Nasional yang lebih diarahkan kepada penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Penggunaan MKJP merupakan salah satu metode yang efektif dalam menurunkan angka kelahiran, mengurangi risiko terjadinya droup-out, dan dapat menurunkan angka kematian ibu. Desa Lengkong adalah desa di Kecamatan Rakit dengan capaian peserta KB aktif MKJP terendah yaitu hanya 9,62%. Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan penggunan MKJP pada akseptor wanita di Desa Lengkong Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan desain case control study. Populasi dalam penelitian adalah seluruh akseptor KB aktif berusia 20-49 tahun, dimana populasi kasus sebanyak 104 akseptor KB MKJP dan populasi kontrol 860 akseptor KB Non-MKJP. Dengan teknik simple random sampling dan perbandiangan besar sampel antara kasus dan kontrol 1:1, maka diperoleh sampel kasus sebanyak 45 dan sampel kontrol sebanyak 45. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji chi-square continuity correction. Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan persepsi individu (p-value=0,001) dan dukungan suami (p-value = 0,001) dengan penggunaan MKJP. Sedangkan usia (p-value = 0,264), pendidikan (p-value = 0,094), pekerjaan (p-value = 0,135), jumlah anak hidup (p-value = 0,106) dan paparan sumber informasi (p-value = 0,264) tidak berhubungan dengan pengguanan MKJP. Disarankan bagi wanita akseptor dan suami untuk mengikuti penyuluhan mengenai MKJP melalui KIE KB dan komunikasi interpersonal.