Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE OPTIMATION OF CELLULASE ENZYME OF MOLD ISOLATED FROM AGRICULTURE LAND IN WUKIRSARI AFTER MERAPI ERUPTION Umniyatie, Siti; Rakhmawati, Anna; Yulianti, Evy
Jurnal Sains Dasar Vol 4, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.835 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v4i1.8445

Abstract

The aim of this study was to develop potency of mold isolated from agriculture land after Merapi eruption in 2010 at Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakaerta. The treatment were temperature and pH optimation to the cellulase enzyme activity and the protein level yield by mold isolate A 2.10, A 2.15 and B 3.18 in different substrate, avicel and carboxymethyl cellulose (CMC). This study was experimental study to find out the substrate, pH and temperature which yield the best activity and protein level from mold isolate A 2.10, A 2.15 dan B 3.18. the population of this study all of the crude enzymes from mold isolate, and the sample was 1 ml of crude enzyme which treated with different substrate, pH and temperature. The result of this study showed that the best susbtrate was avicel and the optimum temeperature and pH for isolate A.2.10 was 25 ⁰C Keywords: optimation, cellulase enzyme, cellulolytic
KEANEKARAGAMAN ANGGREK ALAM DAN KEBERADAAN MIKORIZA ANGGREK DI DUSUN TURGO PAKEM, SLEMAN YOGYAKARTA Sugiyarto, Lili; Umniyatie, Siti; Henuhili, Victoria
Jurnal Sains Dasar Vol 5, No 2 (2016): October 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.878 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v5i2.13715

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat keanekaragaman, mikoriza simbion, dan keberadaan mikoriza di akar anggrek alam di Dusun Turgo Pakem Yogyakarta. Metode yang digunakan dengan mengidentifikasi jenis anggrek, mengisolasi dan mengkarakterisasi fungi mikoriza adalah media PDA (potato dextrose agar) yang dilanjutkan dengan identifikasi setiap fungi yang diperoleh. Pengukuran faktor lingkungan abiotik meliputi faktor edafik yaitu kelembaban, pH, suhu tanah, dan mikroklimat yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya. Infeksi mikoriza diamati dengan mengamati keberadaan fungi pada jaringan akar. Hasil pengamatan menunjukkan adanya 8 spesies anggrek alam yaitu : Zeuxine petakinensis, endrobium sagittatum, Bulbophyllum chaetonium, Dendrobium mutabile, Eria retusa, Eria oblitterata, Pholidota carnea, Rhomboda velutina. Beberapa anggrek spesies di hutan tersebut dalam keadaan dorman sehingga tidak dapat diidentifikasi.  Keberadaan mikoriza dari hasil pengamatan mikroskopis menunjukkan bahwa pada umumnya akar anggrek spesies yang ditemui berasosiasi simbiose dengan mikoriza yang masing-masing menunjukkan jenis fungi yang berbeda. Fungi yang dapat didentifikasi diantaranya termasuk dalam genus Rhizoctonia, Glomus, Chaetonium, Scopulariopsis dan TrichodermaKata kunci: spesies anggrek, mikoriza, fungi anggrek Abstract This research aims to identify the diversity of orchids and to find the existence of mycorrrhizal symbiont in wild orchid roots in Turgo village, Pakem Sleman.                 The samples of orchids and orchid roots were done by taking samples in Puspa Forest of Turgo Village, Pakem Sleman Yogyakarta. This research were exploration research on existing orchids’ diversity. The methods that have been used to identify the existing orchid species in the forest, isolation, and characterization mycorrhizal fungi is PDA (potato dextrose agar). Measurement of environmental factors for including edhapic factors were humidity, pH, soil temperature, and microclimate factors were air temperature, air humidity, and light intensity. The mycorrhizal infection was done by observing of mycorrhizal fungi existence.            The results of the research are retrieved 8 species of orchids are Zeuxine petakinensis, Dendrobium sagittatum, Bulbophyllum chaetonium, Dendrobium mutabile, Eria retusa, Eria oblitterata, Pholidota carnea, Rhomboda velutina. Some orchids in the forest are dormant, therefore it couldn’t be identified. The mycorrhizal symbiosis from microscopic characterization had been known as different on each mychorriza. The mycorrhizal fungi that have been identified were genus of Rhizoctonia, Glomus, Chaetonium, Scopulariopsis and Trichoderma. Keywords: orchid species, mychorrhiza, orchid fungi
Mengenal Berbagai Macam Mikroba Patogen Pencemar Pangan Umniyatie, Siti
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVII Nomor 1, Februari 2015
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7792.966 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v16i6.4455

Abstract

Pangan sebagai bahan alami yang bersifat mudah rusak (perishable), termasuk rusak oleh karena mikroba dan tidak ada bahan alami yang steril terhadap pencemaran atau kontaminasi mikroba, karena mikroba pada kenyataannya menempati hampir seluruh ruang yang ada dipermukaan bumi. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama setiap manusia, sehingga apapun yang dikonsumsi harus memiliki mutu yang baik, meliputi mutu gizi, organoleptik dan kemanannya. Pangan menjadi tidak aman jika terdapat pencemar baik fisik, kimia maupun biologi. Pencemar biologi adalah mencemar yang berupa organisme hidup, diantaranya adalah mikroba patogen yaitu mikroba yang dapat menimbulkan penyakit. Pencemaran mikroba pada pangan seringkali dapat menyebabkan suatu perubahan kimiawi yang tentu saja akan mengurangi nilai gizi pangan dan juga berpotensi menimbulkan penyakit. Perubahan akibat adanya mikroba dalam pangan yang mudah dikenali adalah perubahan organoleptik, dan yang sulit dikenali oleh masyarakat umumnya, adalah jumlah dan jenis mikroba yang mencemari makanan tersebut(patogen atau bukan patogen), serta nilai gizinya.