Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Pertahanan Laut Nusantara Dalam Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Basri Mustari; Supartono Supartono; Rayanda Barnas
Strategi Perang Semesta Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta
Publisher : Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.616 KB)

Abstract

Abstrak – Poros Maritim Dunia (PMD) mulai dicetuskan sejak terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden RI pada tahun 2014, beberapa hal yang dijadikan dasar untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia diantaranya letak geografis Indonesia yang berada pada persilangan samudera Hindia dan samudera Pasifik serta antara benua Asia dan benua Australia.  Posisi Indonesia yang strategis tersebut tentu berkepentingan untuk ikut menentukan masa depan kawasan samudera Pasifik dan samudera Hindia agar  kedua kawasan tersebut tetap damai dan aman bagi pengguna jalur perdagangan dunia. Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka TNI AL sebagai komponen utama pertahanan negara di laut mempunyai peran penting untuk menjaga kepentingan  bangsa Indonesia di laut dan menjamin keamanan bagi para pengguna laut. Melalui strategi pertahanan laut nusantara (SPLN) yang dimiliki oleh TNI AL sejak tahun 2004  perlu diketahui sejauh mana SPLN dapat mewujudkan lima pilar utama yang terdapat pada poros maritim dunia. Dengan menggunakan metode kualitatif fenomenologis, penulis mmemperoleh data melalui wawancara langsung kepada beberapa narasumber terkait dengan sejauh mana SPLN dapat mewujudkan poros maritim dunia yang hasilnya dapat disimpulkan bahwa SPLN tidak sepenuhnya dapat mewujudkan poros maritim dunia karena tujuan SPLN hanya untuk operasi pengendalian laut dan penangkalan, sehingga diperlukan adanya penyempurnaan SPLN dan kerjasama antar kementerian dan lembaga terkait untuk mewujudkan lima pilar utama poros maritim dunia.Kata Kunci: Strategi, Pertahanan Negara di Laut, Poros Maritim Dunia Abstract - The World Maritime Axis (WMA) began to be initiated since the election of Joko Widodo as President of the Republic of Indonesia in 2014, a number of things that became the basis for making Indonesia as the WMA, including Indonesia's geographical location in the Indian Ocean and Pacific Ocean crossing and between the Asian continent and the Australian continent. Indonesia's strategic position is certainly of interest to determine the future of the Pacific and Indian oceanic regions so that the two regions remain peaceful and safe for users of world trade routes. In order to realize Indonesia as a WMA, the Navy as a major component of the country's defense at sea has an important role to play in safeguarding the interests of the Indonesian people at sea and ensuring security for marine users. Through the Archipelago Sea Defense Strategy (ASDS) owned by the Indonesian Navy since 2004, it is necessary to know the extent to which the ASDS can realize the five main pillars contained in the WMA. By using phenomenological qualitative methods, the author obtains data through direct interviews with several informants related to the extent to which the ASDS can realize the WMA, the results of which can be concluded that ASDS cannot fully realize the WMA because the purpose of ASDS is only for sea control and deterrence operations, so required improvement of ASDS and cooperation between relevant ministries and institutions to realize the five main pillars of the WMAKeywords: Strategy, State of Defense at Sea, World Maritime Axis