Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

SINTESIS FOTOKATALIS Fe2O3-ZEOLIT UNTUK UJI FOTODEGRADASI ZAT WARNA JINGGA METIL Rachmat Triandi T., Pemta Tia Deka, Alif Rohmatil Jannah, Sri Wardhani,
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Kimia
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.1 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensintesis dan menguji kemampuan fotokatalis Fe2O3-zeolit untuk mendegradasi zat warna jingga metil dengan bantuan sinar ultra violet. Karakterisasi Fe2O3-zeolit meliputi gugus fungsi dengan spekroskopi FTIR, jenis mineral dengan Difraksi Sinar X, dan luas permukaan dengan menggunakan metilen biru. Parameter sintesis fotokatalis Fe2O3-zeolit adalah konsentrasi Fe(III) sedangkan parameter uji fotokatalis untuk fotodegradasi meliputi konsentrasi jingga metil, pH jingga metil, serta lama penyinaran. Konsentrasi Fe(III) yang dimpregnasi pada zeolite adalah 20, 30, 40, dan 50 mmol/g zeolite. Uji fotokatalis dilakukan dengan cara mendispersikan 25 mg fotokatalis ke larutan jingga metil sebanyak 25 mL kemudian disinari dengan sinar ultra violet 20 – 100 menit. Parameter pH jingga metil digunakan pH 2, 4, 6, 8, dan 19 sedangkan konsentrasi jingga metil adalah 5, 10, 15, 20, dan 30 mg/L. konsentrassi jingga metil ditentukan dengan spektrofotomer UV-Vis. Hasil penelitian untuk karakterisasi Fe2O3-zeolit adalah Fe2O3-zeolit menunjukkan bilangan gelombang 520,74 cm-1. Mineral yang terdapat pada Fe2O3-zeolit adalah mordenit, silika, dan hematit  dan luas permukaannya adalah 230,80m2/g. hasi uji aktivitas fotokatalis Fe2O3-zeolit menunjukkan bahwa konsentrasi Fe(III) terimpregnasi optimum adalah 40 mmol/g zeolit, lama penyinaran optimum 60 menit, konsentrasi dan pH optimum jingga metil berturut-turut adalah 15 mg/L dan pH 2. Fotokatalis Fe2O3-zeolit mampu mendegradasi jingga metil sebesar 52,54% pada kondisi optimum. Keywords : Fe2O3-zeolit, fotokatalis, jingga metil
Pembuatan Produk Camilan Keripik Sehat dan Higienis Berbasis Daun Pepaya (Carica papaya L.) Di UPT Materia Medica Batu Sholikha, Rizkia Ayu; Tiadeka, Pemta; Na’imah, Janatun
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 1 No 01 (2019): HERCLIPS VOL 01 NO 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.762 KB) | DOI: 10.30587/herclips.v1i01.1022

Abstract

Usually, papaya leaf can be used as malaria disease treatment, prevent acne, appetite enhancer, milk supplement even making a toothache. In this research, papaya leaf is made as snack chips. The ingredients of papaya leaf’s chips are papaya leaf’s, rice flour, tapioca flour, red chili pepper, salt, eggs, guava leaf’s, clay, coriander, candlenut, flavorings, cooking oil, garlic, and water. The papaya chips also treat by organoleptic tests that consist of 5 criteria includes color, smell, texture, appearance, a taste of spices and moisture content test. The process of making papaya leaf’s chips include wash the papaya leaf, cutting, boiling used clay and guava then add salt to remove the bitter taste. The next step is making flour dough, frying, and slicing. The results of the organoleptic test 90% mean that consumers are very like papaya chips and the results of moisture content test are 4.564%.
Analisa Pelayanan Kefarmasian Pada PAsien Rawat Jalan Di Depo Farmasi RSUD IBNU SINA Gresik Berdasarkan Waktu TUnggu Pelayanan Resep Sholikhah, Nur Anisaus; Tiadeka, Pemta; Aisiyah, Siti Nur
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 1 No 01 (2019): HERCLIPS VOL 01 NO 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.645 KB) | DOI: 10.30587/herclips.v1i01.1023

Abstract

Usually, response time is a waiting time that counts from patient giving prescription until they receive the medicine. Response time colud influence patients satisfied if took a long time to get the medicine. Besides that, those phenomena could decrease patient satisfaction dan they will think twice to come back to the hospital. Ibnu Sina Hospital tries to increase the pharmacy service with the observation of response time in Depo Pharmacy Pavilion. The purpose of that observation is to optimized pharmacy service by medicine prescription to dispended medicine prescription. This observation is done by retropective methode from January to March 2018. The result of this observation showed that respon time average for medicine prescription is 26 minutes and the average response time for dispende medicine is 36 minutes. This result is suitable with Phramcacautical Service Standart from Kepmenkes No.129/Menkes/SK/II/2008 about prescription services that said respon time for less medicine prescription is than 30 minutes meanwhile for the other one is less than 60 minutes.
Pembuatan Produk Instan Minuman Herbal Bir Pletok Alif, Hefni Henidar; Tiadeka, Pemta
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 1 No 01 (2019): HERCLIPS VOL 01 NO 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.561 KB) | DOI: 10.30587/herclips.v1i01.1074

Abstract

Nowaday, people have more attention for their health. They think healthy food or drink came from herbal plant. There are many ways to cultivate plant until they are ready to be harvested. UPT Materia Medica Batu is one of unit that managing plant from cultivate, harvest, making herbal product and analyxing those product. Bir Pletok is one kind of drink that made from ginger, cinnamon,lemongrass,clove, cardamom and secang wood. This herbal drink is believed can imcrease body fit. The purpose of this study is to formulate an acceptable herbal drink as bir pletok. Bir pletok is preparated into two formula (formula I and formula II). The difference between those formula is composition of ginger and secang wood. Sensory analysis is done to determine the panel’s acceptance include colour, taste and aroma characteristic. The result of this research is showed that bir pletok with formula I is getting good colour and taste. It came from secang wood that given interested red colour and low quantity of ginger so giving good taste. There is 15 panelis that participated to Sensory analysis. It can be conclude that 26,6% panelis very liked bir pletok with formula II based on colour. Then 13,3% said very like bir pletok with formula II depend on aroma and taste. This bir pletok formula II is better served hot or cold.
Perbandingan Proses Fotodegradasi Pada Zat Warna Metil Jingga Menggunakan Zeolit, Katalis Fe2O3-Zeolit dan Sinar UV Deka, Pemta Tia
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i2.139

Abstract

ABSTRAKPencemaran zat warna di lingkungan perairan semakin meningkat. Pencemaran tersebut dapat berasal berbagai sumber diantaranya limbah rumah tangga atau industri farmasi. Zat warna metil jingga merupakan salah satu zat yang digunakan pada industri farmasi dan dapat membahayakan kesehatan manusia sehingga perlu adanya pengolahan yang baik terhadap limbah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan proses fotodegradasi dari zat warna metil jingga menggunakan katalis Fe2O3-zeolit, sinar-UV maupun hanya memakai zeolit. Hasil Karakterisasi katalis Fe2O3-Zeolit dengan menggunakan metilen biru diperoleh luas permukaan spesifik 236,80 m2/g, sedangkan uji menggunakan spektrofotometer FTIR didapatkan bilangan gelombang 520,74 cm-1 yang merupakan karakteristik dari Fe2O3-zeolit. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh kondisi optimum yaitu konsentrasi metil jingga 25 ppm, katalis Fe2O3-zeolit 23,40 mmol/g zeolit serta lama penyinaran 80 menit. Uji fotokatalis dilakukan dengan cara mendispersikan 150 mg Fe2O3-zeolit, 50 mg zeolit teraktifasi ke dalam 60 mL larutan metil jingga, kemudian dimasukkan ke reaktor uv-fotokatalitik. Hasil persen degradasi terbesar diperoleh pada perlakuan penambahan katalis, sinar uv dan pengocokan yaitu 62,96%. Apabila hanya digunakan logam Fe(III) maka didapatkan persen degradasi 36,8%. Kemudian, perlakuan gelap tanpa sinar uv diperoleh persen degradasi paling kecil yaitu 14,82%.Kata kunci: fotodegradasi, zeolit, sinar-Uv, Fe2O3-zeolit, metil jinggaABSTRACTWater contamination in aquatic environment get increased. This contaminaton could happen from various source like home waste or pharmacy industry waste. Methyl orange is one of materials that used in pharmacy industry which could dangering human health so it must be take a good treatment for this waste. The aim of this research is to compare some photocatalytic activity for methyl orange using Fe2O3-zeolit catalyst, uv light and just zeolite. Beside that, Characterization of this catalyst is done by infrared spectrofotometry and surface area by metilen blue. The specific surface area characterization result is 236,80 m2/g then infrared spectrophotometer showed wavennumber at 520,74 cm-1 that specific for Fe2O3-zeolit. Based on preliminary research showed optimum condition at 25 ppm of methyl orange, Fe2O3-zeolit 23,40 mmol/g zeolite and uv radiaton time is 80 minutes.Photodegradation test is done by disper 150 g Fe2O3-zeolit in 60 ml methyl orange then placed in photocatalitic reactor and give uv light. The highest percent degradation result is 62,96%. By adding zeolite, catalyst and shaked. In other hand, the lowest result is 14,82% from dark condition means no uv lightKeywords: Photodegradation, zeolit, Fe2O3-zeolit, methyl orange
Penyuluhan Dapatkan – Gunakan – Simpan – Buang (DAGUSIBU) Obat Ratnasari, Diah; Yunitasari, Norainny; Deka, Pemta Tia
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Permasalahan kesehatan terkait obat di masyarakat Indonesia sepanjang waktu terus bertambah. Permasalahan tersebut mayoritas timbul karena cara pandang masyarakat yang belum memahami penggunaan dan penanganan obat yang baik dan benar. Program DAGUSIBU obat merupakan salah satu solusi yang tepat untuk menanggulangi masalah tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh, RT03/RW03 Desa Kedanyang Gresik belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang DAGUSIBU obat. Tujuan: tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan penegetahuan masyarakat mengenaia cara mendapatkan, menggunakan dan membuang obat dengan baik. Metode: Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan mulai dari cara penggunaan sampai pembuangan obat yang benar, kemudian diskusi interaktif, peragaan serta evaluasi dan monitoring melalui post test maupun pre test. Hasil: Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dengan peserta yang kooperatif dan antusias dalam mengikuti program tersebut. Hal ini dapat mendukung terwujudnya program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu GKSO (gerakan keluarga sadar obat). Di sisi lain, berdasarkan hasil post-test menunjukkan bahwa peserta lebih memahami konsep DAGUSIBU obat dengan benar, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam penggunaan obat. Kesimpulan: Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan kepada lingkungan maupun keluarga.
Analisis Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Obat Antibiotik di Apotek X Ningrum, Tyas Kusuma; Rivai, Abdur; Tiadeka, Pemta
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 3 No 01 (2021): HERCLIPS VOL 3 NO 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v3i01.3147

Abstract

Antibiotik merupakan golongan obat keras yang bisa didapatkan dengan resep dokter. Antibiotik harus digunakan secara tepat dan rasional agar tidak menimbulkan resistensi obat. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di Apotek X menunjukkan bahwa 58% pasien melakukan swamedikasi obat antibiotik dan 42% pasien yang tidak melakukan swamedikasi obat antibiotik, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa masih banyak pasien yang membeli obat antibiotik tanpa resep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap obat antibiotik, perilaku swamedikasi obat antibiotik di apotek serta untuk hubungan antara pengetahuan tentang obat antibiotik terhadap perilaku swamedikasi obat antibiotik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik accidental sampling. Analisis yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan uji korelasi chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 44,9% pasien dengan tingkat pengetahuan cukup dan 61,2% pasien dengan perilaku swamedikasi yang kurang baik. Dari hasil uji korelasi chi square (X2) menunjukkan nilai P value < 0,05 yaitu 0,030 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi. Kata kunci : antibiotik, pengatahuan, perilaku, swamedikasi
Aplikasi Biobriket Aromaterapi Cengkeh dan Serai Untuk Mengusir Nyamuk Tiadeka, Pemta; Pribadi, Heri Purnama; Karimah, Maulidatul
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 3 No 01 (2021): HERCLIPS VOL 3 NO 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v3i01.3100

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang mewabah serta berbahaya karena setiap tahun jumlah penderita semakin meningkat. Vektor dari penyakit ini adalah nyamuk Aedes spp. Banyak metode telah digunakan untuk memutus atau mengurangi populasi nyamuk Aedes spp. Metode tersebut antara lain adalah insektisida sintetik, tanaman penghalau nyamuk maupun sistem fogging. Penggunaan insektisida sintetik. Namun demikian, penggunaan metode tersebut cukup berbahaya karena mengandung senyawa kimia yang mampu membahayakan kesehatan manusia. Senyawa yang ada pada tanaman serai maupun cengkeh mampu menghambat perkembangan serangga dan sifatnya toksik, tannin berfungsi menghalangi serangga dalam mencerna makanan. Sisi aromaterapi dapat diperoleh dari tanaman tersebut yang memiliki khasiat bagi kesehatan. Kombinasi manfaat pengusir nyamuk serta aromaterapi apda briket organik atau biobriket dapat menjadi inovasi terbaru guna meningkatkan nilai tambah dari briket arang. Produk yang dibuat pada penelitian ini diberikan nama BRIO. Berdasarkan uji hedonisme menunjukkan bahwa BRIO mampu mengusir nyamuk sebesar 90% dengan aromaterapi 80%. Uji fisik dan kimia dari BRIO memperlihatkan bahwa kerapatannya 0,554 dan 0,64 g/cm2 , drop test 60-70% serta kadar air 19,78% dan 22,79% kemudain nilai kalor 4799 kal/g dan 4894 kal/g. Beberapa uji masih dibawah standa mutu briket menurut BSN
Tingkat Kepuasan Pelayanan Pasien Rawat Jalan BOJS di Instalasi Farmasi Puskesmas Tlogosadang Kabupaten Lamongan setya laksana, yoga dwi; rivai, abdur; Tiadeka, Pemta
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 3 No 01 (2021): HERCLIPS VOL 3 NO 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v3i01.3092

Abstract

Kepuasan pasien berkaitan erat dengan mutu pelayanan. Dengan adanya mutu yang optimal akan memberikan pengalaman yang positif kepada pasien serta kunjungan pasien juga diharapkan meningkat. Salah satu strategi untuk menambah nilai pelayanan adalah dengan BPJS. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tlogosadang Lamongan menunjukkan adanya peningkatan pasien umum dan BPJS di Puskesmas Tlogosadang. Disamping itu, hasil wawancara awal kepada 20 pasien yang ada di Puskesmas Tologosadang menunjukkan bahwa 60% pasien Instalasi Farmasi Rawat Jalan menyatakan tidak puas terhadap pelayanan Puskesmas. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan studi tentang tingkat kepuasan pelayanan pasien rawat jalan BPJS di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Puskesmas Tlogosadang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap dimensi kehandalan sebesar 70 % merasa puas. Dimensi ketanggapan menunjukkan sebesar 70 % tergolong kategori puas. Dimensi kemampuan yaitu 66 % dengan k ategori kurang puas. Dimensi fasilitas sebesar 56 % termasuk kategori kurang puas. Dimensi empati sebanyak 60 % tergolong kategori puas. Secara keseluruhan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi farmasi puskesmas Tlogosadang adalah 94 % tergolong kategori puas.
Sistem Penyimpanan Obat di Apotek Kimia Farma GKB Putra, Ade Seldiano; Ratnasari, Diah; Tiadeka, Pemta
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 2 No 02 (2021): HERCLIPS VOL 02 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v2i02.2549

Abstract

Apotek merupakan salah satu tempat pelayanan bidang kesehatan di Indonesia khususnya dalam melakukan praktik kefarmasian. Penyimpanan obat merupakan suatu kegiatan perawatan serta menyimpan dengan meletakkan obat yang diterima pada tempat yang aman. Penyimpanan yang baik dapat menjadi faktor penentu mutu obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi sistem penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma GKB berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.73 tahun 2016. Penelitian merupakan jenis penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung terhadap sistem penyimpanan obat menggunakan lembar observasi dan dilakukan in depth interview kepada Apoteker. Berdasarkan observasi yang dilakukan, diperoleh hasil implementasi penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma GKB memiliki persentase yang masuk dalam rentang sangat baik yakni 81% - 100% dengan nilai 100 %. Hal ini menunjukan Apotek Kimia Farma GKB telah memenuhi standar penyimpanan berdasarkan Permenkes No. 73 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Apotek.