Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Prefiksasi bahasa banjar (Materi pembelajaran bahasa banjar sebagai ancangan kearifan lokal) Ida Rusdiana; Ida Komalasari
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.118 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v12i2.353

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan prefiksasi Bahasa Banjar yang difokuskan pada bentuk, fungsi, dan makna morfem afiks pada prefiksasi. Tujuan itu dicapai dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data berupa kata-kata Bahasa Banjar yang mengalami prefiksasi dalam penggunaan masyarakat tutur Banjar, dikumpulkan dengan teknik wawancara dan introspeksi. Prosedur analisis data melalui tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prefiksasi bahasa Banjar terdiri atas 11 macam prefiks yaitu: ba-, di-, ka-, maN-, paN-, sa-, ta-, baka-, saka-, taka-, dan tapa-. Fungsi morfem afiks adalah membentuk nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan numeralia. Adapun makna morfem afiks bergantung pada bentuk dasar yang dilekatinya.
Interferensi Kosakata Bahasa Banjar dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin Ida Komalasari; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.783 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.366

Abstract

Bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang baru dengan menggunakan teori-teori yang digunakan untuk mengungkapkan pemakaian bahasa secara bilingualisme. Ada saling menginterferensi dalam penggunaan bahasa pemakainya apabila pemakai bahasa itu memiliki lebih dari satu bahasa, antara bahasa pertama dengan bahasa kedua. Bahasa pertama mayoritas mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin adalah bahasa Banjar, karena sebagian mahasiswanya adalah suku Banjar yang menggunakan bahasa Banjar dalam kehidupan sehari-hari. Para mahasiswa juga perlu mengetahui mengenai interferensi ini, sehingga mereka bisa menjadikan pelajaran dan perbaikan selanjutnya. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa mengetahui dengan baik mengenai interferensi tersebut, sehingga mereka bisa memperbaiki dan merekapun menjadi mahasiswa yang fasih dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu peneliti menggambarkan apa saja yang didapatkan dari rekaman kemudian mendeskripsikannya
Tindak Tutur Guru dan Murid di SMA Negeri 1 Kelua Kabupaten Tabalong Ida Komalasari; Akhmad Ramadhani
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.503 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i1.382

Abstract

Sekolah merupakan salah tempat terjadinya peristiwa tutur antara guru dan murid. Peristiwa tutur tersebut akan menunjukan suatu tindak tutur. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang tindak tutur guru dan murid di SMA Negeri 1 Kelua dengan tujuan mendeskripsikan bentuk guru dan murid di SMA Negeri 1 Kelua. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif yang berusaha menggambarkan sesuatu yang terjadi dengan apa adanya, dan bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan melihat kaitannya dengan variabel-variabel yang telah ditentukan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah percakapan yang berwujud wacana tutur yang berlangsung antara guru dan murid di SMA Negeri 1 Kelua dalam bentuk wujud pemakaian bahasa lisan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik rekam, dan teknik transkrip.Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif yaitu mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan mengiterpretasikan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk tindak tutur dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran sangan bervariasi tergantung dari tujuan yang akan dicapai, sehingga berbagai peristiwa tutur tidak hanya ditentukan oleh unsur-unsur kebahasaan secara struktural melainkan juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip pemakaian bahasa serta bentuk tindak tutur yang digunakan juga harus tepat, karena mempengaruhi tingkat pemahaman peserta tutur terhadap makna yang dimaksud. Bentuk tindak tutur seperti lokusi, ilokusi, dan perlokusi
Analisis Sastra Lisan Dindang pada Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan Kamal Hasuna; Ida Komalasari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 1 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.339 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i1.505

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Makna SastraLisanDindang dalam masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan menganalisis satu per satu teks Dindang sesuai dengan maknanya. Sumber data dalam penelitian ini berupa teks-teks kalimat dalam sastra lisan Dindang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi teks. Pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan teks, membaca teks, dan mengklasifikasikan fungsi Dindang dalam masyarakat Banjar. Hasil pembahasan menunjukkan teks dindang Banjar Hulu tersebut bermakna harapan dan doa, pujian terhadap tokoh, mengolok-olok, peduli kepada orang lain, menghargai orang lain, bekerja sama, kritik terhadap sikap yang kurang tepat, menghargai prestasi orang lain, memiliki sikap peka/waspada, bertanggung jawab, dan curahan hati
Makna Dan Nilai Pendidikan Pamali dalam Masyarakat Banjar di Desa Barikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah Haswinda Harpriyanti; Ida Komalasari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 2 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.238 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i2.962

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang makna dan nilai ungkapan pamali dalam masyarakat Banjar di Desa Barikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan struktur, makna dan nilai karakter yang terkandung dalam ungkapan pamali bahasa Banjar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Antropologi Budaya agar mudah untuk memahami sebuah kebudayaan dan segala perilaku yang ada di suatu masyarakat, dan mudah memahami simbol-simbol yang terdapat pada teks ungkapan pamali bahasa Banjar. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Subjek dan lokasi penelitian dilakukan di Desa Barikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang diperoleh dari informan mengenai ungkapan pamali bahasa Banjar. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara responden/narasumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis wacana. Hasil kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: (1) Struktur ungkapan pamali, yaitu: a) Ungkapan pamali bahasa Banjar yang berstruktur dua bagian 5 buah analisis, b) Ungkapan pamali bahasa Banjar yang berstruktur tiga bagian 3 buah analisis. (2) makna yang terkandung dalam ungkapan pamali bahasa Banjar, yaitu: a) siapa haja(siapa saja), b) babinian (perempuan), c) kakanakan(anak kecil), d) lalakian (laki-laki) dan e) status tertentu dan profesi tertentu. (3) Ada 9 nilai karakter yang terkandung dalam ungkapan pamali bahasa Banjar yaitu: a) religius, b) jujur, c) disiplin, d) kerja keras, e) cinta tanha air, f) cinta damai, g) peduli lingkungan, h) peduli sosial, i) tanggung jawab
Nilai Profetik Transendensi dalam Novel Semua Ikan di Langit Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Ida Komalasari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 1 (2019): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.166 KB) | DOI: 10.33654/sti.v4i1.972

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai profetik trasendensi dalam novel Semua Ikan di Langit karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Penelitian dan pembahasan ini menggunakan pendekatan strukturalisme-dinamik dengan menggunakan teknik analisis data hermeneutik. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu mengungkapkan dan mendeskrispikan aspek transendesi sebagai berikut. Pertama, pengakuan tentang ketergantungan manusia kepada Tuhan tampak melalui perasaan dan keyakinan tang terdapat dalam diri manusia. Kedua, ada perbedaan mutlak antara Tuhan dan manusia yang ditandai dengan pengakuan keterbatasan diri manusia serta kesempurnaan yang dimiliki Tuhan. Ketiga, pengakuan akan adanya norma-norma mutlak dari Tuhan yang tidak berasal dari manusia melalui kepatuhan dan ketaatan manusia terhadap ketetapan dari Tuhan
KAJIAN NILAI PUISI HABANG BIJI MATA MANJANAKI BANUA KITA KARYA ALI SYAMSUDIN ARSI UNTUK MENINGKATKAN KECINTAAN TERHADAP PUISI BANJAR Ida Komalasari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 2 (2021): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.289 KB) | DOI: 10.33654/sti.v6i2.1278

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam puisi Habang Biji Mata Manjanaki Banua Kita karya Ali Syamsudin Arsi. Puisi mengandung konsep indah dan berguna. Mengenai konsep keindahan telah disampaikan sebelumnya melalui kontruksi pilihan kata-kata indah. Kemudian pada konsep berguna mengarah pada hal-hal yang bermanfaat dalam kehidupan khususnya dalam memberikan pengajaran bagi manusia.Metode penelitian menggunakan pendekatan antropologi sastra yang mengkaji hubungan aspek kebudayaan manusia yang terdapat dalam karya sastra. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan caara membaca, menyeleksi, mencatat, mengidentifikasi dan melakukan keabsahan data untuk digunakan sebagai bahan analisis yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya. Teknik analisis menggunakan teknik Miles dan Hubermas yang terdiri atas tiga komponen yaitu 1) reduksi data, 2) sajian data, 3) dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan mengenai nilai-nilai yang terdapat dalam puisi karya Ali Syamsudin Arsi meliputi nilai pendidikan, nilai aagam, nilai sosial, nilai moral, nilai budaya dan nilai pendidikan karakter.
UNSUR BUDAYA MASYARAKAT BANJAR DALAM KUMPULAN CERPEN “MAMBUR DATANGLAH KE TUBUH BALIAN” (PENDEKATAN ANTROPOLOGI) Kuzairi; Ida Komalasari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8 No 1 (2023): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v8i1.2167

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang unsur budaya masyarakat Banjar dari kumpulan cerpen “Mambur, Datanglah ke Tubuh Balian”. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan unsur budaya yang berhubungan dengan penggunaan bahasa Banjar, (2) mendeskripsikan unsur budaya yang berhubungan dengan sistem mata pencaharian, (3) mendeskripsikan unsur budaya yang berhubungan dengan sistem religi, (4) mendeskripsikan unsur budaya yang berhubungan dengan sistem teknologi dalam kumpulan cerpen “Mambur, Datanglah ke Tubuh Balian”. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologis yang menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan kebudayaan manusia dalam masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi teks dan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya unsur budaya yang berhubungan dengan bahasa yakni, bahasa Banjar yang meliputi: bamamang, balian, gelang biyang, langgatan, batutulung, batandik, patikaman, tikar purun dan taguh. (2) ditemukan unsur budaya berkaitan dengan sistem mata pencaharian yaitu: (a) penari, (b) pelaut, (c) kelasi, (d) wartawati majalah, (e) bos redaksi majalah, (f) pendayung perahu, (f) pemandu wisata, (g) penulis novel, (h) pedagang buah-buahan dan penjual soto banjar, (i) guru kuntau. Selanjutnya, (3) ditemukan unsur budaya berkaitan dengan sistem religi yaitu, (a) keyakinan yang meliputi, berdoa pada Dewata, bamamang, dan fardu kipayah. (b) kepercayaan yang meliputi: kuyang, nasib sial, lingkar merah di leher, minyak penyembuh, dan ilmu taguh. (c) paranormal yang meliputi: balian, dan tetua adat. (d) adat-istiadat yang meliputi: batutulung, dan sesajian orang meninggal. (4) sistem teknologi yaitu, (a) bangunan yang meliputi: balai, rumah, dan warung terapung. (b) makanan yang meliputi: secangkir kopi, dan soto banjar. (c) alat transportasi yang meliputi: perahu.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN DIRI SENDIRI DALAM NOVEL SEKUNTUM CINTA UNTUK ADELIA KARYA EVA LIANA Nor Janah; Ida Komalasari; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8 No 2 (2023): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v8i2.2398

Abstract

Pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda negara kita. Krisis-krisis moral itu adalah: pergaulan bebas; maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja; kejahatan terhadap teman; pencurian; tawuran pelajaran; kecurangan ujian; penyalahgunaan obat-obatan; pornografi; pelecehan seksual; tindak korupsi, mengunsumsi bahkan menjadi pencandu narkoba, menjadi kelompok geng motor yang anarkis, dan lain-lain. Bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Disebut penelitian kepustakaan karena data-data atau bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini berasal dari perpustakaan baik berupa buku, jurnal, kamus, dokumen, dan majalah. Metode adalah cara bagaimana penelitian itu dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian nilai-nilai pendidikan karakter dengan diri sendiri dalam novel Sekuntum Cinta untuk Adelia Karya Eva Liana mencakup nilai sebagai berikut. (1) jujur, (b) disiplin, (c) kerja keras, (d) kreatif, (e) mandiri, (f) gemar membaca, dan (g) tanggung jawab.