Suraya Suraya
Universitas Negeri Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Simbol dan Makna Tari Toerang Batu Suraya Suraya; Jamilah Jamilah; Syakhruni Syakhruni
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.005 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i1.32396

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tentang simbol dan makna yang ada pada tari Toerang Batu di Kecamatan Binuang Kabupaten Binuang Polewali Mandar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dengan melakukan teknik pengumpulan data (observasi, wawancara terstruktur, dan Dokumentasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) simbol yang ada pada tari Toerang Batu di Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar yang meliputi ragam gerak terdiri dari 3 ragam yaitu; angnggaru’ (pesan yang disampaikan), mapapi-papi (mengipas) dan  minani (menyambut). Penari tari Toerang Batu terdiri 6 orang yaitu,  3 orang penari laki-laki yang masing-masing memegang properti yaitu tombak, pedang dan keris dan 3 orang penari wanita memegang bosara. Musik iringan terdiri dari 2 jenis irama yaitu irama musik gendang dan gong juga syair lagu bahasa pattae, pola lantai, busana dan aksesoris, dan tempat pertunjukan; 2) makna yang ada pada Tari Toerang Batu di Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar yaitu ragam gerak angnggaru’ memiliki makna sumpah setia seorang prajurit kepada atasannya dan bertanggung jawab melindungi keluarganya, ragam gerak mapapi-papi dan minani memiliki makna rasa hormat sebagai tanda penghormatan dan rasa syukur, properti yang digunakan penari laki-laki memiliki makna keseluruhan yaitu alat untuk membela diri dan kejantanan seorang laki-laki serta bosara dimaknai sebagai piring untuk menjamu tamu.  This study aims to answer problems about the symbols and meanings that exist in the Toerang Batu dance in Binuang District, Binuang Polewali Mandar Regency. This research is qualitative research. Data was obtained by performing data collection techniques (observation, structured interviews, and documentation). The results of this study indicate that: 1) the symbols in the Toerang Batu dance in Binuang District, Polewali Mandar Regency which include a variety of movements consist of 3 variations, namely; angnggaru' (message delivered), mapapi-papi (fan) and minani (welcome). Toerang Batu dance dancers consist of 6 people, namely, 3 male dancers who each hold a property, namely spears, swords, and kris, and 3 female dancers holding bosara. The musical accompaniment consists of 2 types of rhythm, namely the rhythm of drum and gong music as well as pattae language songs, floor patterns, clothing, and accessories, and performance venues; 2) the meaning of Toerang Batu Dance in Binuang District, Polewali Mandar Regency, namely the variety of angnggaru' movements which means a soldier's oath of loyalty to his superiors and is responsible for protecting his family, the various movements of mapapi-papi and minani have the meaning of respect as a sign of respect and sense of belonging. thankfully, the properties used by male dancers have an overall meaning, namely a tool for self-defense and a man's virility, and bosara is interpreted as a plate to entertain guests.