Manajemen laktasi merupakan keseleruhan proses menyusui mulai dari Air Susu Ibu (ASI) diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI esklusif sekurangnya selama enam bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia dua tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI di Lembang Parinding, Kabupaten Toraja Utara tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi di lembang Parinding sebanyak 40 orang pada bulan Mei-Juli 2021. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Analisis yang digunakan Fisher Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi, sebagian besar dikategorikan tinggi yaitu sebanyak 28 responden (68,3%), perilaku pemberian ASI, mayoritas pada kategori kurang yaitu sebanyak 27 responden (65,9%), dan hasil analisis didapatkan nilai Signifikan = 0,031 (p value < 0,05) yang berarti data dinyatakan signifikan yaitu ada hubungan pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI di Lembang Parinding, Kabupaten Toraja Utara tahun 2021. Dimana nilai Odd Ratio yaitu 10.400 yang artinya bahwa pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi yang tinggi mempunyai peluang 10,4 kali mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian ASI di Lembang Parinding, Kabupaten Toraja Utara tahun 2021. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penyuluhan mengenai manfaat ASI eksklusif secara umum pada ibu menyusui yang berada di lembang Parinding, serta penelitian lanjut terkait faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian ASI di komunitas. misalnya faktor motivasi ibu, pekerjaan ibu, serta sosial ekonomi keluarga. Saran dalam peneilitian ini adalah hendaknya senantiasa meningkatkan pengetahuan ibu itu sendiri dengan mengikutsertakan mereka dalam program pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan sebagainya, khususnya mengenai manajemen laktasi dan manfaat ASI Eksklusif pada bayi