B. Utomo
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Bukit Tegalepek Sidomulyo, Kabupaten Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TAMPILAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH YANG MENDAPAT PERBAIKAN MANAJEMAN PEMELIHARAAN Utomo, B.; D P., Miranti
Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Vol 25, No 1 (2010)
Publisher : Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan kajian dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbaikan manajemen pemeliharaan terutama peningkatan kualitas pemberian pakan dan perkandangan terhadap produksi susu sapi perah. Kajian dilakukan di  Desa  Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.   Lokasi kegiatan kajian tersebut merupakan Program Prima Tani (Program Rinitisan  dan  Akselerasi   Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian). Kegiatan kajian dilakukan dengan melibatkan anggota kelompok tani ternak secara partisipatif. Pengamatan dilakukan terhadap sapi perah periode laktasi kedua sebanyak delapan ekor, dimana empat ekor sapi perah dipelihara dengan sistem petani dan empat ekor dipelihara dengan sistem introduksi (perbaikan manajemen pemeliharaan/perbaikan kualitas pakan dan perkandangan). Pakan yang yang diberikan berupa konsentrat, hijauan (rumput gajah) dan singkong segar. Pemerahan susu dilakukan satu kali pada pagi hari. Data yang diambil meliputi produksi susu, konsumsi pakan dan berat jenis (BJ) susu. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan nilai rataan dan simpangan baku dan selanjutnya diuji dengan uji t. Hasil kajian  menunjukkan bahwa  terdapat  perbedaan antara  pemeliharaan pola  petani  dengan  pola  perbaikan manajemen pemeliharaan. Produksi susu sapi perah yang dihasilkan rata-rata sebanyak 7,08 + 0,31 l/ekor/hr dan 4,59 + 0,39 l/ekor/hr, masing-masing untuk sistem perbaikan manajemen pemeliharaan dan sistem petani. Konsumsi Bahan Kering (BK)  dengan sistem petani  rata-rata 7,79 + 0,61 kg/ekor/hr dan sistem perbaikan manajemen pemeliharaan 8,29 + 0,61 kg/ekor/hr. Berat jenis susu dengan sistem petani  rata-rata 1,0253 dan1,0271 sistem perbaikan manajemen pemeliharaan. Hasil kegiatan kajian dapat disimpulkan bahwa dengan sistem perbaikan manajemen pemeliharaan sapi perah dapat meningkatkan produksi susu.
PERTUMBUHAN TERNAK DOMBA JANTAN YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG KULIT UBI SINGKONG DIFERMENTASI Prawirodigdo, S.; Herawat, Tati; Utomo, B.
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 3 (2010): November 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Growth Performance of Rams Fed Diet Containing Fermented Cassava Tuber Peel. There is a largeamount of cassava (Manihot esculenta) tuber peel (CTP) that has not been used intensively for feedstuff inIndonesia yet. It was considered that the present of cyanide prohibits the use of CTP for feed. An experiment wasperformed to evaluate the prospect of fermented CTP inclusion in the diet for growing ram. The study employed18 heads of growing Javanese Thin Tailed male rams of 4 months old having 12.5 + 1.5 kg initial body weight. Theexperimental animals were housed in an elevated barn, penned individually, and randomly allocated into either oneof three experimental diets namely traditional diet containing elephant grass + 300 g air dried CTP/daily ration/head(DCTP), formulated diets contained 200g fermented CTP/daily ration/head (FCTP1), and contained 300g fermentedCTP/daily ration/head (FCTP2).Results showed that, there were significant distinctions (P<0.01) between feedintake of rams fed DCTP (677g/d),FCTP1(697g/h) andFTP2(739g/h) diets. It was determined that weight gainof sheep consumingFCTP1diet (56g/h) higher (P<0.05) than the sheep fed DCTP (47g/h) as wellFCTP2(43g/h)diets. Consistently, feed conversion ratio ofFCTP2diet (12.5) was also better (P<0.05) than that of DCTP (14.4) orFCTP2 (17.2). In conclusion, HCN concentration in the diet seems to influent growth rate of sheep. It was confirmedthat the fermented cassava tuber peel is useful to overcome limited feedstuff for sheep particularly during the dryseason. Among the experimental diets inclusion of 200g fermented CTP in the diet of growing ram was superior.Key words: Cassava tuber peel, diet, ram, growth rateKulit ubi singkong (Manihot esculenta) yang kuantitasnya banyak belum dimanfaatkan secara intensifuntuk bahan pakan ternak. Hambatan pemanfaatan bahan ini adalah terdapatnya substansi sianida yang dapatmembahayakan kesehatan ternak. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi prospek introduksi kulitubi singkong yang difermentasi ke dalam pakan ternak domba sedang tumbuh. Penelitian menggunakan 18 ekorDomba Jawa Ekor Tipis jantan berumur 4 bulan dengan bobot badan 12,5 + 1,5 kg. Ternak percobaan dikandangkandalam ruangan bersekat individual kemudian masing-masing secara acak diberi salah satu di antara tiga macampakan percobaan: Formula pakan tradisional petani (FPTP) yang mengandung 300g kulit ubi singkong kering, pakanmengandung 200g atau 300g kulit ubi singkong difermentasi (KSF1 atau KSF2).Hasil penelitian menunjukkan bahwakonsumsi bahan kering pakan FPTP (677g/h), KSF1 (697g/h) dan KSF2 (739g/h) berbeda nyata (P<0,01). Ditemukanbahwa pertambahan bobot badan ternak domba yang mengkonsumsi pakanKSF1(56g/h) lebih tinggi (P<0,05) daripada yang diberi pakan FPTP (47g/h) maupunKSF2(43g/h). Secara konsisten, nilai konversi pakanKSF2(12,5)juga lebih baik (P<0,05) dari konversi pakan FPTP (14,4) maupunKSF2(17,2). Kesimpulannya adalah bahwakonsentrasi HCN dalam pakan menentukan penampilan pertumbuhan ternak domba. Dari sisi implementasinya dapat dikonfirmasikan bahwa kulit ubi singkong yang difermentasi dapat digunakan sebagai salah satu solusi untukmembantu mengatasi masalah paceklik pakan ternak domba pada musim kemarau. Dalam penelitian ini porsi terbaikuntuk introduksi kulit ubi singkong yang difermentasi dalam campuran pakan ternak domba adalah 200g/ekor/hari.Kata kunci: Kulit ubi singkong, pakan, domba jantan, pertumbuhan
Technology Innovation Of Organic Waste Decomposition In Providing Feedstuffs Prawirodigdo, S.; Utomo, B.
Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences Vol 21, No 2 (2011)
Publisher : Indonesian Animal Sciences Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.501 KB) | DOI: 10.14334/wartazoa.v21i2.982

Abstract

Previous investigations in Indonesia indicated that an inactive ovary was a chronically reproduction problem in ruminants. There was a tendency that nutrition deficiency inhibited ovulation, oestrus occurrence, and conception in ruminants. Obviously, there is a correlation between sufficient nutrient consumption and reproduction performance of such animals. Thus, application of the production/reproduction technology innovation for improving ruminant’s productivity in the villages needs to be supported by the availability of sufficient feed. Whilst, there is a competition among ruminants in fulfilling feed requirement. On the other hand, there are large amounts of organic waste of food and plantation estate industries which are potential for non-traditional feedstuffs. The examples of such organic wastes are: 4,817,630 ton dry matter (DM) of cacao pod, 314,042.51 ton DM of coffee pulp and hulls, and 29,700,000 ton DM of palm frond, leaves and trunks. Unfortunately, such materials contain anti-nutritive substance. Nevertheless, technology innovation for decomposing organic waste is available and its validity has been proven to be satisfactory and appropriate. Regarding the limitation of feedstuffs, introduction of technology innovation for organic waste decomposition to provide feed for improving livestock productivity is promising to be applied. Key words: Decomposition technology, organic waste, productivity, ruminants