p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JRKN
Agus Setiawan
Faculty of Nursing Universities Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MUROTAL TERHADAP SKALA NYERI KEPALA PADA KLIEN CEDERA KEPALA DI RSU PROF. DR. MARGONO SOEKARJO DAN RSUD BANYUMAS Arif Hendra Kusuma; Agus Setiawan; Rohman Azzam
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.245 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v1i2.60

Abstract

AbstrakCedera kepala merupakan suatu trauma yang menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau gangguan fungsional jaringan otak. Cedera kepala dapat menyisakan tanda ataupun gejala somatik yang nyeri kepala. Penatalaksanaan terhadap nyeri dapat berupa tindakan non farmakologis salah satunya dengan terapi murotal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi murotal terhadap skala nyeri kepala pada klien dengan cedera kepala Di RSU Prof. Dr. Margono Soekarjo dan RSUD Banyumas. Desain penelitian menggunakan metode Quasi-eksperimental melalui pendekatan pretest-posttest control grup design. Jumlah sampel sebanyak 22 responden (11 responden kelompok kontrol dan 11 responden kelompok intervensi). Skala nyeri diukur menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Uji statistik menggunakan uji independent t-test. Hasil penelitian ada pengaruh yang signifikan terapi murotal terhadap penurunan skala nyeri kepala pasien cedera kepala ringan (P value = <0,001; α<0,05). Saran: penelitian ini merekomendasikan terapi murotal dijadikan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi skala nyeri pasien cedera kepala dan menjadi salah satu SOP dalam perawatan pasien cedera kepala khususnya yang beragama Islam.Kata kunci      : Terapi murotal, nyeri kepala, cedera kepala  AbstractHead injury is a trauma that befell the structure so that the head can cause abnormalities of the structural and functional disorders or brain tissue. Head injuries can leave scars or somatic symptoms such as headaches. This research aimed to analyze the effect of murotal therapy on head pain scale among the client with head injuries In Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital and District Banyumas Hospital. The design of the research was quasi-experimental through a pretest-posttest approach with control group. The number of samples was 22 respondents (11 respondents in control group and 11 respondents in intervention group). The pain scale was measured using the Visual Analog Scale (VAS). Statistical tests using independent t-test show a significant difference of head pain scale before and after murotal therapy among head injury patients (p= 0.001 ; α < 0.05). This research recommends murotal therapy as an independent nursing intervention to reduce head injury patients pain scale and become one of the SOP in the treatment of head injury among Muslim patients. Keywords: murotal therapy, head pain, head injury 
STUDI EKSPLORATIF TENTANG PERAWAT PUSKESMAS DI INDONESIA: KARAKTERISTIK, LAYANAN, DAN PRAKTIK MANDIRI Agus Setiawan
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.419 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v1i2.80

Abstract

Latar Belakang: Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan adalah komponen penting dalam penguatan sistem kesehatan. Tenaga keperawatan merupakan tenaga kesehatan terbanyak di Indonesia, dan bertugas di setiap tingkat layanan kesehatan, termasuk puskesmas.Tujuan: Mengeskplorasi karakteristik perawat puskesmas di 16 provinsi dengan populasi terpadat di Indonesia, termasuk jenis layanan yang diberikan di puskesmas, dan kecenderungan untuk melakukan praktik mandiri di area kerjanyaMetode: Studi ini menganalisis data 758 puskesmas dan 6844 perawat di 16 provinsi di Indonesia, yang terlibat dalam Indonesia Family Life Survey-5 (IFLS-5). Karakteristik dan jenis layanan yang diberikan oleh perawat dijabarkan secara deskriptif, dan dibandingkan antara daerah perkotaan dan pedesaan, dengan menggunakan uji chi-square dan t. Selanjutnya, analisis logistic regresi dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan kemungkinan seorang perawat melakukan praktik mandiri.Hasil: Hampir 25% tenaga perawat telah bekerja selama lebih dari 10 tahun di puskesmas, dengan rata-rata lama bekerja adalah 8,7 tahun (SD=7,6 tahun), dengan mayoritas bekerja 25 – 48 jam/ minggu. Dibandingkan dengan perawat puskesmas yang bekerja di perkotaan, lebih banyak perawat di pedesaan yang terlibat dalam layanan langsung kesehatan prenatal, kesehatan anak, kesehatan umum (dewasa), dan kesehatan lansia (p<0,05). Sebesar 17% perawat telah memiliki praktik mandiri. Mereka yang merupakan perawat laki-laki, memiliki masa kerja di puskesmas lebih panjang, dan bertugas di pedesaan, bekerja kurang dari 24 jam/ minggu di puskesmas, dan bekerja di puskesmas dengan wilayah kerja yang luas memiliki kecenderungan lebih besar untuk melakukan praktik mandiri (p<0,001).Kesimpulan: Lebih tingginya proporsi perawat di pedesaan yang terlibat langsung dalam keempat jenis layanan yang dinilai (berdasarkan fase kehidupan/ kelompok umur) mengindikasikan bahwa tuntutan kerja perawat di pedesaan lebih tinggi daripada di perkotaan. Hal ini juga ditunjukkan dengan lebih tingginya kemungkinan perawat di pedesaan untuk memiliki layanan mandiri dibanding di perkotaan. Selain itu, hubungan positif antara jumlah area kerja puskesmas dengan kecenderungan seorang perawat memiliki layanan praktik mandiri, mengindikasikan potensi peran perawat dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat.Kata kunci: perawat; puskesmas; layanan kesehatan primer; praktik mandiri; Indonesia