Ika Mardiatul Ulfa
Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pre Eklamsia Berat Pada Ibu Bersalin Dengan Asfiksia Neonatorum Di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Ika Mardiatul Ulfa; Dewi Pusparani Sinambela
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.159 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.432

Abstract

Latar belakang: pre eklampsia masih menjadi salah satu penyebab kematian ibu dan bayi, begitu juga dengan angka kematian bayi yang disebabkan oleh asfiksia neonatorum yang dikarenakan pre eklapsia pada masa kehamilan. Salah satu penyebab tingginya kematian bayi di Indonesia adalah asfiksia neonatorum yaitu sebesar 33,6%.Tujuan: Mengetahui hubungan antara pre eklamsia berat (PEB) dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. H. Ansari Saleh BanjarmasinMetode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik yang mengunakan pendekatan crossectional. Populasi adalah Bayi dengan Asfiksia Neonatorum sebanyak 941 bayi, dengan teknik pengambilan Systematic Random Sampling didapat sampel sebanyak 100 bayi. Teknik analisa data dengan Chi-Square.Hasil: Bayi yang mengalami asfiksia pada ibu bersalin dengan pre eklampsia berat adalah sebanyak 55 responden (55%) dan yang tidak mengalami pre eklampsia adalah 45 bayi (45%) dan ada hubungan pre eklamsia berat (PEB) dengan kejadian asfiksia neonatorum dengan preeklamsia berat beresiko 1,6 kali lebih beresiko mengalami asfiksia neonatorum dibandingkan dengan tidak mengalami preeklamsia berat.Simpulan: Ada hubungan antara pre eklamsia berat (PEB) dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. H. Ansari Saleh BanjarmasinKata Kunci :  asfiksia neonatorum, bayi baru lahir,  ibu bersalin, pre eklamsia  beratRelationship Between Severe Pre Eklamsia On Maternity With Asfiksia Neonatorum In Dr. H. Moch Ansari Saleh Hospital  BanjarmasinAbstract Background: pre-eclampsia is still one of the causes of maternal and infant mortality, as well as infant mortality caused by neonatal asphyxia due to preeclampsia during pregnancy. One of the causes of high infant mortality in Indonesia is neonatal asphyxia, which is 33.6%.Objective: To find out the relationship between severe pre-eclampsia (PEB) and the incidence of neonatal asphyxia in Dr. RSUD H. Ansari Saleh BanjarmasinMethod: This study is a quantitative study with a type of analytic research that uses a crossectional approach. Population is as many as 941 infants with neonatal asphyxia, with a systematic random sampling technique obtained as many as 100 infants. Data analysis techniques with Chi-Square.Results: Infants who experienced asphyxia in mothers with severe pre-eclampsia were 55 respondents (55%) and those who did not have pre-eclampsia were 45 infants (45%) and there was a relationship between severe pre-eclampsia (PEB) and neonatal asphyxia with severe preeclampsia. a risk of 1.6 times more risk of developing neonatal asphyxia compared to not having severe preeclampsia.Conclusion: There is a relationship between severe pre-eclampsia (PEB) and the incidence of neonatal asphyxia in Dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin Keywords: neonatal asphyxia, newborns, maternity, severe preeclampsia
Evaluasi Pemanfaatan KIA oleh Ibu Hamil Di Kecamatan Banjarmasin Timur Ika Mardiatul Ulfa; Susanti Suhartati; Fadhiyah Noor Anisa
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.347 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.682

Abstract

Latar Belakang:  Angka  Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa dengan melihat derajat kesehatan perempuan. AKI di Indonesia pada tahun 2017 masih dikatakan tinggi yaitu 228/100.000 KH, dimana hal tersebut masih jauh dibawah target SDG’s yaitu 70/100.000  KH. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, pelayanan kesehatan perlu dilaksanakan secara komprehensif yaitu sejak masa kehamilan sampai bayi 5 tahun. Untuk mendukung upaya tersebut, kementerian kesehatan telah mengeluarkan instrument kesehatan ibu dan anak, yaitu buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Tetapi pemanfaatan  buku  KIA oleh  ibu  hamil  masih  belum  maksimal.  Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil di kecamatan Banjarmasin timur.Metode: dalam penelitian ini menggunakan analisis variabel sebab akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.Hasil: penelitian menunjukkan bahwa 60.5% ibu hamil memiliki buku KIA dan dapat menunjukkan, 36.5% memiliki buku KIA namun tidak dapat menunjukkan dan 3% tidak memiliki buku KIA. Sebagian besar ibu hamil mendapatkan buku KIA saat kunjungan pertama yaitu 72.5% dan diberikan di Puskesmas 76%. Saat ibu diberikan buku KIA, ibu mendapat penjelasan dari petugas kesehatan tentang buku KIA yaitu 98.7%. sebagian besar ibu hamil mengatakan buku KIA bermanfaat yaitu 97% dan keseluruhan ibu hamil merasa memerlukan buku KIA, tetapi dari sejumlah ibu hamil yang diteliti masih terdapat ibu hamil yang tidak membaca buku KIA sebanyak 42%.Kesimpulan: buku KIA belum di manfaatkan dengan maksimal oleh ibu hamil, hal itu terbukti bahwa masih ada ibu hamil yang tidak membaca buku KIA walaupun mempunyai buku KIA. Evaluation of KIA Utilization by Pregnant Women in East Banjarmasin DistrictBackground: Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator of a nation's health by looking at women's health status. MMR in Indonesia in 2017 was still considered high, namely 228 / 100,000 KH, which is still far below the SDG target of 70 / 100,000 KH. In overcoming these problems, health services need to be carried out comprehensively, namely from pregnancy to 5 years of age. To support these efforts, the ministry of health has issued a mother and child health instrument, namely the Maternal and Child Health Book (KIA). However, the use of the KIA book by pregnant women is still not optimal. This study aims to analyze the use of the KIA book by pregnant women in the district of East Banjarmasin.Methods: in this study using a cause and effect variable analysis that occurs in the object of study is measured or collected at the same time.Results: the study showed that 60.5% of pregnant women had an MCH booklet and it could show that 36.5% had an MCH booklet but could not show it and 3% did not have a KIA book. Most of the pregnant women got the KIA book during the first visit, namely 72.5%, and it was given at the Puskesmas 76%. When the mother was given the MCH handbook, the mother received an explanation from the health officer about the MCH handbook, namely 98.7%. Most of the pregnant women said the MCH booklet was useful, namely 97%, and overall pregnant women felt they needed the MCH booklet, but 42% of the pregnant women studied did not read the KIA book.Conclusion: The MCH book has not been fully utilized by pregnant women, it is evident that there are still pregnant women who do not read the MCH book even though they have a KIA book. Keywords: KIA Book, Pregnant Women, Use of the KIA Book, 
Evaluasi Pemanfaatan KIA oleh Ibu Hamil Di Kecamatan Banjarmasin Timur Ika Mardiatul Ulfa; Susanti Suhartati; Fadhiyah Noor Anisa
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.682

Abstract

Latar Belakang:  Angka  Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa dengan melihat derajat kesehatan perempuan. AKI di Indonesia pada tahun 2017 masih dikatakan tinggi yaitu 228/100.000 KH, dimana hal tersebut masih jauh dibawah target SDG’s yaitu 70/100.000  KH. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, pelayanan kesehatan perlu dilaksanakan secara komprehensif yaitu sejak masa kehamilan sampai bayi 5 tahun. Untuk mendukung upaya tersebut, kementerian kesehatan telah mengeluarkan instrument kesehatan ibu dan anak, yaitu buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Tetapi pemanfaatan  buku  KIA oleh  ibu  hamil  masih  belum  maksimal.  Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil di kecamatan Banjarmasin timur.Metode: dalam penelitian ini menggunakan analisis variabel sebab akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.Hasil: penelitian menunjukkan bahwa 60.5% ibu hamil memiliki buku KIA dan dapat menunjukkan, 36.5% memiliki buku KIA namun tidak dapat menunjukkan dan 3% tidak memiliki buku KIA. Sebagian besar ibu hamil mendapatkan buku KIA saat kunjungan pertama yaitu 72.5% dan diberikan di Puskesmas 76%. Saat ibu diberikan buku KIA, ibu mendapat penjelasan dari petugas kesehatan tentang buku KIA yaitu 98.7%. sebagian besar ibu hamil mengatakan buku KIA bermanfaat yaitu 97% dan keseluruhan ibu hamil merasa memerlukan buku KIA, tetapi dari sejumlah ibu hamil yang diteliti masih terdapat ibu hamil yang tidak membaca buku KIA sebanyak 42%.Kesimpulan: buku KIA belum di manfaatkan dengan maksimal oleh ibu hamil, hal itu terbukti bahwa masih ada ibu hamil yang tidak membaca buku KIA walaupun mempunyai buku KIA. Evaluation of KIA Utilization by Pregnant Women in East Banjarmasin DistrictBackground: Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator of a nation's health by looking at women's health status. MMR in Indonesia in 2017 was still considered high, namely 228 / 100,000 KH, which is still far below the SDG target of 70 / 100,000 KH. In overcoming these problems, health services need to be carried out comprehensively, namely from pregnancy to 5 years of age. To support these efforts, the ministry of health has issued a mother and child health instrument, namely the Maternal and Child Health Book (KIA). However, the use of the KIA book by pregnant women is still not optimal. This study aims to analyze the use of the KIA book by pregnant women in the district of East Banjarmasin.Methods: in this study using a cause and effect variable analysis that occurs in the object of study is measured or collected at the same time.Results: the study showed that 60.5% of pregnant women had an MCH booklet and it could show that 36.5% had an MCH booklet but could not show it and 3% did not have a KIA book. Most of the pregnant women got the KIA book during the first visit, namely 72.5%, and it was given at the Puskesmas 76%. When the mother was given the MCH handbook, the mother received an explanation from the health officer about the MCH handbook, namely 98.7%. Most of the pregnant women said the MCH booklet was useful, namely 97%, and overall pregnant women felt they needed the MCH booklet, but 42% of the pregnant women studied did not read the KIA book.Conclusion: The MCH book has not been fully utilized by pregnant women, it is evident that there are still pregnant women who do not read the MCH book even though they have a KIA book. Keywords: KIA Book, Pregnant Women, Use of the KIA Book,Â