Ledidea Masihin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Mobilitas, Dan Pengetahuan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wulauan, Kabupaten Minahasa Julyano Zevarano Baitanu; Ledidea Masihin; Lilian Daniela Rustan; Deborah Siregar; Sumiaty Aiba
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.568 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6348

Abstract

ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a viral infection transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. Factors that can influence the incidence of DHF include the low immunity status of community members and the population density of transmitting mosquitoes because there are many breeding places for mosquitoes. Age, gender, mobility, and knowledge are also risk factors for the incidence of DHF. DHF cases have increased over the past five years, with the epidemic recurring. DHF cases in Indonesia in 2017 were 68.407 cases and 493 deaths.  In Minahasa, there were 234 cases with one death. This research aimed to analyze the correlation between age, gender, mobility, and knowledge with the incidence of DHF in Wulauan Subdistrict, Minahasa. This study employs quantitative methods using a cross-sectional approach. This study was done in May 2020; 86 respondents were recruited with convenience sampling. The instrument used was an online questionnaire distributed via a google form. Data analysis using chi-square. The results showed that age, gender, mobility, and knowledge had no relationship with the incidence of DHF. The community is expected to continue eradicating mosquito nests by preventing mosquito breeding by doing 3M, using mosquito repellent lotion, and using a mosquito net while sleeping. Keywords: Dengue virus, Mosquito nets, Severe dengue ABSTRAK Demam Berdarah Dengue merupakan infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Faktor yang dapat memengaruhi kejadian DBD antara lain, rendahnya status kekebalan anggota masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyak tempat yang menjadi sarang atau perindukan nyamuk. Usia, jenis kelamin, mobilitas, dan pengetahuan juga merupakan faktor risiko kejadian DBD. Jumlah kasus DBD meningkat selama tiga hingga lima tahun terakhir dengan epidemis yang berulang. Kasus DBD di Indonesia tahun 2017 sebanyak 68.407 kasus dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 493 orang. Di Kabupaten Minahasa, jumlah penderita DBD pada tahun 2016 adalah 234 kasus dengan satu orang meninggal. Tujuan dari peneltian ini adalah menganalisis hubungan usia, jenis kelamin, mobilitas, dan pengetahuan dengan kejadian DBD di Wulauan, Kabupaten Minahasa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel yang dalam penelitian ini adalah warga Wulauan, Kabupaten Minahasa sebanyak 86 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner online yang disebarkan melalui google form. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, mobilitas, dan pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan kejadian DBD. Masyarakat diharapkan tetap melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkelanjutan, dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk, menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur yang dapat membuat masyarakat terhindar dari gigitan nyamuk. Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Pemberantasan Sarang Nyamuk, Virus Dengue