Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Relationship between Mothers' Knowledge and Exclusive Breastfeeding Behavior in One Private Hospital in West Indonesia Lia Kartika; Ferlin Ferlin Tanggulungan; Rita Poppy Febriyanti Sinurat; Ari Tamaro Tambunan; Sumiaty Aiba
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 4 No. 1 (2021): International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35654/ijnhs.v4i1.359

Abstract

Abstract. Breast milk is the most exceptional nourishment for babies. Breast milk contains micro and macronutrients, antibodies, fat, and more than hundreds of kinds of supplements that are needed for babies' growth and development. The study aimed to examine the relationship between mothers' knowledge with exclusive breastfeeding behavior. We applied the cross-sectional study design in this study. The population is all mothers from the inpatient and outpatient departments. Using the accidental sampling technique, we involved 150 mothers during June - July 2019. The univariate analysis described the respondents' characteristics, mothers' knowledge, and exclusive breastfeeding behavior. Bivariate analysis using the Chi-Square analysis revealed a significant correlation between the mothers' knowledge and exclusive breastfeeding practice (p=0.011). Additionally, the study found that mothers who had low knowledge have the opportunity of 2.556 times to perform exclusive breastfeeding. The health education towards exclusively breastfeeding behavior is essential to established not only from the prenatal period but also in the postnatal period and continues until the second year of childbirth. Further research needs to examine the husband's support and social culture aspects in demographic data to identify factors for having optimal exclusive breastfeeding
Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Mobilitas, Dan Pengetahuan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wulauan, Kabupaten Minahasa Julyano Zevarano Baitanu; Ledidea Masihin; Lilian Daniela Rustan; Deborah Siregar; Sumiaty Aiba
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.568 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6348

Abstract

ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a viral infection transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. Factors that can influence the incidence of DHF include the low immunity status of community members and the population density of transmitting mosquitoes because there are many breeding places for mosquitoes. Age, gender, mobility, and knowledge are also risk factors for the incidence of DHF. DHF cases have increased over the past five years, with the epidemic recurring. DHF cases in Indonesia in 2017 were 68.407 cases and 493 deaths.  In Minahasa, there were 234 cases with one death. This research aimed to analyze the correlation between age, gender, mobility, and knowledge with the incidence of DHF in Wulauan Subdistrict, Minahasa. This study employs quantitative methods using a cross-sectional approach. This study was done in May 2020; 86 respondents were recruited with convenience sampling. The instrument used was an online questionnaire distributed via a google form. Data analysis using chi-square. The results showed that age, gender, mobility, and knowledge had no relationship with the incidence of DHF. The community is expected to continue eradicating mosquito nests by preventing mosquito breeding by doing 3M, using mosquito repellent lotion, and using a mosquito net while sleeping. Keywords: Dengue virus, Mosquito nets, Severe dengue ABSTRAK Demam Berdarah Dengue merupakan infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Faktor yang dapat memengaruhi kejadian DBD antara lain, rendahnya status kekebalan anggota masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyak tempat yang menjadi sarang atau perindukan nyamuk. Usia, jenis kelamin, mobilitas, dan pengetahuan juga merupakan faktor risiko kejadian DBD. Jumlah kasus DBD meningkat selama tiga hingga lima tahun terakhir dengan epidemis yang berulang. Kasus DBD di Indonesia tahun 2017 sebanyak 68.407 kasus dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 493 orang. Di Kabupaten Minahasa, jumlah penderita DBD pada tahun 2016 adalah 234 kasus dengan satu orang meninggal. Tujuan dari peneltian ini adalah menganalisis hubungan usia, jenis kelamin, mobilitas, dan pengetahuan dengan kejadian DBD di Wulauan, Kabupaten Minahasa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel yang dalam penelitian ini adalah warga Wulauan, Kabupaten Minahasa sebanyak 86 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner online yang disebarkan melalui google form. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, mobilitas, dan pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan kejadian DBD. Masyarakat diharapkan tetap melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkelanjutan, dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk, menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur yang dapat membuat masyarakat terhindar dari gigitan nyamuk. Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Pemberantasan Sarang Nyamuk, Virus Dengue
Pendidikan Kesehatan Peningkatan Produksi Asi Melalui Tombong Kelapa Kepada Ibu Menyusui Di Rw 02 Kel. Binong, Tangerang Sumiaty Aiba; Belet Lydia Ingrit; Fransiska Ompusunggu; Prisca Tahapary; Dwi Yulianto Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.677 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.335

Abstract

Latar belakang: jumlah ibu menyusui di RW 02 Kel. Binong, Tangerang memiliki jumlah yang cukup banyak. Akan tetapi, memiliki pemahaman yang kurang tentang metode pemberian ASI esklusif dan sumber nutrisi yang meningkatkan produksi ASI. Tujuan: menuntut peran dari para akademisi bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat mengaplikasikan pola pengasuhan pemberian ASI ekslusif, dan pemanfaatan tombong kelapa untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Metode yang digunakan adalah kegiatan seminar dan diseminasi melalui diskusi. Hasil:jumlah ibu menyusui di RW 02 Kel. Binong, Tangerang sangat antusias mengikuti, menyimak pemaparan materi seminar dan diseminasi tombong kelapa dan edukasi pemberian Asi ekslusif. Manfaatnya peserta memperoleh pemahaman yang baik dan baru tentang ASI ekslusif, sumber makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI selama menyusui. Jumlah peserta kegiatan berkisar 58 orang. Kelompok umur terbanyak antara 23–39 tahun (81%) sebanyak 47 orang. Selain itu, ada beberapa peserta diluar target umur yang mengikuti kegiatan, lebih muda dengan rentang usia 20-22 tahun (10%) sebanyak 6 orang, serta pertengahan umur, yaitu 40-45 tahun (9%) sekitar 5 orang. Kesimpulan, hasil diseminasi dan edukasi tentang peningkatan produksi ASI melalui tombong kelapa kepada ibu menyusui berperan untuk memberikan informasi penting dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak, baik di usia produktif, dewasa, dan pertengahan usia.
PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA PESERTA UMUM MELALUI NUTRISI TOMBONG KELAPA DI PUSKESMAS BINONG Desman Berkati Larosa; Sumiaty Aiba; Maria Maxmila Yoche Arkianti; Christie Lidya Rumerung; Komilie Situmorang
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1590

Abstract

Abstrak Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara mendadak. Masalah hipertensi telah banyak menjadi momok yang menakutkan baik di Indonesia maupun diseluruh dunia. Kasus hipertensi dikalangan masyarakan mulai dari gejala ringan, sedang dan medium belum menjadi prioritas utama dalam pelayanan Kesehatan. Gangguan dan gejala hipertensi baru dapat diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan dari pasien yang inisiatif memeriksakan kesehatan, karena ditandai dengan pusing yang berkepanjangan dan merasa posisi keseimbangan tubuh tidak stabil. Tujuan dari kegiatan upaya pencegahan hipertensi pada peserta umum melalui nutrisi tombong kelapa adalah bagian dari target edukasi hipertensi dan preventif pada ibu hamil melalui tombong kelapa di Puskesmas Binong. Metode kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dan edukasi, serta pengecekan tekanan darah. Hasil yang didapatkan dari edukasi dan penyuluhan pencegahan hipertensi pada peserta umum melalui nutrisi tombong kelapa, ditinjau dari rentang usia remaja akhir 17-25 tahun, yaitu 21.43%, masa dewasa awal 26-35 tahun berkisar 28,57%, masa dewasa akhir 36-45 tahun mencapai 35.71%, dan masa lansia awal 46-55 tahun sekitar 14.29%, serta memiliki tekanan sistol dan diastol representatif tergolong rendah, dimana kisarannya antara 100/70 mmHg. Kesimpulan: peranan promosi kesehatan tentang edukasi dan penyuluhan hipertensi rentang usia pada masyarakat umum menjadi bagian yang terpenting dampak mencegah dampak dari adanya hipertensi. Kata Kunci: hipertensi, edukasi, penyuluhan, peserta umum, pemeriksaan
EDUKASI DAMPAK HIPERTENSI IBU MENYUSUI, PREVENTIF NUTRISI TOMBONG KELAPA DI PUSKESMAS BINONG Sumiaty Aiba; Maria Maxmila Yoche Arkianti; Christie Lidya Rumerung; Komilie Situmorang; Desman Berkati Larosa
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1593

Abstract

Abstrak Hipertensi adalah kondisi terjadi peningkatan tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri secara kronis atau akut. Kejadian hipertensi pada kesehatan tubuh akan memacu jantung bekerja lebih keras mengedarkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Berkaitan dengan tekanan darah yang meningkat akibat hipertensi dapat menimbulkan bahaya kesehatan pada penderita. Tujuan kegiatan edukasi hipertensi ibu menyusui merupakan bagian dari edukasi dampak hipertensi ibu hamil dan preventif melalui nutrisi tombong kelapa di Puskesmas Binong Metode kegiatan yang digunakan adalah edukasi dan sosialisasi. Data yang diperoleh dari edukasi hipertensi ibu menyusui menunjukkan adanya gejala peningkatan hipertensi dari representatif tekanan sistol dan diastole, yaitu 120/80 mmHg dan 120/90 mmHg. Gejala hipertensi pada peserta dipengaruhi oleh pola hidup tidak sehat, seperti konsumsi garam berlebih dan penggunaan mie instan sebagai konsumsi harian dipadukan dengan nasi. Disamping itu, kategori usia peserta yang mengikuti kegiatan diperoleh, yaitu masa remaja akhir dengan kisaran 21,33 adalah 17-25 tahun (3 orang) dan masa dewasa awal berkisar 29.71, yaitu 26-35 tahun (10 orang). Kesimpulan: tekanan sistol dan diastol peserta menunjukkan adanya gejala hipertensi, dan rentang usia ibu menyusui berada di masa dewasa awal. Kata kunci: hipertensi, menyusui, usia, sistol, diastol
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Keperawatan dalam Menangani Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin Covid-19 Bellandina Susana Junianty Koelima; Catharina Rossa Damayanti; Jermias Helrari Baky; Eva Chris Veronica Gultom; Sumiaty Aiba
Jurnal Kesehatan Holistic Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 7/ Nomor 1/ Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.302 KB) | DOI: 10.33377/jkh.v7i1.134

Abstract

Introduction: Post-immunization follow-up events (KIPI) for COVID-19 vaccine are medical symptoms that are suspected to be related to the COVID-19 vaccine, either in the form of vaccine reactions, injection reactions, pharmacological effects, or procedural errors. Good knowledge about AEFI can influence people's attitudes and behavior in dealing with follow-up events after COVID-19 immunization. The results of a brief survey obtained data from 35 respondents with 17 respondents (47.8%) not knowing what AEFIs were and as many as 18 respondents (51.4%) knowing what AEFIs were and how to handle them. Objective: The purpose of this study was to describe the knowledge, attitudes, and behavior of nursing students in handling the COVID-19 vaccine AEFI. Methods: The method used in this research is descriptive quantitative with a total sampling of 100 people. The instrument in this study used a questionnaire with univariate analysis techniques. Result: The results showed that 80% of respondents had good knowledge about handling COVID-19 vaccine AEFIs, 75% of respondents who had a good attitude, and 79% of respondents who had good behavior. Knowledge, attitudes, and behavior of respondents are included in the good category because they are influenced by educational, environmental, socio-cultural factors, personal experience, mass media, educational institutions, and other people who are considered important. Conclucion: Further research can investigate further regarding the handling of the COVID-19 vaccine AEFI by using a qualitative descriptive method.