Diany Catur Nandasari
Universitas Negeri Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDAMPINGAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WOMEN CRISIS CENTER “YAYASAN HARMONI” JOMBANG Diany Catur Nandasari; Oksiana Jatiningsih
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.712 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v6n2.p64-79

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap bentuk pendampingan dan faktor pendukung serta penghambat kegiatan pendampingan perempuan korban kekerasan pada masa pandemic covid-19 yang dilakukan oleh Women Crisis Center “Yayasan Harmoni” Jombang. Teori yang digunakan adalah teori strukturasi oleh Anthony Giddens. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis yang digunakan data interaktif menurut Miles dan Huberman yang terdiri atas kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Women Crisis Center “Yayasan Harmoni” Jombang memiliki prinsip dan bentuk kegiatan berupa pemberdayaan dan bantuan layanan hukum dan psikologis bagi perempuan korban kekerasan, selain itu dalam pelaksanaannya WCC Jombang juga mengalami beberapa hambatan selama pandemic berlangsung, beberapa di antaranya adalah (1) terbatasnya akses pendampingan korban, (2) merebaknya kasus KBGO, (3) Rendahnya komitmen pemerintah dalam menjamin hak perempuan korban kekerasan. Akan tetapi selain hambatan dalam kegiatan pendampingan, faktor pendukung utama yang membuat WCC Jombang tetap dapat berjalan adalah karena kualitas SDM yang mumpuni serta jaringan yang antar lembaga dengan organisasi masyarakat sipil maupun organisasi pemerintah sehingga layanan pendampingan dapat terus berjalan meskipun di era pandemic seperti saat ini. Dalam pelaksanaan pendampingan, agen sekaligus struktur WCC Jombang telah mengimplementasikan prinsip dari lembaga yakni pemberdayaan perempuan sehingga pola pikir yang dimiliki oleh para anggota lembaga maupun program kerjanya juga telah adil gender dan sesuai dengan nilai egalitarian meskipun pada praktiknya masih banyak korban memiliki pola pikir yang bertolak belakang yakni masih berpandangan patriarki sehingga menyulitkan proses pendampingan.