Maryono Maryono
Jurusan Kimia FMIPA UNM Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Batang Belajang Susu (Scindapsus pictus Hassk.) Musniati Azis; Pince Salempa; Maryono Maryono
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 1 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3390.492 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i1.33862

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak metanol batang belajang susu (S. pictus Hassk). Sampel penelitian diambil dari kecamatan Mambi, kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu ekstraksi (maserasi), fraksinasi, pemurnian, dan identifikasi. Isolat murni yang diperoleh berupa kristal berbentuk jarum dengan titik leleh 132-134oC. Identifikasi dengan spektrofotometer inframerah memberikan serapan yang khas untuk gugus fungsi OH, CH2 dan CH3, C-O, C=C dan =C-H. Berdasarkan hasil uji golongan dan data spektrum FTIR maka disimpulkan bahwa senyawa yang diperoleh adalah senyawa golongan steroid.Kata kunci : Belajang Susu, S. pictus Hassk dan Steroid.ABSTRACTThis research is an exploratory research aimed to isolating compounds that have secondary metabolites in methanol extract of the stem belajang susu (S. pictus Hassk). The sample of this research is taken from Mambi sub-district, Mamasa district, West Sulawesi. The research was done through several stages: extraction (maceration), fractionation, purification and identification. The pure isolates obtained in the form of needle-shaped crystals with melting point 132-134oC. Identification with an infrared spectrophotometer giving wave number of functional groups OH, CH2 and CH3, C-O, C=C and =C-H. Based on the results of the group test and FTIR spectrum data it was concluded that the compounds obtained were steroid group compounds.Keywords: Belajang Susu, S. pictus Hassk, and Steroid.
Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Keterampilan Membuat Peta Konsep Dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Negeri 8 Makassar (Studi pada Materi Pokok Larutan Penyangga) Sharnita Dirham HS; Maryono Maryono; Muhammad Danial
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.842 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v21i1.14844

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap hasil belajar dan keterampilan membuat peta konsep peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah ”post-test only control group design”. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Makassar yang terdiri dari 6 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling sehingga sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik 30 orang. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model discovery learning dan model konvensional sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar dan keterampilan membuat peta konsep. Data hasil belajar dan keterampilan membuat peta konsep yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 69,5 dan 70,33. Nilai rata-rata keterampilan membuat peta konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 67,2 dan 62 tergolong kategori cukup terampil. Hasil pengujian hipotesis untuk hasil belajar menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh Zhitung = 8,91 dan pada taraf signifikan, α = 0.05 diperoleh Ztabel = 1.64. Oleh karena, Zhitung> Ztabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif model discovery learning terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Makassar pada materi pokok larutan penyangga. Sedangkan hasil pengujian hipotesis untuk keterampilan membuat peta konsep menggunakan uji-t diperoleh Thitung = 1.16 dan pada taraf signifikan, α = 0.05 diperoleh Ttabel = 2,003. oleh karena itu, Thitung< Ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh model dicovery learning terhadap keterampilan membuat peta konsep peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Makassar pada materi pokok larutan penyangga. Kata Kunci: Discovery learning, Hasil Belajar, Peta Konsep, Larutan Penyangga ABSTRACT This quasi-experiment research aimed to find the effect of discovery learning model towards students’ learning achievement and skills in making concept map of class XI IPA of SMA Negeri 8 Makassar. The research designed was post-test-only control design. Reasearch population were students of class XI IPA of SMA Negeri 8 Makassar that consist of 6 classes. Class random sampling technique was used to choose the samples, that acquired samples are class XI IPA 2 as experiment group and XI IPA 4 as control group with number of students 30, respectively. Independent variable research was a discovery learning model and convensional model while the dependent variable were students' learning achievement and skills in making concept map. Data of students' learning achievement and skill in making concept map were analyzed with descriptive and inferential statistic. The results of the analysis of students' learning achievement shows that the score average of group experiment and control were 69,5 and 70,33. The avarege of skills in making concept map of experiment and control group were 67,2 and 62 categorized as quite skilled. Hypothesis was analyzed by Mann-Whitney test for learning achievement were Zcounted = 8,91 and in α = 0.05, the Ztable is 1.64. Since, Zcounted> Ztable, so H1 was accepted and H0 was rejected. There was a positive effect of discovery learning model toward students’ learning achievement of class XI IPA SMA Negeri 8 Makassar on buffer solution subject matter. Hypothesis was analyzed by Uji-t for skills in making concept map were Tcounted = 1.16 and in α = 0.05, the Ttable is 2,003. Since, Tcounted< Ttable, so H1 was failed and H0 was accepted. There was not a positive effect of discovery learning model towards skills in making concept map of students’ of class XI IPA of SMA Negeri 8 Makassar on buffer solution subject matter. Keywords: Discovery Learning, Learning Achievement, Concept map, Buffer Solution
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr) Jumriati Syam; Muharram Muharram; Maryono Maryono
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.417 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v20i1.13613

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol Kulit Batang Kayu Jawa. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu maserasi dengan metanol, partisi dengan n-heksan, fraksinasi, pemurnian, dan identifikasi. Hasil penelitian berupa isolat murni berbentuk serbuk berwarna putih. Isolat memeberikan hasil positif terhadap pereaksi Wagner dan Meyer. Berdasarkan hasil uji pereaksi serta analisa data spektrum IR menunjukkan bahwa isolat yang diperoleh merupakan golongan senyawa alkaloid dengan titik leleh 138,1oC. Kata kunci : lannea coromandelica (Houtt) Merr, senyawa alkaloid ABSTRACT This study is exploratory research that aimed to isolate and identifie the secondary metabolite compound from methanol extract of Kayu Jawa bark. This research was carried out in several steps, they were maceration with methanol, partition with n-hexane, fractination, purification and identification. The result was pure isolate in white powder. The isolate gave positive result to both wagner and meyer reagent test. Based on reagent test and IR spectral data analysis showed that isolate is group of alkaloid compounds with a melting point 138,10C. Keywords : lannea coromandelica (Houtt) Merr, alkaloid compound
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numberead Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas X6 SMA Negeri 1 Ajangale Kabupaten Bone Marwah Marwah; Maryono Maryono; Army Auliah
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.992 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v20i2.13636

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan aktivitas Belajar Peserta Didik kelas X6 SMA Negeri 1 Ajangale Kabupaten Bone. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Data hasil penelitian menunjukkan persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 54.36% dengan kategori kurang aktif dan siklus II sebesar 81.32% dengan kategori aktif. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diterapkan pada model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas X.6 SMA Negeri 1 Ajangale Kabupaten Bone. Adapun langkah-langkahnya, yaitu: (1) Fase penomoran (Numbering), Guru membagi peserta didik kedalam 6 kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan akademik, membagikan nomor kepala peserta didik. Guru menyampaian tujuan pembelajaran dan apersepsi. Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan cara guru menunjuk langsung peserta didik yang akan menjawab pertanyaan .(2) Fase pengajuan pertanyaan (Questioning) dan penyajian informasi. Guru menyajikan materi pelajaran dan guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik, dengan menyebut nomor kepala peserta didik secara random untuk menjawab. Guru menyebut nomor kepala peserta didik secara acak untuk mengajuka pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. (3) Fase berpikir bersama (Head Together). Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. Guru berkeliling melihat pekerjaan kelompok peserta didik dan membantu menjelaskan kepada peserta didik ketika ada yang tidak dimengerti. Menyebut langsung nomor kepala peserta didik untuk bertanya. (4) Fase pemberian jawaban (Answering). Guru menyebut secara random nomor kepala peserta didik untuk mengerjakan soal, menanggapi dan berpendapat. (5) Fase evauasi,guru menunjuk peserta didik secara random untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kata kunci: N-Gain NHT, aktivitas belajar, reaksi reduksi dan oksidasi. ABSTRACT This research the classroom action the research, which is aims to determine how to implement steps of the cooperative learning Numbered Head Together (NHT) model to increase the activities of students in grade X6 of SMA Negeri 1 Ajangale Kabupaten Bone. This research was conducted for two cycles. The research data indicates that the average percentage of students learning activities in the first cycle is 54.36% with a less active categories and the second cycle is 81.32% in the active categories. Based on the data from these studies indicate that, the cooperative learning model Numbered Head Together (NHT) can increase the activities learning of students in X6 class SMA Negeri 1 Ajangale Kabupaten Bone. The steps of NHT cooperative learning model are: (1) Phase numbering, teacher divides the students into six groups are heterogeneous by gender and academic ability, distributing the head a number of learners. Teacher communication of learning objectives and apperception. Ask learners to answer the questions given by the teacher with the teacher pointing directly learners who will answer the question, (2) Phase asking questions and presentation of information. The teacher presents the subject matter and the teacher asked a question to the students, citing the head a number of students as a random to answer. Teachers call numbers randomly head learners to submit questions about the subject that is not understood, (3) Phase thinking together. Teachers dividing LKPD to each group for discussion. Teachers the go around to see the work of groups of learners and help explain to students when there are not understood. Call the number direct learners to ask the head, (4) Phase giving answers, teachers call the random head learners numbers to answer the question, respond and argue, (5) Phase of evaluation, the teacher pointed the student as a random to concludes the subject learners have been studied. Keywords: N-Gain NHT, learning activities, reduction oxidation reactions.