This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Ikhsanny Novira Ishlah
Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMAKNAAN KHALAYAK MEDIA BERBASIS KOMUNITAS INTERPRETIF: STUDI PEMAKNAAN ANDROGINI DALAM FILM KUCUMBU TUBUH INDAHKU Ikhsanny Novira Ishlah; Muhammad Bayu Widagdo; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemaknaan media berbasis komunitas interpretif oleh khalayak secara kolektif. Konsep ini digunakan untuk melihat pemaknaan mengenai androgini di dalam film Kucumbu Tubuh Indahku. Androgini adalah penggabungan nilai sosial maskulin dan feminin di dalam diri seseorang sehingga tidak lagi terlihat adanya identitas gender pada individu tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif. Dalam menganalisis teks media film, Penulis meggunakan teori Semiotika Roland Barthes dengan sistem pemaknaan tanda denotasi dan konotasi. Sementara untuk mengetahui pemaknaan khalayak komunitas interpretif digunakan diskusi grup terfokus sebagai metode pengambilan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat representasi perpaduan maskulinitas dan feminitas di dalam teks media film yang menjelaskan bahwa fenomena tersebut adalah sebuah keabnormalan. Dikatakan tidak normal sebab karakter tersebut tidak sesuai dengan konstruksi sosial yang diharapkan masyarakat dari individu untuk dapat menyesuaikan identitas gender dengan identitas seksual. Makna kolektif yang dihasilkan dari komunitas interpretif adalah (1) androgini merupakan bagian dari peran gender layaknya kualitas gender maskulin dan feminin, (2) androgini bukan bagian dari orientasi seksual LGBT sebab androgini adalah bagian dari peran gender (3) androgini seringkali dapat dilihat melalui penampilan dan aktivitas individu yang cenderung mengekspresikan diri salah satunya lewat seni, (4) Androgini masih sulit diterima oleh lingkungan sosial dan masyarakat secara umum karena merupakan identitas yang berada diluar konsepsi normal yang berlaku di masyarakat. Penerimaan partisipan terhadap androgini juga masih terbatas hanya pada aspek-aspek tertentu saja seperti dalam konteks seni dan tradisi. Penelitian ini memperlihatkan bahwa khalayak di dalam komunitas interaksi yang sama dapat memiliki strategi pemaknaan yang serupa.