p-Index From 2019 - 2024
1.399
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Triyono Lukmantoro
Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN SHOPEE’S BRAND AWRANESS, BRAND ASSOCIATION AND PERCEIVED QUALITY TOWARDS SHOPEE’S CUSTOMER SATISFACTION AMONG INDONESIAN YOUNG-ADULTS Jasmine Zahra; Triyono Lukmantoro; Primada Qurrota Ayun
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Due to their adaptability and the capacity of technology to integrate aspects of human life, technological advancements and developments, particularly in the fields of telecommunications, information, and multimedia, have a significant impact on adaptations in social relationships. The number of Indonesians who utilize the internet is steadily increasing. Due to the high mobility of humans, the commercial world places high value on the provision of goods and services and goods on demand and in a timely basis. Consumers now have the option of participating in convenient and cost-effective e-commerce. Numerous e-commerce platforms exist today. The platform is expansive and reaches all populations. The purpose of this research is to examine the relationship between Shopee’s brand awareness, brand association and perceived quality towards Shopee’s customers satisfaction among Indonesian Young-adults both partially and simultaneously. This research explains the findings of research contributing to Aaker and Keller's theory of brand equity. The primary population for this research is young adults aged 15 to 24 years old from throughout Indonesia, with a total of 100 respondents. The analysist tool used in this research is Kendall Tau_b Correlation Test to calculate ordinally ranked-data. The result of the study explained that Shopee’s brand awareness, brand association and perceived quality have a significant effect partially and simultaneously to customers satisfaction. Therefore, the result shows that brand awareness has a moderate and positive relationship, meanwhile brand association and perceived quality has a strong and positive relationship with customers satisfaction. This research 's result may be incorporated into the marketing strategies of companies and interested parties for maintaining and maximizing Brand Awareness, Brand Association, and Perceived Quality in order to have a good significant effect on potential customers, which can lead to Customer Satisfaction.
PEMAKNAAN KHALAYAK MEDIA BERBASIS KOMUNITAS INTERPRETIF: STUDI PEMAKNAAN ANDROGINI DALAM FILM KUCUMBU TUBUH INDAHKU Ikhsanny Novira Ishlah; Muhammad Bayu Widagdo; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemaknaan media berbasis komunitas interpretif oleh khalayak secara kolektif. Konsep ini digunakan untuk melihat pemaknaan mengenai androgini di dalam film Kucumbu Tubuh Indahku. Androgini adalah penggabungan nilai sosial maskulin dan feminin di dalam diri seseorang sehingga tidak lagi terlihat adanya identitas gender pada individu tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif. Dalam menganalisis teks media film, Penulis meggunakan teori Semiotika Roland Barthes dengan sistem pemaknaan tanda denotasi dan konotasi. Sementara untuk mengetahui pemaknaan khalayak komunitas interpretif digunakan diskusi grup terfokus sebagai metode pengambilan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat representasi perpaduan maskulinitas dan feminitas di dalam teks media film yang menjelaskan bahwa fenomena tersebut adalah sebuah keabnormalan. Dikatakan tidak normal sebab karakter tersebut tidak sesuai dengan konstruksi sosial yang diharapkan masyarakat dari individu untuk dapat menyesuaikan identitas gender dengan identitas seksual. Makna kolektif yang dihasilkan dari komunitas interpretif adalah (1) androgini merupakan bagian dari peran gender layaknya kualitas gender maskulin dan feminin, (2) androgini bukan bagian dari orientasi seksual LGBT sebab androgini adalah bagian dari peran gender (3) androgini seringkali dapat dilihat melalui penampilan dan aktivitas individu yang cenderung mengekspresikan diri salah satunya lewat seni, (4) Androgini masih sulit diterima oleh lingkungan sosial dan masyarakat secara umum karena merupakan identitas yang berada diluar konsepsi normal yang berlaku di masyarakat. Penerimaan partisipan terhadap androgini juga masih terbatas hanya pada aspek-aspek tertentu saja seperti dalam konteks seni dan tradisi. Penelitian ini memperlihatkan bahwa khalayak di dalam komunitas interaksi yang sama dapat memiliki strategi pemaknaan yang serupa.
ANALISIS RESEPSI KONSEP BODY POSITIVITY DALAM UNGGAHAN INSTAGRAM TARA BASRO Danastri Janitra Seruni; Hapsari Dwiningtyas Sulistyani; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemaknaan khalayak terhadap konsep body positivity yang terkandung dalam unggahan Instagram Tara Basro Bulan Maret 2020. Tara Basro sebagai sosok public figure mengunggah dua buah foto yang menampilkan dirinya dalam balutan pakaian underwear. Pada bagian keterangan, Tara Basro menceritakan proses menerima diri yang ia rasakan sebagai perempuan. Unggahan tersebut menuai banyak komentar dari masyarakat Indonesia. Beberapa setuju dengan pernyataan Tara basro, sementara sebagian yang lain mengecam tindakan tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes untuk menemukan makna dominan yang muncul serta analisis resepsi milik Stuart Hall untuk mengetahui posisi pemaknaan khalayak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima informan memiliki pandangan terhadap konsep body positivity yang sejalan dengan konstruksi Tara Basro dalam unggahan tersebut. Body positivity mengajak semua orang untuk menerima diri mereka apa adanya. Harapannya orang-orang tidak lagi membandingkan diri dengan orang lain, mematahkan standar kecantikan yang berkembang di masyarakat, serta memunculkan penilaian positif terhadap diri sendiri.
Pengelolaan Manajemen Privasi Dalam Penggunaan Akun Finsta (Fake Instagram) Raina Arundati Putri; Triyono Lukmantoro; Nurul Hasfi
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya fenomena Finstagram yang dijadikan platform oleh anak muda, khususnya Gen-Z, untuk terbuka mengenai hal-hal yang personal dan sensitif di media sosial, dapat menjadi ancaman terhadap privasi mereka. Walaupun akun Finsta bersifat privat dan anonim, tetap tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kebocoran privasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman pengguna finsta mengelola privasi dalam mengekspresikan persoalan privat yang mereka alami dalam hal problem sosial maupun psikologis. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah metode penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam yaitu indepth interview dengan jumlah informan sebanyak lima orang. Teori yang digunakan sebagai acuan pada penelitian ini adalah Communication Privacy Management Theory. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa seluruh informan pernah mengekspresikan persoalan privatnya di finsta terkait problem sosial dan psikologis yang mereka alami. Hal privat tersebut biasanya mereka ungkapkan dengan fitur story yang ada di Instagram. Pengguna Finsta merasa bahwa mereka memiliki hak untuk mengontrol siapa saja yang memiliki akses terhadap informasi privat yang telah mereka bagikan pada akunnya. Dalam mengontrol dan memastikan privasinya terjaga di finsta, pengguna memiliki batasan-batasan privasi tertentu, serta melakukan berbagai strategi sosial seperti menahan diri untuk tidak melakukan pengungkapan, atau melakukan seleksi terhadap followers, dan juga menerapkan strategi teknologi dengan memanfaatkan fitur Instagram berupa close friend, private account, remove followers, dan hide story. Dalam melakukan manajemen privasi pengguna juga dipengaruhi oleh beberapa kriteria yaitu kriteria konteks, motivasi, serta risiko dan manfaat.
The Relations of News Exposure About Effectiveness of Various Vaccines and Word of Mouth With Level of Public Trust on Covid-19 Vaccines Thalya Anggita Putri; Triyono Lukmantoro; Yanuar Luqman
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Covid-19 vaccination program in Indonesia has been started since early 2021. Effectiveness, side effects, and the level of public awareness are still a problem in achieving the predetermined Covid-19 vaccination target. This study was conducted with the aim of knowing the relationship between news exposure on the effectiveness of various vaccines and word of mouth with the level of public trust on Covid-19 vaccination. The theory used in this study is the New Media Theory and Theory of Reasoned Action (TRA) with a non-probability sampling technique, totaling 50 samples with characteristics male and female, aged 18-25 years old, living in Pekalongan , and have seen, read, and heard news about the effectiveness of various Covid19 vaccines. This research hypothesis testing using Kendall’s Tau B analysis technique shows a positive result or there is a relationship between exposure to news on the effectiveness of various vaccines and word of mouth with the level of public trust on Covid-19 vaccination with a significance value on both hypothesis tests of 0.000 which means it is very significant. The recommendation of this research is institutions and governments that handle news about Covid19 can publish more positive news about Covid-19 vaccinations and immediately clarified negative news that exist in order to increase the public trust on taking Covid-19 Vaccination.
Identity Negotiation in Mixed Marriage Couples Between the Batak and Other Ethnic Without Having to Adopt a Batak’s ‘Marga’ (Clan) Olina Hartani Muliani Gultom; Turnomo Rahardjo; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 10, No 4: Oktober 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia, there are a variety of ethnic groups, and each one has their own traditions and cultures that they uphold. But in a rapidly increasing rate of globalization and in a densely populated country, cross-cultural marriages are bound to happen and the clash between the two cultural identities are inevitable such as the clash between the Batak tribe’s ethnic’s customs and other traditions in marriage. This is the reason why identity negotiations are crucial for managing the difference in traditions when a Batak person marries outside of their ethnicity to avoid conflict. This paper investigates how Batak people and other ethnicities view their ‘Marga’ (clan) in marriage and how negotiations are conducted for those who opt to not use a ‘Marga’ (clan). The research for this paper is conducted via the phenomenological approach that is conducted on mixed marriage couples where one is of Batak descent and another is of a different ethnicity living outside North Sumatra, the data collected are qualitative through in- depth interviews. The key findings and conclusion of this paper were that the Batak identity within individuals had decreased and began to fade, especially for those that lives outside of North Sumatera and hence do not uphold their traditions anymore. Because of this, an identity negotiation has to be conducted to try and find a compromise that is fair for both parties in a mixed marriage and this process will proceed smoothly if good communication and a supporting relationship pattern are present. The findings within this paper can be used a guide for those who wish to conduct a cross-cultural marriage without giving a ‘Marga’ (clan).
INTERAKTIVITAS DALAM CUITAN AKUN TWITTER PARTAI POLITIK @GERINDRA PADA KASUS PEMERKOSAAN “SEMUA KEMBALI LAGI PADA KELUARGA KORBAN” Arlina Satiti Mugi Laras; Triyono Lukmantoro; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 10, No 4: Oktober 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interaktivitas menjadi salah satu karakteristik dari media sosial yang memungkinkan organisasi mengembangkan hubungan antara organisasi dan publik melalui dialog. Twitter digunakan sebagai alat komunikasi oleh parpol di Indonesia dalam membina hubungan dengan publik secara efektif, utamanya saat menjelang Pemilu. Partai Gerindra melalui akun Twitter-nya cenderung mengonstruksi suatu pandangan masyarakat melalui isu-isu yang berkembang dan membentuk pandangan-pandangan baru untuk bisa meraih suara publik. Metode yang digunakan adalah analisis Van Dijk yang meliputi struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Adapun, analisis tersebut berfokus pada permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat, yaitu kasus pemerkosaan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa telah terjadi sentimen negatif dari warganet akibat tanggapan @Gerindra soal kasus pemerkosaan. Partai Gerindra lebih banyak mewacanakan bahwa kasus pemerkosaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan urusan partai. Artinya, dalam hal ini partai Gerindra tidak berupaya untuk meningkatkan citra partai dengan menunjukkan kelebihannya, melainkan lebih banyak menampilkan konten keengganan dalam mengawal kasus pemerkosaan dan bersikap tidak empati terhadap korban pemerkosaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa reaksi partai politik terhadap kasus pemerkosaan dapat mempengaruhi tingkat elektabilitas sebuah partai. Pada kasus ini, warganet cenderung melihat moralitas kader partai melalui beberapa indikator, seperti sejauh mana partai bisa memberikan jaminan keamanan dan dukungan bagi korban kekerasan seksual dan seberapa besar kekuatan politis yang turut ikut campur dalam mempengaruhi proses penyelesaian hukum pidana. Temuan ini mengandung pemikiran bahwa para politisi punya kemampuan mengarahkan kehendak dan keinginan dari institusi tersebut. Sehingga, apabila publik telah mempersepsikan moralitas politisi itu buruk, maka publik akan menganggap bahwa partai tersebut tidak layak untuk dipilih, karena seorang kader dapat memberikan pengaruh tersendiri, termasuk citra dan elektabilitas lembaga politik, sebab mereka menjadi agen/perantara bagaimana partai politik tersebut berjalan.
BIAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA (Analisis Ekonomi Politik Media dalam Pemberitaan Undang-Undang Cipta Kerja di Harian Kompas dan Kompas.id pada Periode 19 Oktober 2019 – 5 November 2020) Nyoman Bagus Wibisana; S Rouli Manalu; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 11, No 3: Juli 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media massa memiliki peran untuk menginformasikan kepada publik tentang kebijakan publik karena mereka tidak terlibat secara langsung dalam proses pembentukan kebijakan. Dalam proses mediasi realita tersebut, media massa memiliki standar performa media yang perlu ditegakkan dalam proses menginformasikan berita sesuai dengan kepentingan publik. Namun, media massa tidaklah merefleksikan realita apa adanya, melainkan mereka mengonstruksi realita yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Dari pendekatan ekonomi politik kritis media, media massa dilihat dipengaruhi secara struktural oleh ketimpangan kekayaan dan kekuasaan di masyarakat sehingga berita dapat bias terhadap kepentingan kelas penguasa. Menggunakan Model Propaganda oleh Herman dan Chomsky sebagai kerangka teori, penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana media massa, spesifiknya Kompas, memberitakan kebijakan UU Cipta Kerja. Menggunakan metode analisis isi kualitatif untuk menganalisis 543 artikel Harian Kompas dan Kompas.id, peneliti menemukan bahwa, di sisi narasumber dan bingkai, pola pemberitaan mengindikasikan adanya pluralitas daripada bias pemerintah dan pebisnis. Di sisi ideologi ekonomi, peneliti menemukan terdapat batasan dalam diskusi ekonomi dan ketenagakerjaan yang mengindikasikan adanya bias pemerintah dan pebisnis. Kontradiksi tersebut menunjukkan bahwa pemberitaan dipenuhi dengan kompleksitas, kontestasi, dan ambivalensi daripada pandangan instrumental yang melihat berita secara statik dan deterministik akan menguntungkan kelas penguasa. Maka, peneliti menemukan aspek kebaruan dalam penelitian performa media, spesifiknya dalam memberitakan kebijakan publik, menggunakan pendekatan ekonomi politik kritis media.
MEMAHAMI PENGALAMAN PENGUNGKAPAN STATUS DAN PENGINFORMASIAN MEDIKASI HIV/AIDS OLEH PENGASUH KEPADA ANAK DENGAN HIV/AIDS Amellia Syaloom; S. Rouli Manalu; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 11, No 4: Oktober 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengeksplorasi pemaknaan pengasuh dalam pengalamannya mengungkapkan status dan menginformasikan medikasi HIV/AIDS kepada anak sebagai proses yang krusial bagi kesehatannya, namun penuh dengan tantangan karena HIV/AIDS yang masih terstigmatisasi, dekat dengan topik seksual, berhubungan dengan kondisi kritis dan kematian, dan mengandung aspek pemahaman medis yang sulit dipahami oleh kognitif anak. Melalui pengalaman empat informan yang berstatus sebagai pengasuh ADHA, penelitian kualitatif ini menggunakan analisis interpretatif fenomenologis sebagai paradigma, untuk membantu mengeksplorasi keunikan pengalaman masing-masing pengasuh, serta mencari tema berdasarkan pola pengalaman yang ditemukan saat penelitian. Teori hubungan interpersonal dan komunikasi terapeutik Peplau, model pengungkapan status HIV/AIDS kepada anak dari Evangeli, dan teori stigma Goffman dipilih untuk membantu mengeksplorasi kajian teroritis Melalui penelitian, didapatkan tiga temuan. Pertama, pengungkapan status HIV pada anak dimaknai sebagai suatu hubungan interpersonal yang melibatkan proses komunikasi terapeutik yang berkelanjutan dan terencana, bukan tindakan sekali waktu. Kedua, dalam melakukan pengungkapan status dan penginformasian medikasi, terdapat beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dari pengasuh, seperti aspek kepercayaan pengasuh pada kebermanfaatan pengungkapan status, kognitif anak, usia, situasi sosial dan stigma, serta riwayat penyakit. Aspek ini kemudian menentukan keputusan dan strategi komunikasi yang digunakan pengasuh dalam mengungkapkan status dan menginformasikan kemandirian medikasi kepada anak. Ketiga, pengalaman pengungkapan dan penginformasian medikasi dapat menyebabkan berbagai bentuk beban pengasuhan bagi pengasuh.