Marinda Trisna Mumu
Departemen Administrasi Publik

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA SEMARANG Marinda Trisna Mumu; Hartuti Purnaweni; Ari Subowo
Journal of Public Policy and Management Review Vol 11, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v11i3.34568

Abstract

Program Jaminan Kesehatan Nasional merupakan upaya pemerintah untuk dapat memfasilitas dan membantu masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menmenganalisis respon masyarakat terhadap pelaksanaan program JKN dan menganalisis strategi Dinas Kesehatan dalam meningkatkan layana kesehatan dalam Program JKN di Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Respon masyarakat terhadap pelaksanaan Program JKN dilihat dari Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN dan diperoleh hasil yaitu respon masyarakat terhadap pelayanan promotive, tindakan medis non-spesialisistik, pemeriksaan laboratorium tingkat pertama, layanan rawat inap dan layanan transfuse darah cukup positif. Aspek administrasi pelayanan, pemeriksaan dan kosultasi medis, serta pelayanan obat masih mendapat respon negative dari masyarakat Kota Semarang. Strategi Dinas Kesehatan untuk meningkatkan layanan Program JKN berupa penyediaan dana bagi puskesmas dan sosialisasi terkait kegiatan yang wajid dilaksanakan. Saran yang dapat diberikan adalah sosialisasi kepada masyarakat terkait pemahaman sakit dan sehat guna menggunakan JKN dengan efektif tidak hanya di saat sakit berat dan melakukan penyediaan obat secara berkala di setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama.