Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Purification and Identification of an Antifungal Protein from an Isolated Fungus with Antagonism to Colletotrichum gloeosporioides MC9 Yohana Avelia Sandy; Yo-Chia Chen; Liliek Sulistyowati
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 44, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v44i2.2966

Abstract

Colletotrichum gloeosporioides is the cause of anthracnose disease on mango. This disease becomes more damaging because it economically affects the harvested fruit during the postharvest season. In this research, eight isolates are isolated from the soil of a mango plantation. One of the isolates shows antifungal activity against C. gloeosporioides MC9. This isolate is identified as Penicillium citrinum isolate S1 based on the phylogenetic analysis of ribosomal rRNA sequence. From the culture of this isolate, extracellular filtrates are collected and evaluated for their antifungal activity. The mycelial growth of C. gloeosporioides is significantly inhibited by the culture supernatant of P. citrinum isolate S1. The culture filtrate is used to purify the antifungal protein using ammonium sulfate and ultrafiltration methods. Results show that the antifungal protein was estimated at around 40 kDa molecular weight when separated on a 10% Sodium dodecyl sulfate-polyacrylamide gel. After nine days of incubation, this antifungal protein’s inhibition effect with a concentration of 0.94 mg/ml remained 63.6% against C. gloeosporioides. The LCMS result showed that the antifungal protein belongs to the L-asparaginase superfamily. Based on this result, the antifungal protein produced by P. citrinum S1 has the potential to control mango anthracnose disease caused by C. gloeosporioides.
IDENTIFIKASI MOLEKULER JAMUR ANTAGONIS Trichoderma harzianum DIISOLASI DARI TANAH PERTANIAN DI MALANG, JAWA TIMUR Yohana Avelia Sandy; Syamsuddin Djauhari; Antok Wahyu Sektiono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK T. harzianum merupakan salah satu spesies jamur antagonis yang  banyak ditemukan dan memiliki manfaat yang penting bagi pertanian di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkonfirmasi isolat T. harzianum yang dikoleksi di beberapa laboraturium dan didapatkan dari beberapa lahan pertanian di Malang, Jawa Timur. Isolat tersebut dianalisis berdasarkan pada sekuen internal transcribed spacer (ITS) di daerah DNA ribosom dengan menggunakan teknik PCR. Dalam penelitian ini identifikasi secara morfologi dan molekuler dengan teknik PCR menggunakan primer universal ITS 1 dan ITS 4 didapatkan hasil yang berbeda. Secara morfologi ketiga isolat yang didapatkan dari Tanah Pertanian Organik Batu, BPTP Ngijo dan Tanah Pertanaman Kakao Blitar merupakan jamur antagonis T. harzianum namun setelah dilakukan penelusuran kesamaan genetik DNA hasil PCR  pada GeneBank ditemukan bahwa ketiga isolat merupakan T. asperellum dengan presentase sampel T1 F adalah 98 %, T1 R adalah 98% , T2 F adalah  95% , T2 R adalah 97% ,dan  T3 F  adalah 98%, T1 R adalah 99% dengan produk PCR 600 bp. Kata Kunci: Trichoderma harzianum, Trichoderma asperellum, Molekuler, PCR
Inovasi Tanaman Refugia Dan Pupuk Hijau Di Kebun Sayur Cantewa Kelurahan Mojolangu, Kota Malang Karuniawan Puji Wicaksono; Paramyta Nila Permanasari; Akbar Saitama; Frelyta Ainus Zahro; Yohana Avelia Sandy; Setyono Yudo Tyasmoro; Husni Thamrin Sebayang; Eko Widaryanto
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.82 KB) | DOI: 10.33366/japi.v7i2.3236

Abstract

Pemakaian pestisida maupun pupuk kimia secara terus menerus pada tanaman akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan, tanaman bahkan manusia. Dampak lainnya yaitu tingginya biaya yang dikeluarkan oleh petani dan dapat membunuh organisme yang berperan sebagai musuh alami bagi hama tanaman. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman kelompok tani perkotaan untuk penerapan tanaman Refugia dan Pupuk Hijau pada budidaya tanaman pangan maupun hortikultura. Kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring pada bulan September Tahun 2021. Kegiatan ini dimulai dengan menyebarkan kuisioner untuk pengambilan data primer, dilanjutkan dengan penyuluhan dan diskusi bersama, serta yang terakhir yaitu pembagian modul untuk bahan materi. Pengendalian OPT dengan cara pemanfaatan tanaman refugia akan dapat memberikan teknologi yang ramah lingkungan, ekonomis, dan dapat memperindah lahan tanaman budidaya pertanian khususnya pada kegiatan ini adalah tanaman sayuran di Kebun Sayur Cantewa Kelurahan Mojolangu, Kota Malang. Tanaman refugia sangat memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan, cara peenggunaanya relatif murah, mudah dan sederhana. Pembuatan dan perbanyakan Tanaman Refugia diharapkan menjadi sebuah alternatif bahan pengendalian OPT pada tanaman pangan. Kemudian dapat segera dikembangkan rumah pupuk untuk pembuatan pupuk hijau di Kebun Sayur Cantewa untuk memperbaiki tanah serta dapat memberika nnutrisi bagi tanaman dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik atau kimia.
Inovasi Tanaman Refugia Dan Pupuk Hijau Di Kebun Sayur Cantewa Kelurahan Mojolangu, Kota Malang Karuniawan Puji Wicaksono; Paramyta Nila Permanasari; Akbar Saitama; Frelyta Ainus Zahro; Yohana Avelia Sandy; Setyono Yudo Tyasmoro; Husni Thamrin Sebayang; Eko Widaryanto
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v7i2.3236

Abstract

Pemakaian pestisida maupun pupuk kimia secara terus menerus pada tanaman akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan, tanaman bahkan manusia. Dampak lainnya yaitu tingginya biaya yang dikeluarkan oleh petani dan dapat membunuh organisme yang berperan sebagai musuh alami bagi hama tanaman. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman kelompok tani perkotaan untuk penerapan tanaman Refugia dan Pupuk Hijau pada budidaya tanaman pangan maupun hortikultura. Kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring pada bulan September Tahun 2021. Kegiatan ini dimulai dengan menyebarkan kuisioner untuk pengambilan data primer, dilanjutkan dengan penyuluhan dan diskusi bersama, serta yang terakhir yaitu pembagian modul untuk bahan materi. Pengendalian OPT dengan cara pemanfaatan tanaman refugia akan dapat memberikan teknologi yang ramah lingkungan, ekonomis, dan dapat memperindah lahan tanaman budidaya pertanian khususnya pada kegiatan ini adalah tanaman sayuran di Kebun Sayur Cantewa Kelurahan Mojolangu, Kota Malang. Tanaman refugia sangat memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan, cara peenggunaanya relatif murah, mudah dan sederhana. Pembuatan dan perbanyakan Tanaman Refugia diharapkan menjadi sebuah alternatif bahan pengendalian OPT pada tanaman pangan. Kemudian dapat segera dikembangkan rumah pupuk untuk pembuatan pupuk hijau di Kebun Sayur Cantewa untuk memperbaiki tanah serta dapat memberika nnutrisi bagi tanaman dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik atau kimia.
Potential of Endophytic Fungi as Plant Growth-Promoting Fungi (PGPF) Against Growth of Single Bud Set Seedlings on Sugarcane Plants (Saccharum officinarum L) Antok Wahyu Sektiono; Novency Habtuti; Yohana Avelia Sandy; Yogo Setiawan
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2023.008.1.8

Abstract

Increase of sugarcane productivity must be followed by improvements to a more environmentally sound cultivation system. One of them is the use of endophytes. Endophytic fungi are indeed included in the group of growth-promoting fungi or Plant Growth Promoting Fungi / PGPF and are known to secrete growth hormones such as Indole Acetic Acid (IAA), gibberellin so that they can spur growth. This study aims to determine the type of endophytic fungus that can potentially be PGPF in sugarcane breeding. The research uses sampling methods, exploration, and application of PGPF in sugarcane plants. The results of the identification of endophytic exploration fungi of sugarcane plants obtained five colonies consisting of 4 genera and four species from Trichoderma sp., Aspergillus sp., Penicillium sp., and Fusarium sp. From the results of the potency test, the results were obtained that the soaking of bud set seeds with isolates of the fungus Trichoderma sp., Penicillium sp. Noticeable effect on plant height, stem diameter, and the number of leaves.
User Experience Evaluation of Botani Mobile Application using User Experience Questionnaire Nurizal Dwi Priandani; Yohana Avelia Sandy; Nadia Roosmalita Sari
Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika Vol 9, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmi.v9i1.9025

Abstract

Agriculture is an important sector in Indonesia. Farming are how most people make a living within the population [1]. Currently, access to consult with agricultural experts is something that farmers don't have as a privilege. The combination of technology and agriculture needs to be developed to make it easier for farmers to consult. Botani Mobile Apps is an Android-based application that has been developed by the Faculty of Agriculture UB. The purpose of this application is to facilitate farmers in agricultural cultivation. User experience is how a person feels when using a product, system, or service [2]. User experience evaluation needs to be done to measure the success of a product design and to get user feedback for further improvement. One method of evaluating user experience is UEQ (User Experience Questionnaire). Evaluation of user experience of the Botanical mobile application using UEQ will be discussed in this study. Based on the results of the UEQ that have been carried out, the 26 questions asked had an average value of more than 1. After grouping the questions on the 6 UEQ Scale, the average results of calculation showed that all scales are in the green area. Based on UEQ characteristics, the highest scores were Attractiveness, Pragmatic and Hedonic qualities, respectively. All the results of the characteristic values were more than 1. Based on the Benchmark calculation, showed that the Attractiveness, Efficiency, Dependability and Novelty scales had good scale results and the Perspicuity and Novelty scales got above average scale results. Based on all the results of the UEQ evaluation, it can be concluded that the user experience on the BOTANI application is good.