Bambang Wahyono
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU -, Murtantiningsih; Wahyono, Bambang
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis paru masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat. Angka kesembuhan tuberculosis (TB) Paru di Puskesmas Purwodadi 1 masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari faktor-faktor yang berhubungan de-ngan kesembuhan penderita TB Paru di Puskesmas Purwodadi I. Penelitian ini menggunakan desain kendali kasus. Populasi kasusnya adalah penderita TB paru BTA positif yang dinyatakan tidak sembuh. Populasi kendali yaitu pen-derita TB paru BTA positif. Sampel kasus dan kendali berjumlah 25 orang yang diperoleh dengan teknik acak sederhana. Hasil menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kesembuhan penderita TB paru yaitu status gizi, pendapatan, keteraturan berobat dan faktor yang tidak berhubungan yaitu  penyuluhan oleh petugas kesehatan, jenis kelamin, pendidikan dan dukungan PM. AbstractPulmonary tuberculosis (TB) becomes a major public health problem. Pulmonary TB cure rate in the health center Purwodadi 1 is still low. The purpose of this study is to identify the factors associated with cure of TB patients at health centers Pulmonary Purwodadi I. This study used a case-control design. Population case is smear positive pulmonary TB patients who otherwise recover. The control population are patients with smear-positive pulmonary TB. Samples of cases and controls amount of 25 peoples are obtained by simple random sampling technique. The results show that factors related to the healing of pulmonary tuberculosis patients are nutritional status, income, regularity of treatment and factors not related to are the counseling by health, sex, education and PM support.Keyword: Recover risk factor; Pulmonary TB; Positive BTA
PELAYANAN PUSKESMAS BERBASIS MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA BALITA Hidayati, A’laa Nurul; Wahyono, Bambang
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah penelitian adalah bagaimanakah hubungan antara pelayanan puskesmas berbasis manajemen terpadu balita sakit (MTBS) dengan kejadian pneumonia balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pelayanan puskesmas berbasis MTBS dengan kejadian pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Metode penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan belah lintang. Populasi berjumlah 587 orang tua balita dan sampel sejumlah 83 sampel yang diperoleh dengan metode acak sederhana. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan 5% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian pneumonia adalah tata laksana pelayanan puskesmas dan sarana pendukung MBTS. Perilaku petugas tidak mempengaruhi kejadian pneumonia. Simpulannya adalah tata laksana pelayanan puskesmas dan sarana pendukung MBTS mempengaruhi kejadian pneumonia.The research problem was how the relationship between health center services based integrated management of childhood illness and the incidence of pneumonia toddler. The purpose of this study was to determine the relationship between service-based integrated management of childhood illness of health center with toddler pneumonia incidence in Puskesmas Bergas Semarang regency. The method was analytic observational study with cross sectional approach. Population were 587 toddler’s parents and 83 samples were obtained by simple random method. The instrument used a questionnaire. Data analyzed using the chi square test with a significance level of 5% (α=0.05). Result of this research showed that factors influencing the incidence of pneumonia were administration of health center services and supporting facilities. Officer behavior does not affect the incidence of pneumonia. The conclusion was the administration of health center services and supporting facilities affected the incidence of pneumonia.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA SLTP NEGERI LIMBANGAN KENDAL Wahyono, Bambang; Maharani, Chatila
Jurnal Abdimas Vol 15, No 1 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang perlu diperhatikan kesehatannya. Berdasarkan berbagai survey, perilaku merokok sudah mulai dilakukan oleh generasi penerus bangsa mulai dari usia sekolah. Untuk itu diperlukan penyuluhan kesehatan mengenai bahaya merokok pada usia sekolah yaitu pada siswa sekolah lanjutan khususnya pada Siswa SLTP Negeri Limbangan Kendal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyuluhan kepada siswa SLTP Negeri I Limbangan Kendal yang diikuti oleh siswa kelas 7,8 dan 9. Ceramah yang dilakukan disertai dengan penggunaan gambar dan diagram tentang bahaya merokok. Setelah itu dilakukan metode diskusi mengenai cara menghindari kebiasaan merokok dan dilanjutkan tanya jawab. Hasil dari pengabdian ini, jika dilihat dari nilai pretest dan posttest rata-rata terdapat peningkatan dari sebelumnya sebesar 5,6 menjadi 8,75. Hasil diskusi yaitu untuk dapat mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok berasal dari diri sendiri dan lingkungan. Selain itu diharapkan, siswa dapat menyampaikan mengenai bahaya merokok dari hasil pengabdian ini kepada lingkungan terdekatnya yaitu keluarga dan teman-temannya. Kata kunci : Bahaya rokok, pemuda, penyuluhan
PELAYANAN PUSKESMAS BERBASIS MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA BALITA Hidayati, A’laa Nurul; Wahyono, Bambang
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v7i1.1791

Abstract

Masalah penelitian adalah bagaimanakah hubungan antara pelayanan puskesmas berbasis manajemen terpadu balita sakit (MTBS) dengan kejadian pneumonia balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pelayanan puskesmas berbasis MTBS dengan kejadian pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Metode penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan belah lintang. Populasi berjumlah 587 orang tua balita dan sampel sejumlah 83 sampel yang diperoleh dengan metode acak sederhana. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan 5% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian pneumonia adalah tata laksana pelayanan puskesmas dan sarana pendukung MBTS. Perilaku petugas tidak mempengaruhi kejadian pneumonia. Simpulannya adalah tata laksana pelayanan puskesmas dan sarana pendukung MBTS mempengaruhi kejadian pneumonia.The research problem was how the relationship between health center services based integrated management of childhood illness and the incidence of pneumonia toddler. The purpose of this study was to determine the relationship between service-based integrated management of childhood illness of health center with toddler pneumonia incidence in Puskesmas Bergas Semarang regency. The method was analytic observational study with cross sectional approach. Population were 587 toddler’s parents and 83 samples were obtained by simple random method. The instrument used a questionnaire. Data analyzed using the chi square test with a significance level of 5% (α=0.05). Result of this research showed that factors influencing the incidence of pneumonia were administration of health center services and supporting facilities. Officer behavior does not affect the incidence of pneumonia. The conclusion was the administration of health center services and supporting facilities affected the incidence of pneumonia.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI (STUDI KASUS DI KELURAHAN SUKOREJO, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG TAHUN 2014) Santi, Daka; Budiyono, Irwan; Wahyono, Bambang
Unnes Journal of Public Health Vol 4 No 1 (2015): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.286 KB)

Abstract

The larvae existence of a region, were influenced by some factors. The purpose of this study was to determine what factors are associated with the presence of Aedes aegypti mosquito larvae in RW II Sukorejo. This type of research was explanatory research with cross sectional study. The population in this study were all families in the village Sukorejo RW II. This study used random sampling technique to obtain sample that are 66 households in RW II. Instrument in this study were questionnaire and a check list. Data analysis was performed byunivariate and bivariate (withchi square test p <005). Result obtained that there was a relationship between the mosquito nest extermination with the presence of larvae (p = 0.001), there was no relationship between the frequency of monitoring officers visit to the presence of larvae(p = 1.000), there was a relationship between the presence of wide water reservoirs (p = 0.018), and there was a relationship between the presence ofgarbage with the presence of larvae (p = 0.035). Conclusion there was a relationship between implementation mosquitonest extermination, water reservoirs, and garbage with the presence of larvae. Suggestions to growing up the mosquito nest extermination in Sukorejo for protect to find larvae.
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH DISERTAI PEMANFAATAN MEDIA BOOKLET DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI KELURAHAN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 Mayasari, Maria Listri; Wahyono, Bambang
Unnes Journal of Public Health Vol 5 No 1 (2016): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.229 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v5i1.9701

Abstract

Pneumonia penyebab terbesar kematian pada anak-anak dibawah umur lima tahun. Salah satu penyebab meningkatnya kejadian pneumonia adalah kurangnya pengetahuan mengenai penyakit pneumonia. Jenis penelitian ini eksperimen semu dengan rancangan Non-Equivalent Control Group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita dengan stratum pendidikan antara SD-SMA yang tercatat bertempat tinggal di RW 02 Kelurahan Bandarharjo yang berjumlah 97 ibu. Sampel sejumlah 60 responden dengan mengacu pada teori rule of thumb, sampel minimal 30 subyek penelitian pada tiap kelompok penelitian. Pengumpulan data dengan metode test yaitu pre-test dan post-test. Pengolahan data melalui t-test dimana hasil penelitian menunjukkan efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit pneumonia pada balita dengan p value (0,001<0,005). Berdasarkan hasil penelitian, ditarik kesimpulan bahwa media booklet efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pneumonia di Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang Tahun 2014 dengan p value (0,001<0,05), dimana hasil post-test kelompok intervensi jumlah ibu berpengetahuan baik 17 orang (56,67%), berpengetahuan cukup 13 orang (43,33%), dan tidak ada ibu yang berpengetahuan kurang (0%). Saran yang diajukan adalah ibu balita yang menjadi responden dapat menyampaikan ilmu dan media booklet tersebut pada para ibu balita lain di Kelurahan Bandarharjo.Pneumonia is the biggest cause of death in children under five years old. One of the causes of pneumonia incidence rates rising further is the lack of knowledge about pneumonia. This research is Quasi Experimental wirh Non-Equivalent Control Group design program, the population in this study are all the mothers who have babies with the level of education among elementary school up to high school’s origin and resides in RW 02 village of Bandarharjo with totaling 97 mothers. Samples taken as many as 60 respondents with reference to the theory rule of thumb with a sample of at least 30 research subject in each study group. The collection of information by the method of the test that is pre-test and post-test. The processing of information through the t-test with the result showed effective in improving maternal knowledge about pneumonia in Bandarharjo Village Semarang city 2014 with p value (0,001<0,05), when the result post-test of experimental group the number of knowledgeable good mother as many as 17 peoples (56,67%), mothers knowledgeable enough 13 peoples (43,33%), and there are no mothers who are less knowledgeable (0%). The proposed suggestions is respondent convey information and booklets on the other toddler’s Mom.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENJAMU (HOST) DANFAKTOR LINGKUNGAN (ENVIRONMENT) DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU KAMBUH (RELAPS)DI PUSKESMAS SE-KOTA SEMARANG Nurwanti, Nurwanti; Wahyono, Bambang
Public Health Perspective Journal Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Public Health Perspective Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.546 KB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor tiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan ISPA pada semua golongan umur. Data Dinas Kesehatan Kota Semarang menunjukkan puskesmas-puskesmas di wilayah Kota Semarang berturut-turut tahun 2012 (35 orang) dan 2013 (31 orang) selalu masuk peringkat tiga besar daerah dengan kasus kekambuhan tb paru tertinggi se-Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penjamu (host) dan faktor lingkungan (environment) yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru relaps di puskesmas se-Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan case control. Responden dalam penelitian ini adalah 16 orang penderita tb paru kambuh dan 16 orang penderita tb paru yang telah sembuh yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposivesampling. Analisis data dilakukan secara analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor penjamu dan faktor lingkungan yang berhubungan dengan tb paru kambuh yaitu ketaatan pengobatan sebelumnya (p=0,005; OR=13,00), jenis lantai (p=0,011; OR=11,667), dan jenis dinding (p=0,005; OR=13,00). Saran kepada masyarakat Kota Semarang untuk menambah informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tuberkulosis paru (penyebab, bahaya, dan cara pencegahan) sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadi tuberkulosis paru, baik kasus kambuh maupun kasus baru.Tuberculosis is the third largest cause of death after cardiovascular and respiratory disease in all groups of age. The data of Semarang Health Department shows that health centers in Semarang territory from 2012 (35 people) until 2013 (31 people) has become the top three regions with the highest cases of pulmonary tuberculosis recurrence of Central Java. The purpose of this study was investigated the host and environmental factors associated with the incidence of pulmonary tuberculosis relapse in health centers of Semarang.This study used a case control approach. The Respondents were 16 patients with pulmonary tuberculosis recurrence and 16 patients who had been cured of pulmonary tuberculosis obtained bysimple purposive sampling technique.The data was analyzed using univariate and bivariate analysis based on chi square test. The results of this study could be concluded that host factors and environmental factors associated with pulmonary TB relapse that is obedience previous treatment (p = 0,005; OR = 13,00), type of floor (p = 0,011; OR = 11,667), and type of wall (p = 0,005; OR = 13,00).The suggestion of this study was Semarang societylearned more any information related to pulmonary tuberculosis (the cause, danger, and ways of prevention) to minimize the possibility of pulmonary tuberculosis, both cases of recurrence or new case.
Penerapan Peraturan dan Prosedur K3 PT Delta Dunia Sandang Tekstil Rachim, Muhammad Satria Adi; Wahyuningsih, Anik Setyo; Wahyono, Bambang
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering menimbulkan korban jiwa dalam suatu proses kerja industri. Pada penelitian ini bertujuan menganalisis peraturan dan prosedur K3 dalam Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai upaya penurunan unsafe action pekerja di PT Delta Dunia Sandang Tekstil. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, informan utama penelitian ini dari P2K3 dan pekerja PT Delta Dunia Sandang Tekstil. Informan triangulasinya adalah manajemen PT Delta Dunia Sandang Tekstil dengan menggunakan teknik snowball. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penerapan Peraturan dan Prosedur K3 PT Delta Dunia Sandang Tekstil belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang peran manajemen dan pekerja sebagai pelaksana dalam penerapan standar operasional prosedur. Standar Operasional Prosedur (SOP) juga masih terdapat beberapa kendala dalam penyusunannya. Komponen komunikasi yang belum jelas dan konsisten, masih ada keterlibatan pekerja dan perlu adanya peningkatan komunikasi antar manajemen dengan pekerja. Dapat disimpulkan penerapan peraturan dan prosedur K3 dipengaruhi oleh komunikasi, komitmen top management, dan keterlibatan pekerja. Kata kunci: Prosedur K3, SOP, Komitmen Manajemen A work accident was an unwanted situation and often caused victims in industrial work process. The purpose of this research was to analyze K3 regulation and procedure in the application of Standard Operating Procedure (SOP) as means to decrease worker’s unsafe action in PT Delta Dunia Sandang Tekstil. It was a qualitative research, the main informants of this research were the organization and the workers of PT Delta Dunia Sandang Tekstil. The triangulation informant was the management of PT Delta Dunia Sandang Tekstil using snowball technique. The results showed that the application of rules and procedures of K3 PT Delta Dunia Sandang Tekstil is not in accordance with government regulations No.50 in 2012 on the role of management and workers as in the application of standard operating procedure. Standard operating procedure is still there are several obstacles in the preparation of it.Unclear and inconsistent component of the communication, there was still worker involvement and the communication between the management and the workers should be increased. It could be concluded that in K3 regulation and procedural applications was influenced by the communication, top management commitment, and worker involvement. Keywords: K3 Procedure, SOP, Management Commitment
The Pemanfaatan Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) Universitas Negeri Semarang Pratiwi, Asih; Wahyono, Bambang
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) merupakan institusi pelaksana teknis layanan kesehatan primer terdepan dalam mendukung kinerja seluruh civitas academica Unnes, kunjungan mahasiswa ke Puslakes pada tahun 2014 sebanyak 2.062 kunjungan, tahun 2015 menjadi 1.529 kunjungan, dan tahun 2016 hanya 1.315 kunjungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puslakes Unnes. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan rancangan Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel adalah seluruh mahasiswa aktif S1 Unnes. Jumlah sampel 380 responden, teknik pengambilan sampel adalah Quota Sampling. Pengambilan data dilakukan secara wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil uji statistik menunjukkan pengetahuan mahasiswa tentang Puslakes (p=0,000), sikap (p=0,006), kemudahan informasi (p=0,000), persepsi kebutuhan (p=0,030;), dan kepercayaan terhadap penyakit (p=0,007) mempengaruhi pemanfaatan Puslakes. Variabel aksesbilitas diketahui tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan Puslakes (p=0,621), sedangkan persepsi jaminan kesehatan mahasiswa diketahui tidak bermakna secara signifikan (p=0,215) sehingga tidak masuk ke dalam model multivariat. Penelitian ini menyimpulkan kepercayaan terhadap penyakit menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pemanfaatan Puslakes. Kata kunci: Pemanfaatan, Puslakes, Unnes Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) is health care services that support civitas academica of Unnes, student visits to Puslakes in 2014 are 2.062, in 2015 are 1.529, and in 2016 only 1.315 visits. The study aimed to determine factor affecting utilization of puslakes. This study using cross-sectional design. Population and sample is S1 students are active in Unnes. Number of samples 380 respondents, the sampling technique is quota sampling. Data was collected using questionnaire. Analyzed using binary logistic regression. The result showed students knowledge about Puslakes (p=0,000), attitude (p=0,006), ease of information (p=0,000), perception of need (p=0,030), belief in disease (p=0,007) are affected utilization of Puslakes. Variable of accessibility is known have no effect on utilization of Puslakes (p=0,621), while the student perception of health insurance is not significantly (p=0,215) so it does not enter into multivariate model. This study concludes that belief in disease becomes the dominant factor that affecting the utilization of Puslakes. Keywords: Utilization, Puslakes,Unnes
Manajemen Program Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) Santoso, M. Husni Ari; Wahyono, Bambang
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.18459

Abstract

Abstrak Kasus HIV di Kota Semarang tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,66% dibandingkan tahun 2014. Jumlah kunjungan pasien VCT Puskesmas Lebdosari Kota Semarang selama tahun 2016 mengalami fluktuasi dengan jumlah kunjungan sebanyak 200 pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran manajemen program pelayanan VCT di Puskesmas Lebdosari Kota Semarang. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia dan sarana cukup, tidak ada dana alokasi khusus untuk pelaksanaan program pelayanan VCT, metode pelaksanaan cenderung menggunakan VCT statis, pemasaran VCT dengan melakukan penyuluhan, perencanaan VCT dilakukan oleh bagian UKM dan UKP, pembagian tugas dan wewenang dalam pengorganisasian VCT dilakukan berdasarkan petugas yang mengikuti pelatihan, tahapan pelayanan VCT sudah sesuai dengan pedoman, evaluasi VCT hanya sebatas laporan, dan jumlah kunjungan pasien dalam beberapa bulan terakhir cenderung menurun. Simpulan penelitian ini adalah gambaran manajemen program pelayanan VCT dapat dikatakan cukup. Abstract Cases of HIV in Semarang City in 2015 increased by 0.66% compared to 2014. The number of VCT patient visits to Lebdosari Public Helath Center Semarang City during 2016 fluctuated with the number of visits 200 patients. The research purposed to know the description of VCT service program management at Lebdosari Public Health Center Semarang City. This research method was qualitative research method with research type using qualitative descriptive research. The results showed that human resources and facilities were adequate, no special allocation fund for VCT implementation, implementation method tends to use static VCT, VCT marketing by doing counseling, VCT planning done by SME and UKP division, division of task and authority in organizing VCT was performed on the basis of the training officers, the VCT service stage was in accordance with the guidelines, VCT evaluation was only limited to the report, and the number of patient visits in recent months tends to decrease. The conclusion was the description of VCT service program management was sufficient. Keyword : Management, Program, VCT