Chatila Maharani
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 SEBAGAI ALAT PENINGKATAN KUALITAS ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN Maharani, Chatila
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi pemacu organisasi pelayanan kesehatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanannya. Organisasi pelayanan kesehatan menggunakan alat seperti akreditasi dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9000 yang  menekankan pada standar struktur serta belum terkait dengan kepuasan pelanggan. Organisasi pelayanan kesehatan yang telah mengimplementasikan SMM ISO 9000 adalah rumah sakit, puskesmas, dan balai kesehatan. Hasil yang diperoleh  yaitu kepuasan pelanggan meningkat, kinerja terukur, koordinasi menjadi baik dan perbaikan berkelanjutan dapat dilaksanakan. Tetapi dalam pelaksana-an terdapat hambatan seperti kurangnya komitmen personel dan dukungan atasan. Perlu disadari oleh organisasi pelayanan kesehatan bahwa SMM ISO 9000 bukanlah alat ajaib untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tanpa komitmen kuat dari semua pihak pada organisasi pelayanan kesehatan. AbstractDissatisfaction community to health services in Indonesia makes healthcare organizations to repair and enhance the quality of service. Health care organizations used the tools such as accreditation and the Quality Management System (QMS) ISO 9000 standard that emphasizes on the structure and not related to customer satisfaction. Health care organizations that have implemented QMS ISO 9000, are hospitals and health centers. The results found are customer satisfaction, measurable performance, good coordination and continuous improvement. But there are obstacles in the implementation such as lack of commitment and supervisor support. It is noteworthy that QMS ISO 9000 is not a magic tool to improve and enhance the quality without a strong commitment from all parties on health care organizations.Keywords: Quality improvement; Health services organization; ISO 9000 quality management system
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT PADA PUSKESMAS KABUPATEN PATI Pratiwi, Dyah; Maharani, Chatila
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puskesmas merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang menghasilkan limbahmedis padat. Puskesmas di Kabupaten Pati telah memiliki incinerator untuk mengelolalimbah medis padat. Masalah penelitian adalah bagaimana proses pengelolaan limbahmedis padat di Puskesmas Kabupaten Pati dan apakah sudah sesuai dengan KepmenkesNo.1428/Menkes/SK/XII/2006. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana prosespengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Kabupaten Pati. Metode penelitiandeskriptif dengan rancangan studi kasus di 3 Puskesmas, yaitu Puskesmas A, B, dan C.Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara,alat perekam gambar, dan alatperekam suara. Hasil penelitian menunjukkan proses pengelolaan limbah medis padatpada puskesmas yang seharusnya menggunakan incinerator, belum semua puskesmasmelakukannya. Puskesmas A melakukan penanganan akhir limbah medis padatmenggunakan incinerator, Puskesmas B dengan pembakaran biasa, dan PuskesmasC dengan melakukan pembakaran di dalam tong berdiameter 40 cm tanpa tidakmenggunakan incinerator. Simpulan penelitian, pengelolaan limbah medis padat padaPuskesmas Kabupaten Pati belum sesuai dengan ketentuan dalam pengelolaan limbahmedis menurut Kepmenkes No 1428/MENKES/SK/XII/2006. Public Health Center is one of the health care unit that produces solid medical waste.Public Health Centers in Pati have incinerator to manage solid medical waste. Researchproblem was how to process solid medical waste in health centers Pati and whether it is inaccordance with Kepmenkes No.1428/Menkes/SK/XII/2006. Research purpose to determinethe process of solid medical waste management in health centers Pati. Descriptive researchmethods by case study in 3 health centers, namely A , B , and C. Research instrument wereinterview guides, image recording, and voice recorder. Th e results showed solid medicalwaste management processes in health centers should use the incinerator, but not all healthcenters did it. Health center A handling solid medical waste by incinerators, Health centerB by usual burning, and Health Center C burning in the barrel with diameter of 40 cmwithout incinerator. Th e conclusions, medical management of solid medical waste in healthcenter Pati not accordance with the provision of management medical waste according toKepmenkes No. 1428/MENKES/SK/XII/2006.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA SLTP NEGERI LIMBANGAN KENDAL Wahyono, Bambang; Maharani, Chatila
Jurnal Abdimas Vol 15, No 1 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang perlu diperhatikan kesehatannya. Berdasarkan berbagai survey, perilaku merokok sudah mulai dilakukan oleh generasi penerus bangsa mulai dari usia sekolah. Untuk itu diperlukan penyuluhan kesehatan mengenai bahaya merokok pada usia sekolah yaitu pada siswa sekolah lanjutan khususnya pada Siswa SLTP Negeri Limbangan Kendal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyuluhan kepada siswa SLTP Negeri I Limbangan Kendal yang diikuti oleh siswa kelas 7,8 dan 9. Ceramah yang dilakukan disertai dengan penggunaan gambar dan diagram tentang bahaya merokok. Setelah itu dilakukan metode diskusi mengenai cara menghindari kebiasaan merokok dan dilanjutkan tanya jawab. Hasil dari pengabdian ini, jika dilihat dari nilai pretest dan posttest rata-rata terdapat peningkatan dari sebelumnya sebesar 5,6 menjadi 8,75. Hasil diskusi yaitu untuk dapat mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok berasal dari diri sendiri dan lingkungan. Selain itu diharapkan, siswa dapat menyampaikan mengenai bahaya merokok dari hasil pengabdian ini kepada lingkungan terdekatnya yaitu keluarga dan teman-temannya. Kata kunci : Bahaya rokok, pemuda, penyuluhan
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT PADA PUSKESMAS KABUPATEN PATI Pratiwi, Dyah; Maharani, Chatila
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v9i1.2833

Abstract

Puskesmas merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang menghasilkan limbahmedis padat. Puskesmas di Kabupaten Pati telah memiliki incinerator untuk mengelolalimbah medis padat. Masalah penelitian adalah bagaimana proses pengelolaan limbahmedis padat di Puskesmas Kabupaten Pati dan apakah sudah sesuai dengan KepmenkesNo.1428/Menkes/SK/XII/2006. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana prosespengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Kabupaten Pati. Metode penelitiandeskriptif dengan rancangan studi kasus di 3 Puskesmas, yaitu Puskesmas A, B, dan C.Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara,alat perekam gambar, dan alatperekam suara. Hasil penelitian menunjukkan proses pengelolaan limbah medis padatpada puskesmas yang seharusnya menggunakan incinerator, belum semua puskesmasmelakukannya. Puskesmas A melakukan penanganan akhir limbah medis padatmenggunakan incinerator, Puskesmas B dengan pembakaran biasa, dan PuskesmasC dengan melakukan pembakaran di dalam tong berdiameter 40 cm tanpa tidakmenggunakan incinerator. Simpulan penelitian, pengelolaan limbah medis padat padaPuskesmas Kabupaten Pati belum sesuai dengan ketentuan dalam pengelolaan limbahmedis menurut Kepmenkes No 1428/MENKES/SK/XII/2006. Public Health Center is one of the health care unit that produces solid medical waste.Public Health Centers in Pati have incinerator to manage solid medical waste. Researchproblem was how to process solid medical waste in health centers Pati and whether it is inaccordance with Kepmenkes No.1428/Menkes/SK/XII/2006. Research purpose to determinethe process of solid medical waste management in health centers Pati. Descriptive researchmethods by case study in 3 health centers, namely A , B , and C. Research instrument wereinterview guides, image recording, and voice recorder. Th e results showed solid medicalwaste management processes in health centers should use the incinerator, but not all healthcenters did it. Health center A handling solid medical waste by incinerators, Health centerB by usual burning, and Health Center C burning in the barrel with diameter of 40 cmwithout incinerator. Th e conclusions, medical management of solid medical waste in healthcenter Pati not accordance with the provision of management medical waste according toKepmenkes No. 1428/MENKES/SK/XII/2006.
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 SEBAGAI ALAT PENINGKATAN KUALITAS ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN Maharani, Chatila
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v5i1.1859

Abstract

Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi pemacu organisasi pelayanan kesehatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanannya. Organisasi pelayanan kesehatan menggunakan alat seperti akreditasi dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9000 yang  menekankan pada standar struktur serta belum terkait dengan kepuasan pelanggan. Organisasi pelayanan kesehatan yang telah mengimplementasikan SMM ISO 9000 adalah rumah sakit, puskesmas, dan balai kesehatan. Hasil yang diperoleh  yaitu kepuasan pelanggan meningkat, kinerja terukur, koordinasi menjadi baik dan perbaikan berkelanjutan dapat dilaksanakan. Tetapi dalam pelaksana-an terdapat hambatan seperti kurangnya komitmen personel dan dukungan atasan. Perlu disadari oleh organisasi pelayanan kesehatan bahwa SMM ISO 9000 bukanlah alat ajaib untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tanpa komitmen kuat dari semua pihak pada organisasi pelayanan kesehatan. AbstractDissatisfaction community to health services in Indonesia makes healthcare organizations to repair and enhance the quality of service. Health care organizations used the tools such as accreditation and the Quality Management System (QMS) ISO 9000 standard that emphasizes on the structure and not related to customer satisfaction. Health care organizations that have implemented QMS ISO 9000, are hospitals and health centers. The results found are customer satisfaction, measurable performance, good coordination and continuous improvement. But there are obstacles in the implementation such as lack of commitment and supervisor support. It is noteworthy that QMS ISO 9000 is not a magic tool to improve and enhance the quality without a strong commitment from all parties on health care organizations.Keywords: Quality improvement; Health services organization; ISO 9000 quality management system
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA SLTP NEGERI LIMBANGAN KENDAL Wahyono, Bambang; Maharani, Chatila
Jurnal Abdimas Vol 15, No 1 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang perlu diperhatikan kesehatannya. Berdasarkan berbagai survey, perilaku merokok sudah mulai dilakukan oleh generasi penerus bangsa mulai dari usia sekolah. Untuk itu diperlukan penyuluhan kesehatan mengenai bahaya merokok pada usia sekolah yaitu pada siswa sekolah lanjutan khususnya pada Siswa SLTP Negeri Limbangan Kendal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyuluhan kepada siswa SLTP Negeri I Limbangan Kendal yang diikuti oleh siswa kelas 7,8 dan 9. Ceramah yang dilakukan disertai dengan penggunaan gambar dan diagram tentang bahaya merokok. Setelah itu dilakukan metode diskusi mengenai cara menghindari kebiasaan merokok dan dilanjutkan tanya jawab. Hasil dari pengabdian ini, jika dilihat dari nilai pretest dan posttest rata-rata terdapat peningkatan dari sebelumnya sebesar 5,6 menjadi 8,75. Hasil diskusi yaitu untuk dapat mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok berasal dari diri sendiri dan lingkungan. Selain itu diharapkan, siswa dapat menyampaikan mengenai bahaya merokok dari hasil pengabdian ini kepada lingkungan terdekatnya yaitu keluarga dan teman-temannya. Kata kunci : Bahaya rokok, pemuda, penyuluhan
EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS TEMANGGUNG Laila Fadillah Maulidati; Chatila Maharani
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 10, No 2 (2022): MARET
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.245 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

Abstract

The most common comorbidities among Covid-19 patients are hypertension and diabetes mellitus. To prevent chonic diseases such as hypertension and diabetes mellitus, the government through BPJS Kesehatan manage a chronic disease management programs (Program pengelolaan penyakit krnonis-Prolanis). The pandemic has impacted all aspects including Prolanis activities. This study aims to find out the differences between input, process, and output of the Prolanis before and during the Covid-19 pandemic at the Temanggung public health center. The research used qualitative research. The informants in this study consisted of Prolanis management officers, Prolanis participants who suffered from hypertension, and type 2 diabetes mellitus. Data was collected through in-depth interviews, observations, and secondary data. The results of this study explained there were differences on input categories (money and material), all process categories (planning, organizing, actuating, controlling), and output of the indicators for visiting participants. Meanwhile, for the input categories of man, machine, and method as well as the output of the the controlled Prolanis participant ratio (Rasio Peserta Prolanis Terkendali-RPPT) indicator there was no difference compared to before and during the pandemic. This research recommended for health workers to increase their role as educators to promote the importance of joining Prolanis, so the participants are motivated to make regular visits both during and after the pandemic.
Intrinsic Factors of Mortality Due to DHF in 2018-2021 Cahyati, Widya Hary; Setiawan, Andreas Wilson; Maharani, Chatila
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v18i1.36720

Abstract

The number of cases of mortality due to dengue fever in the ex-residence of Semarang and ex-residence of Pati from January to December 2020 was 24 people. The purpose of this study was to analyze the factors associated with mortality from dengue fever from 2018-2020 in ex-residents of Semarang and ex-residents of Pati. This type of quantitative analytic research with a case-control approach. The sample consisted of 60 respondents, 30 case groups, and 30 control groups, taken using the Consecutive sampling technique. Analysis using chi-square test. The results showed that the related factors were gender (p-value = 0.009, OR = 4.750) and a history of suffering from DHF (p-value = 0.001, OR 7.500). Lack of public awareness of the importance of 3M in preventing DHF. It is necessary to conduct counseling with promotional media that is more interesting and informative to the surrounding community so that they care about the surrounding environment, so that the community can start by cooperate in cleaning the environment.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA SLTP NEGERI LIMBANGAN KENDAL Bambang Wahyono; Chatila Maharani
Jurnal Abdimas Vol 15, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v15i1.1210

Abstract

Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang perlu diperhatikan kesehatannya. Berdasarkan berbagai survey, perilaku merokok sudah mulai dilakukan oleh generasi penerus bangsa mulai dari usia sekolah. Untuk itu diperlukan penyuluhan kesehatan mengenai bahaya merokok pada usia sekolah yaitu pada siswa sekolah lanjutan khususnya pada Siswa SLTP Negeri Limbangan Kendal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyuluhan kepada siswa SLTP Negeri I Limbangan Kendal yang diikuti oleh siswa kelas 7,8 dan 9. Ceramah yang dilakukan disertai dengan penggunaan gambar dan diagram tentang bahaya merokok. Setelah itu dilakukan metode diskusi mengenai cara menghindari kebiasaan merokok dan dilanjutkan tanya jawab. Hasil dari pengabdian ini, jika dilihat dari nilai pretest dan posttest rata-rata terdapat peningkatan dari sebelumnya sebesar 5,6 menjadi 8,75. Hasil diskusi yaitu untuk dapat mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok berasal dari diri sendiri dan lingkungan. Selain itu diharapkan, siswa dapat menyampaikan mengenai bahaya merokok dari hasil pengabdian ini kepada lingkungan terdekatnya yaitu keluarga dan teman-temannya. Kata kunci : Bahaya rokok, pemuda, penyuluhan