Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Derajat Miopia Dengan Kejadian Degenerasi Lattice Nuraniar Bariq Kinayoh; Nur Khoma Fatmawati; Sulistiawati Sulistiawati
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 3 (2017): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i3.1669

Abstract

Degenerasi lattice merupakan degenerasi retina perifer yang terjadi akibat peregangan pada retina dan koroid sehingga terjadi penurunan sirkulasi darah serta penipisan pada retina, terutama retina perifer. Degenerasi lattice lebih sering terjadi pada mata miopia daripada mata non-miopia. Mata miopia yang disertai dengan lesi degenerasi lattice merupakan faktorrisiko penting dalam terjadinya ablasio retina yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan kebutaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentase derajat miopia yang mengalami degenerasi lattice dan mengetahui hubungan antara derajat miopia dengan kejadian degenerasi lattice. Metode penelitian ini menggunakan penelitian observasionalanalitik dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di klinik mata SMEC Samarinda dari bulan April - Juni 2016 dengan responden penelitian sebanyak 66 mata miopia dari 35 pasien berusia 20-40 tahun. Miopia terbagi menjadi derajat ringan (< 3 D), derajat sedang (3-6 D), dan derajat berat (> 6 D). Seluruh responden penelitian dilakukan pemeriksaan koreksi refraksi dan pemeriksaan oftalmoskopi indirek oleh dokter spesialis mata. Penelitian ini didapatkan kejadian degenerasi lattice pada mata miopia sebesar 36,4% (24 mata dari 66 mata). Degenerasi lattice pada mata miopia derajat ringan ditemukan sebesar 15,6% (5 mata dari 32 mata). Pada mata miopia derajat sedang sebesar 47,6% (10 mata dari 21 mata ), dan sebesar 69,2% (9 mata dari 13 mata) degenerasi lattice pada miopia derajat berat. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara derajat miopia dan kejadian degenerasi lattice dengan nilai p=0,001 (p<0,05). Dapat disimpulkanbahwa terdapat hubungan antara derajat miopia dengan degenerasi lattice.Kata Kunci : Degenerasi Lattice, Miopia.
Association Of Myopia And Axial Length With Risk Of Lattice Degeneration Nuraniar Bariq Kinayoh; RIZA TRANSMISIA SARI; Nur Khoma Fatmawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 24 No. 1 (2022): VOL 24, NO 1 (2022): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbp.v24i1.2022.15-22

Abstract

Lattice degeneration is an abnormal condition of the peripheral retina caused by stretching and thinning of the peripheral retina layer. This condition could increassed risk of retinal detachment that can cause blindness. Lattice degeneration is often found on myopic eyes with increases axial length. This study is aimed to evaluate the relationship and risk ratio between lattice degeneration with axial length and myopia among Samarinda college students. This was a cross-sectional study through purposive sampling. All subject underwent ophthalmologic examination including refractive correction, IOLmaster and indirect ophthalmoscopy by an ophthalmologist. A total of 66 myopic eyes were studied. Lattice degeneration was significantly associated with axial length (P=0.002) and myopia degree (P=0.001). Lattice degeneration was more common in high myopia (69,2%) and in axial length >26 mm (68,76%). Increasing lattice degeneration was associated with high myopia (OR:2,754, P=0.026) and axial length (OR:2.290, P=0.278). Conclusion: high myopia and axial length can increase the risk of lattice degeneration.