p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Furnace
Alfirano Alfirano
Jurusan Teknik Metalurgi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perilaku Bake Hardening Baja Ultra Row Carbon dengan Variasi Pre Strain, Temperatur, dan Waktu Paint Baking Dikki Purwantoni; Alfirano Alfirano; Andinnie Juniarsih
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bake hardening steel merupakan baja lembaran yang memiliki sifat mampu bentuk yang baik selama proses pembentukan (press forming) kemudian kekuatan dan kekerasannya akan meningkat setelah dilakukan proses paint baking. Konsep dasar pembuatan bake hardening steel adalah menyisakan sejumlah kecil atom karbon (C) terlarut di dalam baja, dan mengatur nitrogen (N) yang terlarut agar terikat sebagai senyawa yang stabil. Aplikasi bake hardening steel banyak dijumpai pada industri otomotif seperti bodi mobil. Di dalam penelitian ini digunakan baja ultra low carbon dengan variasi perlakuan yang diberikan seperti pre strain 0, 5, dan 10%, temperatur paint baking 90, 170, dan 3000C serta waktu paint baking 5, 20 dan 45 menit. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dan pengamatan metalografi untuk melihat struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jumlah pre strain sangat mempengaruhi terhadap kekuatan dan kekerasan material, seperti yang terjadi pada temperatur 1700C dengan waktu 20 menit, terjadi peningkatan yield strength dari 164 Mpa, 225 Mpa, dan 250 Mpa. Begitu juga bake hardenability meningkat dari -1 Mpa, 65 Mpa, dan 95 Mpa. Baja ultra low carbon menunjukkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan baja low carbon. Nilai maksimum bake hardenability baja ultra low carbon sebesar 95 Mpa, sedangkan baja low carbon sebesar 77 Mpa.
Simulasi Proses Continouus Annealing untuk Perbaikan Sifat Mekanik Baja Lembaran Canai Dingin JIS G3141 SPCE di PT Krakatau Steel Imam Nur Fathoni; Riyangga Purnawansya Ardhi; Ika Wulandari; Roihaposan Nikolas Sembiring; Muhammad Dimaz; Alfirano Alfirano
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja adalah material yang banyak berperan penting, jenis baja lembaran karbon rendah yang banyak digunakan karena aplikasinya yang luas seperti dalam pembuatan peralatan rumah tangga, otomotif, pipa dan sebagainya. Proses produksi baja lembaran baja canai dingin melibatkan pengerjaan dingin yang menyebabkan peningkatan sifat mekanik pada baja lembaran sehingga bersifat getas. Sifat getas material ditandai dengan nilai persen elongasi < 5%. Continuous Annealing dilakukan untuk menurunkan sifat mekanik. Sifat mekanik material dipengaruhi oleh ukuran butir, untuk mendapatkan sifat mekanik yang sesuai maka dilakukan peningkatan ukuran butir. Riset ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan temperatur annealing terhadap sifat mekanik baja lembaran karbon rendah. Peneliti menggunakan baja canai dingin dengan ketebalan 1 mm. Sampel dipotong sesuai standar JIS Z 2241. Sampel dilakukan karakterisasi awal sebelum dilakukan continuous annealing. Proses continuous annealing menggunakan menggunakan variasi temperatur temperatur anil 800, 850, dan 900℃, serta dilakukan proses overaging 400℃ selama 1 menit. Karakterisasi akhir seperti uji tarik dan pengamatan metalografi dilakukan terhadap sampel setelah Continuous Annealing. Diperoleh hasil seperti terbentuknya ferit dan perlit, semakin tinggi temperatur annealing dan semakin lama waktu annealing menghasilkan penurunan sifat mekanik, dan temperatur anil optimal di riset ini pada 900℃ dengan waktu tahan 136,5 detik dan menggunakan overaging 400℃ selama 1 menit dengan menghasilkan nilai yield strength terendah yang diperoleh sebesar 216 MPa.