Dadang Redantan
Program Studi Teknik Industri Universitas Riau Kepulauan Batam

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGENDALIAN PERSEDIAAN CELL BATERAI LITHIUM POLYMER REVOLECTRIX UNTUK MENGHILANGKAN KEKOSONGAN STOK (OUT OF STOCK) DENGAN METODE MRP (Studi Kasus DI PT. LEO ENERGY) Choirul Anwar; Hery Irwan; Dadang Redantan
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 6, No 2 (2018): PROFISIENSI DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.523 KB) | DOI: 10.33373/profis.v6i2.1617

Abstract

Pengendalian bahan baku pada sistem produksi Make To Stock (MTS) untuk memenuhi kebutuhan produksi di PT.Leo Energy masih terjadi kekosongan stok (out of stock) sebanyak 6 kali kekosongan selama tahun 2016 yaitu dibulan April, Mei, Juni, Juli, November dan Desember, yang menyebabkan beberapa customers membatalkan pesanannya sebanyak lebih dari 300 unit dan perusahaan mengalami kerugian karena harus melakukan refund terhadap pesanan yang di cancel. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data histori permintaan 2016. Untuk menentukan demand 2017, dilakukan peramalan kebutuhan untuk menentukan MPS dengan Moving Average, Exponential Smoothing dan Trend dan kemudian dilakukan uji ketelitian menggunakan MAD dan Tracking Signal. Hasil pengujian ketelitian yang memiliki RSFE yang rendah, dan mempunyai positive error yang sama banyak atau seimbang dengan negative error, sehingga pusat tracking signal mendekati nol, hasil peramalannya (forcast) akan digunakan sebagai MPS. Perhitungan dengan metode MRP (Material Requerments Planning) teknik Lot For Lot (LFL) dilakukan untuk mendapatkan kuantitas pemesanan. Dari hasil peramalan didapatkan hasil terbaik yaitu Exponential Smoothing dengan α (0,9) karena memiliki nilai RSFE yang paling rendah. Hasil menunjukkan bahwa dengan metode MRP-LFL dalam menentukan kuantitas pemesanan, biaya pemesanan lebih tinggi dibandingkan peramalan perusahaan dengan selisih biaya pemesanan Rp450.000 dan total biaya pembelian selisih Rp52.884.793. Namun peramalan yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai biaya penyimpanan lebih tinggi, dengan selisih Rp28.283.904. Berdasarkan data inventory, peramalan perusahaan  mengakibatkan 95 pesanan dibatalkan dan mengakibatkan kerugian sebanyak 380 cell (95 pack baterai cancel order) X harga jual baterai Rp397.911,15 = Rp37.801.559,25. Jadi, peramalan dengan metode MRP-LFL lebih efisien Rp12.750.670,25 dibandingkan peramalan yang dilakukan oleh perusahaan