Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN STEM UNTUK BONNET VALVE HANDWHEEL OPERATION (STUDI KASUS DI PT. AKER SOLUTIONS) Suirman, Suirman; Irwan, Hery; Purbasari, Annisa
PROFESIENSI Vol 1, No 1 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

dalian persediaan untuk memenuhi kebutuhan produksi. EOQ dan Material Requirement Planning (MRP)adalah suatu metode untuk menentukan apa, kapan dan berapa jumlah komponen dan material yang dibutuhkanuntuk memenuhi kebutuhan dari suatu perencanaan produksi.Penelitian bertujuan untuk mempelajari sejauh mana aplikasi metode EOQ dan MaterialRequirementPlanningdapat mengendalikan investasi pengadaan material pada PT. Aker Solutions.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi metode EOQ dan Material Requirement Planningmemberikan nilai cumulative material investment dan overdue investment yang lebih rendah daripada pengeluaranPT. Aker Solutions saat ini. Sehingga perusahan dapat menghemat biaya persediaan sebesar 49,33% per tahunyaatau setara dengan SGD 58.498 per tahun. EOQ dan Material Requirement Planning, investasi pengadaan materialAnalisa perencaan persediaan komponen stem untuk Bonnet Valve Handwheel Operation, bertujuan untukmeminimasi biaya persediaan dan mengendalikan sistem inventoryKata kunci : EOQ dan MRP, investasi pengadaan mateial.
ENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTION RATIO PADA MESIN FORKLIFT ( Studi kasus di PT. Rotary Engineering Indonesia ) Yuningsih, Tri; Yasra, Refdilzon; Irwan, Hery
PROFESIENSI Vol 1, No 1 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

PT. Rotary Engineering Indonesia Batam merupakan salah satu perusahaan yangbergerak dibidang fabrikasi.Produk yang dihasilkan berupa pipa spool, module, tanki danstrukture. PT Rotary Engineering Indonesia memiliki komitmen untuk meningkatkan nilaiperusahaan dengan penyediaan, perencanaan yang tepat waktu serta fasilitas dengan kualitasterbaik untuk memenuhi kepuasan terhadap investor atau client. Dalam usaha untukmempertahankan mutu dan meningkatkan produktivitas, salah satu faktor yang harusdiperhatikan adalah masalah perawatan fasilitas mesin yang ada.Penelitian ini menganalisa tentang pelaksanaan dalam penerapan TPM(Total ProductiveMaintenance ) yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan TPR(Total Production Ratio).Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat keberhasilan dalam penerapan TPMpada mesin forklift.bahwa sistem pemeliharaan yang saat ini diterapkan di PT. RotaryEngineering Indonesia belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai TPR yaitu 50%,nilai TPR pada mesin forklift cenderung mengalami penurunan karena adanya peningkatanwaktu kerusakan atau breakdown sehingga berpengaruh terhadap rendahnya nilai – nilaiefektifitas mesin yang mana berdasarkan diagram tulang ikan faktor disebabkan oleh manusia,mesin, dan sistem metode.Kata kunci : TPM ( Total Productive Maintenance ), TPR ( Total Production Ratio )
ANALISA TINGGINYA BROKEN WIRE DI MESIN WIRE BOND UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN METODE FISHBONE DIAGRAM (STUDI KASUS PT. UNISEM – BATAM) Supriyanto, Supriyanto; Yasra, Refdilzon; Irwan, Hery
PROFESIENSI Vol 1, No 2 (2013): PROFESIENSI JOURNAL
Publisher : PROFESIENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.826 KB)

Abstract

industri semikonduktor dimana kegiatan produksinya meliputi perakitan dan pengujian IntegratedCircuits (IC). Sebagai salah satu perusahaan Semiconductor Assembly and Test Services (SATS) yang100% produknya dipasarkan di luar negeri, untuk mencapai tujuan tersebut, PT. UNISEM mempunyaiprogram Cost Saving yaitu salah satu program yang bertujuan untuk menekan ongkos produksi danmemaksimalkan output. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dalam usaha untuk mengurangidowntime akibat banyaknya kerusakan pada hasil produksi.Pada penelitian ini, dilakukan analisa penyebab tingginya tingkat kerusakan pada IC berupabroken wire di departemen Front of Line (FOL) tepatnya di stasiun Wire Bond dengan metode fishbonediagram kemudian di petakan dengan menggunakan diagram line dan batang. Uji hipotesis jugadilakukan untuk menentukan apakah dugaan tentang nilai/karakteristik populasi didukung oleh datasampel atau tidak.Berdasarkan hasil pengolahan data pada bulan Desember 2012 – Februari 2013 (3 bulan)menunjukkan bahwa yield produksi tidak mencapai target minimum 96,00%. Sedangkan untuk downtimefrekuensinya sangat tinggi yaitu diatas rata-rata batas maksimum yang di izinkan yaitu 5,00%. Hasilimplementasi dengan melakukan modifikasi terhadap alat kerja yang baru yaitu selama 3 bulan di bulanMaret – Mei 2013 ini menunjukkan adanya perbaikan (improvement) yaitu tercapainya target minimumyield 96,67% dan target minimum downtime 4,10%.Kata Kunci: Fishbone Diagram,Broken Wire, Downtime, Yield
CRASH PROGRAM JALUR KRITIS DENGAN CARA OVERLAPPING (STUDY REVIEW) Irwan, Hery
SIGMA TEKNIKA Vol 2, No 1 (2019): Sigma Teknika Vol.2 No.1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.929 KB) | DOI: 10.33373/sigma.v2i1.1671

Abstract

Project management in the length of time of completion or better known as lead time is the time that has been agreed between the project implementers in this project managers and customers as the owner of the project. Time-based project implementers will make planning, scheduling and control of existing resources with the purpose of the length of the project in accordance with the agreed upon. In the process constraints will always occur which cause the delay activities that become part of the overall project. The delay that occurs on the critical path if not controlling and acceleration would cause backwards in time from the time of completion of the project. This will cause losses for both the executor fines for the delay as well as for the project owner to lose an opportunity of reception of the project late from agreements. This paper contains the possibility of doing a program crash or the acceleration by means of melaukukan overlapping. For sure the acceleration by means of overlapping could not immediately be implemented in all activities of the project. The decision to do overlapping largely determined by the knowledge and experience of the person in charge of the project.  Keywords: Crash program, overlapping, critical path method.
PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI ATV12 DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MENGETAHUI TITIK OPTIMASI PRODUKSI (Studi kasus di PT Schneider Electric Manufacturing Batam) Yudi Setiabudi; Vera Methalina Afma; Hery Irwan
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 6, No 2 (2018): PROFISIENSI DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.499 KB) | DOI: 10.33373/profis.v6i2.1620

Abstract

Dalam proses produksi perusahaan dituntut untuk dapat mengirimkan produk jadi yang telah di produksi dengan tepat waktu dan dengan jumlah yang sudah ditentukan. Apabila perencanaan kebutuhan kapasitas produksi tidak optimal, maka jadwal produksi akan terganggu dan akan memberikan kerugian baik itu dari segi waktu maupun biaya. Untuk itu diperlukan suatu metode pengendalian perencanaan kebutuhan kapasitas produksi yang sesuai untuk mengoptimalkan output produksi agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kapasitas waktu produksi yang optimal dengan menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning dimana penelitian ini dilakukan di PT. Schneider Electric Manufacturing Batam Lot 208. Selain merencanakan kapasitas produksi, penelitian dilakukan juga terhadap kebutuhan tenaga kerja (operator) yang optimal berdasarkan waktu standar produksi dan jam kerja yang dibutuhkan untuk memperoleh kapasitas produksi yang sangat optimal. Hasil akhir yang diperoleh pada penelitian adalah untuk memenuhi permintaan dari bulan Desember 2016 sampai Maret 2017 bersarnya kapasitas pada line ATV12 sebanyak 17,347 menit/bulan setara dengan 7129 pcs/bulan produk ATV12 dengan waktu standar atau waktu baku untuk produk ATV12 selama 20.1 menit/pcs. Operator yang dibutuhkan sebanyak 6 orang/shift serta shift kerja yang dibutuhkan dalam 1 hari yaitu 3 shift.
ANALISA PERENCANAAN MANPOWER DENGAN METODE CRITICAL PATH METHODS PADA PEMBUATAN STRUKTUR TANK KAPAL TAG BOAT Hery Irwan; Udin Udin
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 5, No 1 (2017): PROFISIENSI JUNI 2017
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.033 KB) | DOI: 10.33373/profis.v5i1.1152

Abstract

Dalam manajemen proyek durasi kegiatan adalah salah satu faktor utama dari lamanya waktu penyelesaian suatu proyek. Perencanaan durasi setiap kegiatan ditentukan oleh ketersediaan bahan baku, sumber daya dan volume pekerjaan itu sendiri. Dalam penentuan durasi setiap aktifitas, seorang perencana menghitung secara individu tanpa memperhatikan urutan kegiatan (sequencing). Dari aktifitas yang telah dihiting diperoleh durasi dan selanjutnya disusun membantuk jaringan (network) antara aktifitas yang sudah dibuat. Dari keseluruhan jaringan yang dibentuk akan diperoleh jaringan yang membetuk jalur terpanjang atau lebih dikenal dengan jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur kritis tidak berarti masalah akan selesai dengan memastikan aktivitas dijalur tersebut, akan tetapi perlu dikaji lebih dalam ketersediaan bahan dan sumber daya cukup untuk memmenuhi permintaan yang muncul dari network yang terbentuk. Hal ini perlu diperhatikan mengingat keterbatasan sumberdaya dan bahan yang ada dikarenakan perencanaan awal berdasarkan tunggal aktifitas.
A STUDY REVIEW FOR DEVELOPMENT HOUSE OF QUALITY BASED ON GREEN MARKETING Hery Irwan; Fauziyah Nur Jamal
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 9, No 2 (2021): PROFISIENSI DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.95 KB) | DOI: 10.33373/profis.v9i2.3697

Abstract

House of quality atau dikenal juga dengan QFD (Quality function Deployment) adalah salah satu metode yang digunakan perusahaan untuk memastikan bahwa rancangan produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sedangkan green marketing adalah dimana produk yang dihasilkan tetap mempertimbangkan kondisi lingkungan. Tujuan dari paper ini adalah bagaimana mengkombinasikan input atas masukan dari kebutuhan pelanggan kepada perusahaan dengan tetap memperhatikan design yang ramah lingkungan. Dalam implementasi penerapan green marketing kedalam house of quality akan terjadi pada teknikal respon dan korelasi yang selanjutnya hasil matrix ini dapat dijadikan dasar strategy perusahaan dalam hal pemasaran mengingat sekarang dunia internasional lewat beberapa forum konferensi telah mencetuskan produk yang ramah lingkungan, tidak hanya life cycle nya akan tetapi proses dan bahan baku yang dipergunakan pun hendaknya ramah akan lingkungan.
OPTIMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE TRANSPORTASI OPTIMIZATION OF PRODUCTION SCHEDULING USING TRANSPORTATION METHOD Hery Irwan; Yuniral Yuniral
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 4, No 2 (2016): ROFISIENSI JOURNAL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.672 KB) | DOI: 10.33373/profis.v4i2.587

Abstract

Persoalan transportasi merupakan persoalan linear programming. Ini merupakan ciri dari persoalan transportasi yaitu mengangkut sejenis produk tertentu dari beberapa daerah asal (pusat produksi, gudang barang) ke beberapa daerah tujuan, di mana pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa agar jumlah biaya transportasi menjadi minimum. Pemasaran yang dihadapi para UKM hidroponik yang memiliki beberapa variansi produk dan pelanggan, dimana pihak UKM mengalami kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik dikarenakan ketersediaan variansi produk yang tidak sesuai dengan permintaan pelanggan. Melalui pendekatan metode tranportasi - least cost diharapkan pihak UKM dapat melakukan penjadwalan produksi yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan tanpa mengurangi keuntungan dari pihak UKM.Kata Kunci  - Penjadwalan, Optimasi,Ttransportasi,Sumber,Tujuan The issue of transportation is a linear programming problem. It is characteristic of the transportation problem that is similar to transport certain products from several regions of origin (production facility, warehouse goods) to several destinations, where the arrangement should be such that the amount of transport costs to a minimum. The problem who faced by SMEs hydroponics have some variance product and customer, where the UKM have lost the opportunity to earn better profits because of the availability of the variance of products that are not in accordance with customer demand. Through the transport method approach - least cost is expected that the UKM can re-schedule production tailored to customer demand without reducing the benefit of the UKM. Keywords - Scheduling, Optimization, Ttransportasi, Source, Destination
ANALISA TINGGINYA BROKEN WIRE DI MESIN WIRE BOND UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN METODE FISHBONE DIAGRAM (STUDI KASUS PT. UNISEM – BATAM) Supriyanto Supriyanto; Refdilzon Yasra; Hery Irwan
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 1, No 2 (2013): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.916 KB) | DOI: 10.33373/profis.v1i2.272

Abstract

industri semikonduktor dimana kegiatan produksinya meliputi perakitan dan pengujian IntegratedCircuits (IC). Sebagai salah satu perusahaan Semiconductor Assembly and Test Services (SATS) yang100% produknya dipasarkan di luar negeri, untuk mencapai tujuan tersebut, PT. UNISEM mempunyaiprogram Cost Saving yaitu salah satu program yang bertujuan untuk menekan ongkos produksi danmemaksimalkan output. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dalam usaha untuk mengurangidowntime akibat banyaknya kerusakan pada hasil produksi.Pada penelitian ini, dilakukan analisa penyebab tingginya tingkat kerusakan pada IC berupabroken wire di departemen Front of Line (FOL) tepatnya di stasiun Wire Bond dengan metode fishbonediagram kemudian di petakan dengan menggunakan diagram line dan batang. Uji hipotesis jugadilakukan untuk menentukan apakah dugaan tentang nilai/karakteristik populasi didukung oleh datasampel atau tidak.Berdasarkan hasil pengolahan data pada bulan Desember 2012 – Februari 2013 (3 bulan)menunjukkan bahwa yield produksi tidak mencapai target minimum 96,00%. Sedangkan untuk downtimefrekuensinya sangat tinggi yaitu diatas rata-rata batas maksimum yang di izinkan yaitu 5,00%. Hasilimplementasi dengan melakukan modifikasi terhadap alat kerja yang baru yaitu selama 3 bulan di bulanMaret – Mei 2013 ini menunjukkan adanya perbaikan (improvement) yaitu tercapainya target minimumyield 96,67% dan target minimum downtime 4,10%.Kata Kunci: Fishbone Diagram,Broken Wire, Downtime, Yield
ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN SYSTEM ATTANDANCE MANAGEMENT (STUDI KASUS PT. POLLUX BARELANG MEGA SUPERBLOCK) Sudika Diski Sitohang; Edi Sumarya; Hery Irwan
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 7, No 1 (2019): PROFISIENSI JUNI 2019
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.534 KB) | DOI: 10.33373/profis.v7i1.2471

Abstract

PT. Pollux Barelang Mega Superblok adalah perusahaan yang bergerak dibidang properti. Perusahaan dihadapkan pada permasalahan penggajian karyawan yaitu pembayaran gaji karyawan yang sering telat pada sistem penggajian sebelumnya dan dalam perhitungan penggajian karyawan kurang efektif yang mengakibatkan proses kerja tidak efisien, sehingga diperlukanya penerapan sistem informasi penggajian yang baru dan menganalisis sistem informasi penggajian tersebut. Analisis sistem informasi penggajian pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis sistem informasi penggajian sebelum dan sesudah penerapan dengan metode PIECES , mendesain sistem yang sudah diterapkan menggunakan DFD (data flow diagram) dan menggunakan skala likert  untuk mengatahui tingkat rata-rata kepuasaan pengguna dalam menggunakan sistem informasi penggajian.Hasil dari analisis sistem informasi penggajian adalah sistem yang sudah diterapkan lebih unggul dari sistem yang sebelumnya, dimana sistem yang sebelumnya dalam rata rata tinggkat kepuasan masih cukup puas dan sesudah diterapkan dalam rata rata tingkat kepuasan sudah puas. Dalam desain DFD pada sistem yang sudah diterapkan masih ditemukan beberapa kelemahan yaitu dalam mengolah data dari mesin fingerprint masih manual menggunakan USB dan dalam perhitungan gaji tidak otomatis karena data yang sudah ditarik dari fingerprint  dan dimasukan kedalam sistem attendance management  masih berupa data mentah yaitu data jam kerja karyawan.