Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Teknologi Biogas sebagai Sumber Bahan Bakar dan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani di Desa Pinaling Minahasa Selatan Jeanne Paulus; Lady Corrie Chantique Emma Lengkey; Jemmy Najoan
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.2.220-227

Abstract

The Farmers Group "Bekerja Bersama" as a partner group is one of the farmer groups in Pinaling village, East Amurang sub-district, South Minahasa district. Based on the survey results, farmer groups have low economic conditions and crop productivity. The Community Partnership Program (PKM) with the application of biogas technology aims to: 1) Utilize organic waste to produce biogas as a substitute for LPG through biogas technology, 2) Utilize liquid organic fertilizer (POC) as a by-product of biogas technology to increase crop production; and 3) Increase crop production and improve farmers' welfare. PKM activities are carried out in Pinaling Village, East Amurang Sub-district, South Minahasa District in May‒August 2021. The implementation methods include counseling, training, demonstration plots, and evaluation. Through this program, the following achievements were obtained: 1) The application of biogas technology can produce biogas as a substitute for LPG, thereby saving the cost of LPG fuel by 30% from the price of Rp. 138,000/18 kg/month to Rp. 46,000/month; 2) The application of technology biogas can produce liquid organic fertilizer, so it can save costs on the purchase of chemical fertilizers by 50% from Rp. 1,750,000/ha/planting season to Rp. 875,000/planting season; and 3) The application of biogas technology can increase the production of lowland rice by 62.5% compared to the previous planting season (before using POC) to increase farmers, income and welfare.
The Effect Of Using Several Types Of Mulch On The Growth And Production Of Watermelon Plants (Citrullus Vulgaris) Likwi Yohanes Manengkey; Jemmy Najoan; Yefta Pamandungan
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 3 No. 2 (2022): EDISI JULI-DESEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v3i2.44104

Abstract

This study aims to determine the effect of several types of mulch on the growth and production of watermelon plants. This research has been carried out in Tuyat Village, Lolak District, Bolaang Mongondow Regency, North Sulawesi. This study was carried out for 3 months from February 2021 - April 2021. This study was compiled using a randomized block design (RAK) with 3 treatments, namely: A = Plastic mulch (black-silver), B = Straw mulch, C = No mulch. Each treatment was repeated 6 times so that there were 18 beds. To determine the effect of the treatment given, observations will be made every 1 week since the plant is 14 days after the plant (HST). Observations include Plant Length and Number of Leaves. Observations made after the plants produce or after harvest are fruit weight and fruit diameter. The results of this study indicate that there are differences between watermelon plants that use plastic mulch, and straw mulch and without using mulch on plant length, number of leaves, fruit weight, and fruit diameter of watermelon plants. The results of this study are expected to provide information to farmers about the effect of using the best mulch when cultivating watermelon plants. Keywords : Watermelon, Mulch, Plant Length, Number of Leaves, Fruit Weight and Fruit Diameter Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis mulsa pada pertumbuhan dan produksi tanaman semangka. Penelitian Ini Telah Dilaksanakan Di Desa Tuyat Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Penelitian Ini Dilaksanakan Selama 3 Bulan Sejak Bulan Februari 2021 sampai dengan April 2021. Penelitian Ini Disusun Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan yaitu : A = Mulsa plastik (hitam-perak), B = Mulsa jerami, C = Tanpa mulsa. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 ulangan sehingga terdapat 18 bedengan. Untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan akan di lakukan pengamatan setiap 1 minggu sekali sejak tanaman berumur 14 hari setelah tanaman (hst). Pengamatan meliputi : Panjang Tanaman dan Jumlah Daun, Untuk Pengamatan yang dilakukan setelah tanaman berproduksi atau setelah panen adalah Berat buah dan Diameter buah. Hasil penilitian ini menunjukan adanya perbedaan antara tanaman semangka yang menggunakan mulsa plastik, mulsa jerami dan tanpa menggunakan mulsa terhadap panjang tanaman, jumlah daun, berat buah dan diameter buah tanaman semangka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada petani tentang pengaruh penggunaan mulsa yang terbaik pada saat membudidayakan tanaman semangka. Kata Kunci : Semangka, Mulsa, Panjang tanaman, Jumlah Daun, Berat Buah dan Diameter Buah
Response Of The Root Of Vanilla (Vanilla planilia Andrew) Against Some Rootone F Concentration Jemmy Najoan; Meiti Silta Ronsul; Jelie Viekson Porong
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 3 No. 2 (2022): EDISI JULI-DESEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v3i2.44553

Abstract

This research was carrien out in Sea II village, Pineleng district Minahasa regency in April-june 2022. Thes study aims to determine the best concentration of rootone F on the growth of vanilla root cuttings (Vanilla planifolia Andrew). The design used was a randomized block design (RAK) with the factor being examined, namely the concentration of Rootone F which consisted of 5 treatments, namely A0 (control), A1 (Rootone F concentration 50 mg/1,5 L), A2 (Rootone F concentration 100 mg/1,5 L), A3 (Rootone F concentration 150 mg/1,5 L), and A4 (Rootone F concentration 50 mg/1,5 L). the variables observed were dry weight, number of roos and root length. It was found that the concentration of Rootone F with the best response for rooting of vanilla cuttings was obtained at a concentration of 50 mg/1.5 L (A1). Keywords: Vanilla, and Rootone F. Abstrak Penelitian ini telah di laksanakan di Desa Sea II, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa pada bulan April-Juni 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Rootone F terbaik pada pertumbuhan stek akar tanaman vanili ( Vanilla planifolia Andrew). Rancangan yang di gunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor yang di teliti yaitu konsentrasi Rootone F yang terdiri dari 5 perlakuan, yaitu A0 (kontrol), A1 (konsentrasi Rootone F 50 mg/1,5 L), A2 (konsentrasi Rootone F 100 mg/1,5 L), A3 (konsentrasi Rootone F 150 mg/1,5 L), dan A4 (konsentrasi Rootone F 200 mg/1,5 L). variabel yang di amati yaitu Bobot Kering, Jumlah akar,dan Panjang akar. Didapatkan konsentrasi Rootone F dengan respon terbaik untuk perakaran stek tanaman vanili yaitu pada perlakuan konsentrasi 50 mg/1,5 L (A1). Kata kunci: Tanaman vanili, Rootone F
Effect Of Cutting Length On Vanilla Plant Roots (Vanilla planifolia Andrew) Anita_Cristi Lempoy; Jemmy Najoan; James B. Kaligis
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 4 No. 1 (2023): EDISI JANUARI-JUNI 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v4i1.44530

Abstract

This research was carried out in Sea II Village, Pineleng District,Minahasa Regency in August-September 2022. This study aims to determine the best cutting length for the growth of vanilla plant roots (Vanilla planifolia Andrew). This study used a randomized blok design (RAK) consisting of 6 treatments and 3 replications for each treatment totaling 4 plants so that the number of plants was 72 plants. The observed variable measured are the time of emergence of roots, percentage of long roots, roots, number of roots and root dry weight. The results showed that the length treatment of cutting B6 (12 standard ) resultted in the fastest emergenci time, the longest roots length, the highest number of roots and the largest dry weight compared to other treatments. Keywords: Cuttings, Rooting, Vanilla planifolia Andrew Abstrak Penelitian ini di laksanakan di desa Sea II, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa pada bulan Agustus-September 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Panjang Stek terbaik Untuk Pertumbuhan akar tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrew). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan setiap perlakuan berjumlah 4 tanaman sehingga jumlah tanaman sebanyak 72 tanaman. Variabel pengamatan yang diukur adalah waktu muncul akar, persentase berakar , panjang akar, jumlah akar dan bobot kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panjang stek B6 (12 buku) menghasilkan waktu muncul akar tercepat, panjang akar terpanjang,jumlah akar terbanyak dan bobot kering terbesar.   Kata Kunci :Stek, Perakaran, Vanilla planifolia Andrew
PENGARUH WAKTU PEMANGKASAN DAUN DIBAWAH TONGKOL TERHADAP PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L) DI DESA PADANG KECAMATAN BINTAUNA BOLAANG MONGONDOW UTARA Masshynio Ch. A. Noeng; Adeleyda M. W. Lumingkewas; Jemmy Najoan; Arthur Pinaria; Selvie Tumbelaka; Sofia Wantasen; Sandra Pakasi
Biofaal Journal Vol 5 No 1 (2024): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/biofaal.v5i1pp019-025

Abstract

Jagung (Zea mays L) adalah salah satu tanaman pangan yang merupakan sumber karbohidrat utama kedua setelah beras. Metode modifikasi lingkungan mikro dapat meningkatkan produksi jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu pemangkasan daun di bawah tongkol terhadap tingkat produksi jagung. Studi ini dilakukan di Desa Padang, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, dari Desember 2023 hingga April 2024. Metode penelitian adalah rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Penelitian menemukan bahwa perlakuan pemangkasan daun di bawah tongkol adalah tanpa pemangkasan (P0), pemangkasan 60 hari setelah tanam (P1), pemangkasan 70 hari setelah tanam (P2), pemangkasan 80 hari setelah tanam (P3) dan pemangkasan 90 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen produksi pada panjang tongkol, yaitu ukuran tongkol 19,26 cm dengan diameter 5,00 cm, berat biji sekitar 241.92 g, dan jumlah biji sekitar pertongkol 617.42, meskipun berdasarkan hasil analisis sidik ragam, pengaruh tanaman jagung hanya terbatas pada panjang dan diameter tongkol.