This Author published in this journals
All Journal Kode : Jurnal Bahasa
Nisa Prima Sari
FAKULTAS BAHASA DAN SENI, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REVITALISASI LEGENDA SUKU KARO “PANCUR KUTA” SEBAGAI BAHAN AJAR KESUSASTERAAN DI PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA Sri Dinanta Beru Ginting; Bambang Nur Alamsyah Lubis; Nisa Prima Sari
Kode : Jurnal Bahasa Vol 8, No 3 (2019): KODE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.209 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v8i3.14728

Abstract

Penelitian ini berjudul “Revitalisasi Legenda suku Karo ‘Pancur Kuta’ sebagai Bahan Ajar Kesusasteraan di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Prima Indonesia”. Penelitian ini diangkat bertujuan untuk mengetahui cerita asli Legenda suku Karo ‘Pancur Kuta’, mentransformasinya menjadi naskah drama, dan menjadikannya sebagai bahan ajar di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Prima Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat dengan menggunakan kata-kata atau kalimat. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2018 sampai dengan Mei 2019. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap. Data dalam penelitian ini adalah data lisan berupa cerita rakyat ‘Pancur Kuta’ suku Karo. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan dari masyarakat suku Karo di Talun Kenas. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan simpulan. Teknik validitas data menggunakan triangulasi teori dan sumber. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan peyusunan laporan. Hasil penelitian diketahui Legenda Suku Karo “Pancur Kuta” ini terbentuk karena peninggalan dari Keluarga Barus yang menemukan desa tersebut, yaitu sebuah pancuran. Pancuran tersebut dianggap masyarakat setempat sebagai pelindung desa dari bahaya-bahaya yang datang. Diketahui dari observasi pula bahwa apabila pancur tersebut harus dibersihkan atau akan terjadi bahaya di desa tersebut, maka akan keluar kura-kura dari pancur itu. Kura-kura tersebut juga akan datang ke rumah keturunan keluarga Barus yang menemukan Desa Talun Kenas itu. Bertitik tolak dari informasi ketika observasi awal, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai legenda “Pancur Kuta”. Revitalisasi dilaksanakan dengan mentransformasi cerita menjadi naskah drama agar masyarakat benar-benar dapat mengetahui dan menggambarkan bagaimana asal legenda tersebut. Luaran utama dari penelitian ini adalah publikasi ilmiah jurnal nasional dan buku hasil penelitian berupa bahan ajar kesusasteraan.Kata Kunci: Revitalisasi; Legenda; Pancur Kuta; Bahan Ajar.