Air limpasan dalam dari lahan terbuka pada umumnya banyak mengandung sedimen yang dapat menyebabkan degradasi kualitas lingkungan. Lingkungan yang telah terdegradasi dapat terjadi banjir. Upaya untuk mengurangi degradasi kualitas lingkungan dalam kegiatan pembukaan tersebut, dibutuhkan kolam pengendapan yang dirancang untuk penangkap sedimen. Model kolam pengendapan yang direncanakan mengacu pada Baku Mutu Lingkungan (BML) yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dimana kandungan padatan tersuspensi (TSS) untuk kegiatan penambangan batas baku mutu adalah 200 mg/l. Curah hujan rencana daerah penelitian sebesar 19,90 mm/jam dihitung dengan metode Monobone. Hasil perhitungan Debit air limpasan dengan menggunakan data curah hujan harian Kecamatan Muara Badak maksimum diperoleh 29,97 m3/dt dan kapasitas kolam pengendapan sebesar 1.600 m2. Kecepatan pengendapan untuk sedimen berukuran pasir 0,03215 m/detik, debu 0,001 m/detik dan liat 0,0002 m/detik. Hasil hitungan kapasitas kolam pengendapan menunjukkan sudah layak secara teknis. Volume atau kapasitas kolam pengendapan (settling pond) berdasarkan hasil hitungan adalah 4.800,00 m3, dengan dimensi Kolam Kompartemen A = 3 meter x 80 meter x 8 meter, kompartemen B,C,D dan E = 3 meter x 40 meter x 6 meter. Jumlah Kolam kompartemen sebanyak 5 buah kolam kompartemen. Pemeliharaan Kolam pengendapan dilakukan selang waktu 41 hari. Air limpasan dari outlet kolam menuju sungai Bawang direncanakan berbentuk trapesium, yaitu saluran B4, B5, B6 dan menuju shortcut saluran C5 serta menuju sungai Bawang. Hasil perhitungan dimensi Saluran B4, B5 dan B6 adalah lebar atas (T) 2,35 m, lebar bawah (B) 0,53 m dan tinggi (h) 1,55 m. Seluruh air limpasan seluruhnya menuju saluran C5 (outfall) terus mengalir ke sungai Bawang dengan dimensi lebar atas (T) 21 m, lebar bawah (B) 3,02 m dan tinggi (h) 5 m. Perencanaan Saluran berbentuk trapesium (C5 saluran tanah) agar memudahkan pembersihan sedimen pada saluran tersebut.