The teachings of Tri Hita Karana which are implemented in the Sanghyang Ritual. The ritual of sanghyang grodog is a vision of the universality of life and life, it is also a teaching of real behavior, respect or politeness, living together in relation to God, fellow creatures and nature. The subject of this research is the entire community of Lembongan Village. The method used in this study is a qualitative method, all of which data were obtained from observations, interviews, and literature studies. This study aims to describe the implementation of the teachings of Tri Hita Karana in the sanghyang grodog ritual in Lembongan Village, Nusa Penida, Klungkung Bali. The teachings of Tri Hita Karana are parhayangan, which is the relationship between humans and God, the weak relationship between humans and humans, and the pawongan relationship between humans and nature. Keywords: Implementation, Tri hitakarana, Sanghyang GrodogAjaran Tri Hita Karana yang di Implementasikan pada ritual Sanghyang. Ritual Sanghyang Grodog merupakan visi kesemestaan hidup dan kehidupan, juga merupakan ajaran prilaku nyata penghargaan atau kesantunan hidup bersama dalam kaitan dengan tuhan, sesama mahluk dana alam. Subyek penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Lembongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif yang seluruh datanya diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Penelitian ini bertujuan sebagai gambaran Implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam ritual Sanghyang Grodog di Desa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung Bali. Ajaran Tri Hita Karana terdapat parhayangan yang dimana hubungan manusia dengan tuhan, palemahan hubungan manusia dengan manusia, dan pawongan hubungan manusia dengan alam bungan manusia dengan manusia, dan pawongan hubungan manusia dengan alam.Kata kunci: Implementasi, Tri hitakarana, Sanghyang Grodog