Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI LARVA IKAN PADA DAERAH MANGROVE DI KABUPATEN WAJO, SULAWESI SELATAN Agus Kurniawan B; Asriani Asriani; Ady Jufri
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.23

Abstract

Larva ikan merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan kelestarian sumberdaya hayati perikanan tawar dan perikanan laut. Stadia larva merupakan stadia yang penting bagi perkembangan, khususnya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis famili larva ikan, distribusi, kelimpahan, keseragaman, keanekaragaman dan dominansi larva ikan di ekosistem mangrove. Penelitian ini terdiri atas 3 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan. Ketiga jenis perlakuan tersebut adalah perbedaan umur mangrove yaitu: A. Stasiun I (umur mangrove >10 tahun), B. Stasiun II (umur mangrove 7 tahun), dan C. Stasiun III (umur mangrove 3 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva ikan yang tertangkap selama penelitian sebanyak 1.288 individu yang terdiri dari terdiri dari 7 famil yaitu Adrianichthyidae, Carangidae, Clupeidae, Engraulidae, Gerreidae, Gobiidae, dan Megalopidae. Larva ikan yang tertangkap memiliki sebaran yang berbeda-beda pada lokasi penelitian. Famili Gerreidae dan Gobiidae memiliki sebaran yang cukup luas, dimana dapat ditemukan di seluruh wilayah. Hasil analisis Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Keseragaman (e), dan Indeks Dominansi (D) larva ikan menunjukkan nilai yang berfluktuatif. Pada setiap wilayah nilai indeks keanekaragaman dari hasil analisis setiap wilayah menunjukkan keanekaragaman populasi yang rendah.
IDENTIFIKASI LARVA IKAN PADA DAERAH MANGROVE DI KABUPATEN WAJO, SULAWESI SELATAN Agus Kurniawan B; Asriani Asriani; Ady Jufri
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 5 No. 1 (2021): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.23

Abstract

Larva ikan merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan kelestarian sumberdaya hayati perikanan tawar dan perikanan laut. Stadia larva merupakan stadia yang penting bagi perkembangan, khususnya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis famili larva ikan, distribusi, kelimpahan, keseragaman, keanekaragaman dan dominansi larva ikan di ekosistem mangrove. Penelitian ini terdiri atas 3 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan. Ketiga jenis perlakuan tersebut adalah perbedaan umur mangrove yaitu: A. Stasiun I (umur mangrove >10 tahun), B. Stasiun II (umur mangrove 7 tahun), dan C. Stasiun III (umur mangrove 3 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva ikan yang tertangkap selama penelitian sebanyak 1.288 individu yang terdiri dari terdiri dari 7 famil yaitu Adrianichthyidae, Carangidae, Clupeidae, Engraulidae, Gerreidae, Gobiidae, dan Megalopidae. Larva ikan yang tertangkap memiliki sebaran yang berbeda-beda pada lokasi penelitian. Famili Gerreidae dan Gobiidae memiliki sebaran yang cukup luas, dimana dapat ditemukan di seluruh wilayah. Hasil analisis Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Keseragaman (e), dan Indeks Dominansi (D) larva ikan menunjukkan nilai yang berfluktuatif. Pada setiap wilayah nilai indeks keanekaragaman dari hasil analisis setiap wilayah menunjukkan keanekaragaman populasi yang rendah.
BIOMASS PRODUCTION, GROWTH RATE, AND CARRAGEENAN CONTENT OF Kappaphycus alvarezii PERFORMED BY VERTICULTURE METHOD WITH DIFFERENT INITIAL WEIGHT Agus Kurniawan B; Asriani Asriani; Muhammad Subhan Hamka
AQUASAINS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v12i1.p1355-1364

Abstract

Kappaphycus alvarezii seaweed is important for the processing industry because it contains carrageenan used as a stabilizer, thickener, material forming an emulsifier. This study aimed to find the best and optimal initial seed weight treatment for maximum biomass production, growth rate, and carrageenan content. The research location was in the waters of Aeng Batu-Batu Village, Takalar Regency, South Sulawesi in August-September 2022. The randomized block design method (RAK) consisted of 4 treatments each with 4 repetitions. Seaweed seedlings from spores were weight of 20 g, 40 g, 60 g, and 80 g planted at 60 cm depth respectively and maintained for 45 days. Data analysis used (ANOVA) and W-Tuckey to determine the differences between treatments. The result of the analysis of variences showed that the weight of 40 g, 60 g, and 80 g had an effect on the biomass production, growth rate, and K. alvarezii carrageenan content. However, the highest yield was obtained at a weight of 20 g which had a very significant effect (p<0.01).