Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Implementation of M-Flex Based Moodle in Pancasila Course: An Initial Evaluation on Student’s View Juliana Tirza
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 19, No 2 (2021): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v19i2.2930

Abstract

Abstract M-Flex is the approach used by utilizing various interesting and quality online learning maneuvers. Moodle-based M-Flex learning specifically in Pancasila learning is the focus of this research. The research aimed to see students' initial responses to Moodle-based M-Flex and monitor any benefits and security felt by users. The approach used is qualitative, with interviews as research instruments. The research respondents were 9 students. Analysis procedures used descriptive qualitative methods. In conclusion, the application of M-Flex based on Moodle still faces several challenges related to students' internet connections, the lack of training in using Moodle for students in Pancasila classes, and the assessment design which is still less varied. M-Flex based on Moodle, on the other hand, shows an advantage because it is supported by Moodle features that continue to develop. AbstrakM-Flex adalah pendekatan yang digunakan dengan memanfaatkan berbagai manuver pembelajaran dalam jaringan yang menarik dan berkualitas. Pembelajaran M-Flex berbasis Moodle khusus dalam pembelajaran Pancasila dijadikan fokus dalam penelitian. Tujuan penelitian untuk melihat respons awal mahasiswa terhadap M-Flex berbasis Moodle dan memantau setiap manfaat serta keamanan yang dirasakan oleh penggunanya. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara sebagai instrumen penelitian. Responden penelitian sebanyak 9 mahasiswa. Prosedur analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kesimpulannya penerapan M-Flex berbasis moodle masih menghadapi beberapa tantangan terkait koneksi internet mahasiswa, kurangnya pelatihan penggunaan moodle bagi mahasiswa dalam kelas Pancasila dan rancangan asesmen yang masih kurang variatif. M-Flex berbasis Moodle di sisi lain memperlihatkan keuntungan karena ditunjang fitur moodle yang terus berkembang.
Peranan Pancasila Sebagai Pembentuk Karakter Generasi Muda Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi Juliana Tirza; Wiputra Cendana
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n2.2021.pp23-32

Abstract

Indonesia merupakan negara yang tunduk pada hukum dan menjadikan Pancasila sebagai salah satu dari empat pilar landasan kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Tidak dapat dipungkiri, Pancasila sebagai ideologi Indonesia sering dihadapkan pada fenomena globalisasi, salah satu peran kita sebagai masyarakat Indonesia ialah memegang dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Terkhususnya, sangat dibutuhkan peran dari generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai pembentuk karakter dalam arus globalisasi. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda Indonesia sebagai pembentuk karakter dalam menghadapi arus globalisasi dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan agar penerapan nilai-nilai Pancasila dapat terlaksana dengan baik, penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif analitik dan mengolah data menggunakan teknik probabilitas. Pemerolehan data diawali dengan menyebarkan survei kuesioner kepada 10-15 mahasiswa XYZ. Syarat utama untuk mengisi kuesioner ini adalah para responden merupakan mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif di XYZ. Tujuan penggunaan survei berupa kuesioner ini ialah untuk mempelajari sikap, perilaku, dan karakteristik seseorang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai-nilai Pancasila sangat berpengaruh terhadap karakter bangsa dan individu dalam menghadapi era globalisasi. Ada beberapa kendala yang ditemui responden dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini juga pada akhirnya menuntun kepada kesimpulan bahwa ada banyak tindakan yang dapat dilakukan dan diterapkan untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila pada era globalisasi.
Pendidikan Anak Usia Dini tentang Toleransi Beragama sebagai Implementasi Sila Pertama Pancasila Juliana Tirza; Wiputra Cendana; Tia Kartika Araini
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 7 No 1 (2022): Volume 7, Nomor 1 - Juni 2022
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v7i1.6915

Abstract

Pengetahuan yang kurang tentang sila pertama Pancasila, mengakibatkan konflik antar agama, dan perbedaan dalam masyarakat Indonesia. Anak usia dini (0-6 tahun) menjadi masa terbaik mengajarkan prinsip-prinsip dalam Pancasila. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui metode terbaik, unsur pembatas dan pendukung, serta pola pendidikan Pancasila, khususnya toleransi beragama pada pendidikan anak usia dini (PAUD). Metode penelitian ini adalah tinjauan pustaka. Temuan menguraikan tentang proses berpikir anak usia dini yang belum luas, maka pendidikan anak usia dini tidak bisa disamakan dengan pendidikan orang dewasa. Dalam praktiknya, metode pembelajaran menyertakan gambar dan narasi, peran orang tua dan instruktur sangat penting, sehingga individu tersebut dapat lebih siap belajar. Metode terbaik yang dapat digunakan dengan demikian adalah media yang menarik seperti menggunakan cerita berseri atau gambar. Metode ini juga cocok dengan usia siswa yang masih kecil yang mana cara berpikir, tindakan dan perilaku masih sempit. Metode ini juga membantu siswa TK untuk menumbuhkan toleransi beragama sejak dini.
Parenting Socialization: Efforts to Provide Parent Training at Bimbingan Belajar Ceria Karawaci , Tangerang Jossapat Hendra Prijanto; Juliana Tirza
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.755 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.762

Abstract

Home care and education at school are important pillars of child development. Economic conditions, geographical position, educational background of parents, and the stigma that develops in society towards women who do not need to be highly educated have a significant effect on parenting patterns, especially mother-to-child care. In fact, not all Indonesian children receive proper care. Data from the National Service Agency (KOMNAS) for Children in 2006 showed that there were still 1,124 violence against children, 433 children experienced physical violence and 106 experienced psychological violence. Various bad facts about the concern for Indonesian children have encouraged UPH Lecturers to contribute in community service to provide training for parents of students at Bimbingan Belajar Ceria Karawaci , Tangerang. They come from families with low levels of education and difficulties. It is hoped that this training activity can provide insight into their parents and have an impact on the mindset of the community around Bimbingan Belajar Ceria regarding proper parenting for their children. Various efforts were made in community service in Bimbingan Belajar Ceria, stated in this paper. This paper aims to share awareness about the parental training efforts that have been carried out by Pelita Harapan University lecturers, with the hope of forming a smart and stable society. The result of this community service are the parents get many parental skills and the feedback are positive even they want this program to be continued and give more knowledge for them. Keywords: parenting, community service, education
The Role of Citizens in Socializing the Effectiveness of Vaccines to Support National Health Development Juliana Tirza
SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.933 KB) | DOI: 10.55123/sosmaniora.v1i2.499

Abstract

Basic Health Research data in 2018 shows that the coverage of Complete Basic Immunization (IDL) reaches 57.9%, incomplete immunization is 32.9%, and 9.2% is not immunized (Kemenkes RI, 2018). It is estimated that 1.7 million deaths that occur in children under five in Indonesia are the result of PD3I. This study aims to determine the factors that influence Indonesia's immunization rates and the role of citizens in it. This paper aims to determine what factors influence Indonesia's immunization rate and the part of citizens in it. Another objective is to assess citizens' role in immunization rates in Indonesia to determine the factors that influence the immunization rate of the people in Indonesia. This study used a descriptive qualitative method. The effectiveness of the immunization program in Indonesia itself has again been proven from year to year, also every citizen is strongly encouraged to complete the basic immunization program. Therefore, Health Law number 36 of 2009 states that every child has the right to receive necessary immunization to prevent diseases that can be avoided through vaccination. The government is obliged to provide complete immunization to every baby and child. Full primary immunization (IDL) can be influenced by several factors, such as the level of parental knowledge about vaccination, parental motivation, and socio-cultural factors and parental beliefs. Benefits of the immunization program must be supported by citizens through educate the society about the effectiveness of Vaccines especially for children.
ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN PANCASILA BAGI MAHASISWA KEDOKTERAN: STUDI KASUS DI UNIVERSITAS XYZ, TANGERANG, INDONESIA Juliana Tirza; Wiputra Cendana
Jurnal Paris Langkis Vol 2 No 1 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.705 KB) | DOI: 10.37304/paris.v2i1.3174

Abstract

Nilai-nilai Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan semua bidang profesi, termasuk didalamnya bidang kedokteran. Nilai-nilai Pancasila ini bisa diimplementasikan dalam moral dan etika kedokteran dalam memberi pelayanan kepada pasien. Oleh karena itu, Pancasila juga bisa dijadikan salah satu nilai dasar dalam bidang kedokteran. Setiap butir Pancasila memiliki peranan dan penerapannya masing-masing. Pada kenyataannya, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kedokteran dinilai masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya isu-isu yang berkaitan dengan etika dan moral kedokteran. Pendidikan Pancasila juga memiliki banyak tantangan. Salah satu penelitian di UNPAR pada tahun 2010 menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi awal yang negatif terhadap mata kuliah Pancasila ini. Mahasiswa beranggapan bahwa pendidikan Pancasila kurang menarik, terlalu teoritis, kaku, dan cenderung membosankan. Tujuan penulisan ini dilakukan untuk memperluas pengetahuan dan memperdalam pemahaman kami akan tanggapan mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas XYZ terhadap pendidikan Pancasila. Manfaat penulisan ini dapat bermanfaat bagi para guru dan dosen dalam mencari strategi dan cara untuk meningkatkan antusiasme terhadap pelajaran Pancasila. Hal yang dapat disimpulkan ialah, implementasi Pendidikan Pancasila diuniversitas XYZ sudah berjalan baik, namun masih ada beberapa tantangan besar, diantaranya, mahasiswa memang tidak memiliki motivasi intrinsik untuk mendalami pembelajaran Pancasila yang disebabkan kurangnya ketertarikan dan minat terhadap materi Pancasila. Selain itu, minimnya waktu yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran akibat adanya kesibukan dari mata kuliah materi kedokteran juga menjadi faktor penyebab responden memilih tidak ingin mengikuti Pendidikan Pancasila apabila tidak diwajibkan.
The Role of Pancasila in Facing Radicalism and Exclusivism in Indonesia as Bhineka Tunggal Ika Juliana Tirza; Wiputra Cendana
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.913

Abstract

The purpose of this paper is intend to describe the role of Pancasila in dealing with radicalism and social exclusivism in the era of globalization. This paper also tends to see the impact of globalization on the spread of deviant views such as radicalism and social exclusivism. Finally, how is Pancasila as an ideology to stem radicalism and social exclusivism in the era of globalization in everyday life in the context of nationality in Indonesia. With the literature review method, the writer tries to find answers to the focus of the writing. It was found that cultivation and appreciation of the values ​​of Pancasila need to be instilled in oneself from an early age. Tulisan ini bermaksud mendeskripsikan bagaimana peran Pancasila dalam menghadapi radikalisme dan eksklusi sosial di era globalisasi? Bagaimana pula dampak globalisasi terhadap merebaknya pandangan-pandangan menyimpang seperti radikalisme dan eksklusi sosial? Terakhir, bagaimana Pancasila sebagai ideologi untuk membendung radikalisme dan eksklusi sosial di era globalisasi dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks kebangsaan di Indonesia. Dengan metode tinjauan pustaka, penulis mencoba mencari jawaban atas fokus penulisan. Ditemukan bahwa penanaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan pada diri sendiri sejak dini.
Social Media as an Appliance to Pancasila Education for the Young Generation Juliana Tirza; Wiputra Cendana
Jurnal Minfo Polgan Vol. 12 No. 1 (2023): Article Research March 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v12i1.12332

Abstract

Social media is not just a product of technology to satisfy human existence or a medium for human relations. Social media can be a medium of learning and self-potential development. The fact is that there are still many young people today who are mistaken in using social media. This paper tries to present survey data related to the use of social media as a medium for education about Pancasila and the practice of Pancasila values for the younger generation. The purpose of this paper is to find out how the use of social media can improve the practice of Pancasila values in everyday life. The method that has been used in this research is survey to a group of people between 18-28 years old. The data has been analyzed using descriptive analysis and explained in result and discussion. From the survey results, social media can be used as a means of Pancasila education for the younger generation, because social media chooses interestingly presented content to appear in the algorithm. Social media provides a discussion platform, filters and sharing are available to share knowledge with each other. It can be concluded that social media is very possible to be used and effective for Pancasila Education.