p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal MEDIA BINA ILMIAH
Suryawan Murtiadi
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RISIKO PEMILIHAN METODE KERJA PEMASANGAN GIRDER PEKERJAAN PENGGANTIAN JEMBATAN OLOR GEDANG BERDASARKAN ASPEK NON FINANSIAL DAN FINANSIAL Kurniawan Adi S; Suryawan Murtiadi; Buan Anshari
MEDIA BINA ILMIAH Vol 16, No 9: April 2022
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v16i9.1626

Abstract

Pengambilan keputusan pada pemilihan metode kerja dalam dunia konstruksi merupakan hal yang penting. Dengan menggunakan metode kerja yang efektif dan ekonomis, diharapkan mendapatkan hasil maksimal dari sisi biaya, mutu dan waktu. Untuk itu diperlukan pendapat para pakar dalam menentukan keputusan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan metode pemasangan girder yang efektif dan ekonomis untuk dilaksanakan pada pekerjaan penggantian Jembatan Olor Gedang. Metode sederhana dan sering digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Life Cycle Cost (LCC) untuk mendapatkan solusi pada proses penilaian subyektif. Alternatif yang dibandingkan yaitu metode Launcher Truss, Service Crane, dan Perancah. Dilakukan perbandingan dengan value analisis yaitu fungsi dan biaya. Analisis AHP diidentifikasikan sebagai fungsi dan analisis LCC sebagai biaya, dari dua analisis tersebut dibuat solusi teknis yang layak untuk dipertimbangkan menjadi atribut keputusan. Pengumpulan data dilakukan penyebaran kuisioner pada pakar yang mempunyai kapabilitas dalam bidang konstruksi jembatan. Hasil analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) menunjukkan bobot launcher truss 0.264, service crane 0.357 dan perancah 0.379. Hasil analisis Life Cycle Cost (LCC) menunjukkan biaya launcher truss sebesar Rp. 1.732.758.000, service crane sebesar Rp. 1.723.585.000 dan perancah sebesar Rp. 1.650.377.000. Berdasarkan value analisis adalah metode perancah, service crane dan launcher truss berturut-turut menpunyai nilai 1.357, 1.012, dan 0.690. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode perancah merupakan yang paling efektif dan ekonomis untuk metode kerja pemasangan girder.
KAJIAN INSTRUMEN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA KEGIATAN BANTUAN RUMAH SWADAYA Kusmalahadi Syamsuri; Suryawan Murtiadi; Akmaluddin Akmaluddin
MEDIA BINA ILMIAH Vol 16, No 4: Nopember 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v16i4.1477

Abstract

Pemilihan  supplier  merupakan  salah  satu  hal  yang  penting  dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan program BSPS. Dalam mengambil keputusan untuk memilih supplier, pengambil keputusan (decision maker) membutuhkan alat analisis yang memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah yang bersifat kompleks sehingga keputusan yang diambil lebih berkualitas. Pemilihan supplier harus dilakukan secara hati-hati karena pemilihan supplier yang salah akan menyebabkan keterlambatan pada pelaksanaan kegiatan. Pada penelitian ini diidentifikasi prioritas kriteria dalam pemilihan supplier dan instrumen yang baik dan memudahkan masyarakat dalam menentukan supplier pada kegiatan bantuan rumah swadaya. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian quisioner dan wawancara pada  20 responden yang berkenaan langsung dengan kegiatan tersebut. Pengolahan data hasil quisioner dan wawancara diolah dengan AHP. Dengan aplikasi AHP pada level 1, didapatkan ranking kriteria-kriteria untuk pemilihan supplier. Dan berdasarkan ranking kriteria-kriteria tersebut disusun sebuah instrument untuk melakukan pemilihan supplier pada kegiatan bantuan rumah swadaya. Berdasarkan hasil pengolahan data dari wawancara serta jawaban kuisioner pada 20 orang responden, adapun prioritas kriteria dalam pemilihan supplier berturut-turut sebagai berikut: modal; izin usaha; harga; kualitas barang; moda transportasi; dan jarak toko. Kemudian instrumen penilaian supplier pada kegiatan pembangunan rumah swadaya terlampir.