Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PREDIKSI DEFLEKSI BALOK KAYU TUMPUAN SEDERHANA DENGAN MODEL ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Novia Hilda Silviani; Buan Anshari; Ngudiyono Ngudiyono
Konstruksia Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.876 KB) | DOI: 10.24853/jk.12.1.127-133

Abstract

Defleksi merupakan parameter penting untuk mengontrol elemen struktur balok elemen pada kondisi layan. Beberapa cara untuk menghitung defleksi diantaranya dengan metode matematis seperti luas momen, balok konjugasi, Castigliano's, prinsip kerja virtual dan metode numerik seperti metode beda hingga, elemen hingga dan lain lain. Dalam naskah ini, telah dibangun model Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), untuk memprediksi defleksi balok kayu tumpuan sederhana dengan beban terdistribusi merata. Data proses pembelajaran terdiri dari input dan output (target). Input pada penelitian ini meliputi modulus elastisitas (E), lebar (b), tinggi (h), bentang (L) dan beban terdistribusi merata (W) sedangkan output adalah defleksi balok. Hasil analisis menunjukkan bahwa model ANFIS mempunyai tingkat akurasi yang baik, jika dibandingkan dengan teori dimana koefisien korelasi (R2) untuk data pengujian 0.995 dan Mean Square Error (MSE) 0.31 mm. Hal ini menunjukkan bahwa model ANFIS yang dibangun dapat diandalkan untuk memprediksi lendutan balok kayu tumpuan sederhana.
ANALISIS KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PERBAIKAN RUMAH RUSAK SEDANG DAN RUMAH RUSAK RINGAN KORBAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NTB DENGAN METODE SWOT Susdiana Susdiana; Buan Anshari; Suryawan Murtiadi
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 9: April 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i9.1120

Abstract

Pada tahun 2018 Lombok diguncang dengan gempa bumi magnitude 6,4 yang menjadi awal rangkaian gempa selanjutnya yang menimbulkan kerugian yang tidak sedikit baik secara materi dan non materi. Salah satu program pemerintah dalam menindaklanjuti bencana yang telah terjadi yaitu dengan adanya Perbaikan Rumah Akibat Gempa yang terdiri dari perbaikan rumah rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat. Penelitian ini berfokus pada perbaikan rumah rusak ringan dan rusak sedang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan alternatif strategi yang optimal dalam Manajemen penyelenggaraan perbaikan rumah rusak sedang dan rumah rusak ringan korban bencana gempa bumi di kabupaten Lombok Barat menggunakan metode SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat strategi yaitu strategi SO (Strength-Opportunity), strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ST (Strength-Threat), dan strategi WT (Weakness-Threat). Dari ke empat strategi tersebut setelah dilakukan pembobotan dan analisis matrik EFAS dan IFAS diperoleh grand strategi yaitu pada kuadran III dengan strategi WO.
ANALISIS SIFAT MEKANIS KOMPOSIT POLYESTER SISAL MENGGUNAKAN METODE ANOVA Adryan Fitrayudha; Jauhar Fajrin; Buan Anshari
MEDIA BINA ILMIAH Vol 14, No 7: Februari 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.33 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v14i7.489

Abstract

Salah satu tantangan besar yang tengah dihadapi industri perkuatan struktur adalah isu green building materials. Penggunaan material dengan konsep ramah lingkunagn menjadi fokus yang harus diperhatikan guna kelestarian alam dan lingkungan. Pada umunya material utama yang digunakan dalam rekayasa perkuatan struktur masih terfokus pada penggunaan baja dan serat sintetis, yang mana merupakan material tidak ramah lingkungan dan tidak dapat diperbaharui. Komposit merupakan material yang sangat menjanjikan sebagai bahan alternatif pengganti baja dalam rekayasa perkuatan struktur. Rekayasa terhadap komposit yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan teknologi komposit berpenguat serat alam. Serat alam merupakan alternatif filler komposit untuk berbagai komposit polimer karena keunggulannya dibanding serat sintetis. Diantara berbagai jenis serat alam, sisal merupakan salah satu tanaman yang paling banyak digunakan. Serat sisal merupakan penguat yang menjanjikan untuk digunakan sebagai komposit karena harganya yang murah, densitasnya rendah, kekuatan spesifik dengan modulusnya tinggi, serta tersedia melimpah dan merupakan bahan alam terbarukan. Penelitian ini membahas tentang analisis sifat mekanis komposit polyester dengan perkuatan serat sisal alam asli Indonesia, tepatnya tanaman sisal yang dibudidayakan di Desa Tua Nanga, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sampel pengujian tarik dan lentur dibuat sesuai standar ASTM D-638 dan ASTM D-790 dengan masing-masing variasi terdiri dari fraksi volume serat (VF) 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan variasi orientasi arah serat (OS) 0° (sejajar serat), chopped (serat pendek acak), 45°, 0°-90° (tegak-lurus), dan 45°-135° (diagonal). Pembuatan komposit dilakukan dengan teknik hand lay-up menggunakan cetakan kaca dengan proses curing selama 24 jam. Sampel yang telah kering sempurna kemudian dipotong sesuai ukuran standar untuk dilakukan pengujian kekuatan mekanis. Hasil pengujian mekanis komposit selanjutnya dianalisis menggunakan metode anova dengan bantuan software Minitab 18. Hasil eksperimen menunjukkan variasi fraksi volume dan orientasi arah serat sangat berpengaruh terhadap kekuatan mekanis komposit polyester. Kekuatan mekanis komposit meningkat secara signifikan seiring penambahan fraksi volume dari 0% hingga 40% serat. Komposit berfraksi volume 40% dengan arah serat sejajar menghasilkan kuat tarik dan lentur tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 41,110 MPa dan 176,590 MPa. Sedangkan komposit dengan kekuatan mekanis terendah terjadi pada fraksi volume 0% dengan arah serat chopped. Hasil kesimpulan berdasarkan analisis statistik one-way anova menggunakan minitab 18 menunjukkan P-value untuk masing-masing variasi perlakuan (fraksi volume dan arah serat) terhadap kekuatan mekanis komposit memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi (P-value < α = 0,05), sehingga H0 ditolak atau dengan kata lain variasi fraksi volume dan orientasi arah serat berpengaruh signifikan terhadap kekuatan mekanis komposit polyester serat sisal
ANALISIS RISIKO PEMILIHAN METODE KERJA PEMASANGAN GIRDER PEKERJAAN PENGGANTIAN JEMBATAN OLOR GEDANG BERDASARKAN ASPEK NON FINANSIAL DAN FINANSIAL Kurniawan Adi S; Suryawan Murtiadi; Buan Anshari
MEDIA BINA ILMIAH Vol 16, No 9: April 2022
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v16i9.1626

Abstract

Pengambilan keputusan pada pemilihan metode kerja dalam dunia konstruksi merupakan hal yang penting. Dengan menggunakan metode kerja yang efektif dan ekonomis, diharapkan mendapatkan hasil maksimal dari sisi biaya, mutu dan waktu. Untuk itu diperlukan pendapat para pakar dalam menentukan keputusan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan metode pemasangan girder yang efektif dan ekonomis untuk dilaksanakan pada pekerjaan penggantian Jembatan Olor Gedang. Metode sederhana dan sering digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Life Cycle Cost (LCC) untuk mendapatkan solusi pada proses penilaian subyektif. Alternatif yang dibandingkan yaitu metode Launcher Truss, Service Crane, dan Perancah. Dilakukan perbandingan dengan value analisis yaitu fungsi dan biaya. Analisis AHP diidentifikasikan sebagai fungsi dan analisis LCC sebagai biaya, dari dua analisis tersebut dibuat solusi teknis yang layak untuk dipertimbangkan menjadi atribut keputusan. Pengumpulan data dilakukan penyebaran kuisioner pada pakar yang mempunyai kapabilitas dalam bidang konstruksi jembatan. Hasil analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) menunjukkan bobot launcher truss 0.264, service crane 0.357 dan perancah 0.379. Hasil analisis Life Cycle Cost (LCC) menunjukkan biaya launcher truss sebesar Rp. 1.732.758.000, service crane sebesar Rp. 1.723.585.000 dan perancah sebesar Rp. 1.650.377.000. Berdasarkan value analisis adalah metode perancah, service crane dan launcher truss berturut-turut menpunyai nilai 1.357, 1.012, dan 0.690. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode perancah merupakan yang paling efektif dan ekonomis untuk metode kerja pemasangan girder.
PELATIHAN DESAIN BANGUNAN RUMAH DAN SEKOLAH TAHAN GEMPA DENGAN INOVASI BALUTAN LAPISAN FEROSEMEN PADA TEMBOK DI DESA GONDANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Jurnal Pepadu; Buan Anshari; Ni Nyoman Kencanawati; Ngudiyono Ngudiyono; Hariyadi Hariyadi; Jauhar Fajrin
Jurnal Pepadu Vol 3 No 1 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v3i1.2308

Abstract

Kepulauan Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana geologi khususnya gempa bumi dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Samudera Pasifika yang biasa disebut ring of fire. Pulau Lombok dan Sumbawa, berada pada posisi yang dekat dengan pertemuan dua lempeng tersebut yaitu Lempeng Indo-Australia di bagian selatan dan Lempeng Eurasia. Mengingat banyaknya korban jiwa dan bangunan rumah yang rusak atau hancur maka pada saat terjadi gempa di daerah yang berdampak sebagai lokasi mitra dalam hal ini Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara, maka kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan para tukang khususnya tentang bagaimana cara merencanakan suatu bangunan yang aman terhadap bahaya gempa dengan inovasi balutan ferosemen pada tembok tanpa memakai besi tulangan sebagaiman biasanya. Metode pelaksanaan dilakukan dengan dengan pejelasan tentang dasar-dasar pembuatan rumah atau bangunan tahan gempa dengan inovasi balutan ferosemen dan diakhir dengan praktek atau demo pembuatan tembok bata dengan mengaplikasikan balutan ferosemen untuk meningkatkan ketahanan terhadap bahaya gempa. Saat kegiatan pelatihan warga Desa Gondang sangat antusias mengikuti acara sampai selesai. Tingkat partisipasi masyarakat mencapai hampir 100% kehadiran dari yang diundang menghadiri acara workshop.
KUAT TARIK SAMBUNGAN BAMBU PADA BERBAGAI VARIASI UKURAN KLEM BERBAHAN LIMBAH PLASTIK PET DAN SERBUK BAMBU : Tensile Strength of Bamboo Joints in Various Sizes of Clamps Made from PET Plastic Waste and Bamboo Powder I Wayan Sugiartha; Aryani Rofaida; Shofia Rawiana; Akmaluddin Akmaluddin; Buan Anshari
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.292

Abstract

Sistem penyambungan bambu dengan mempergunakan klem kayu telah dikembangkan. Namun demikian, perlu penelitian lebih lanjut dengan mempergunakan klem berbahan plastik yang dicampur serbuk bambu yang memiliki sifat ringan, kekuatan tinggi dan biaya lebih murah dengan tetap menjaga kealamian bentuk bambu yang disambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tarik dan pola kegagalan sambungan bambu pada berbagai variasi ukuran klem berbahan plastik dan serbuk bambu. Dalam penelitian ini dibuat empat variasi benda uji yaitu sambungan tanpa klem, klem 900, klem 1000, dan klem 1100 dan masing-masing variasi dibuat 3 benda uji. Pengujian tarik benda uji dilakukan dengan bantuan loading frame dan hydraulic jack. Pembebanan dilakukan secara bertahap setiap kenaikan 10 lbs sampai benda uji mengalami kegagalan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sambungan bambu dengan ukuran klem 100 menghasilkan kuat tarik tertinggi yaitu berkisar sebesar 11 MPa. Kinerja sambungan dengan klem meningkat sebesar 26.63 % dibandingkan sambungan tanpa klem. Kegagalan sambungan ditandai dengan bengkoknya baut dan pecahnya bambu disekitar lubang.
Workshop Perencanaan Rumah Tembokan Tahan Gempa di Desa Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara Buan Anshari; Ni Nyoman Kencanawati; Ngudiyono; Hariyadi; Jauhar Fajrin; Aryani Rofaida; Helin A Putrini
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i1.2365

Abstract

Kabupaten Lombok Utara (KLU) merupakan daerah yang paling parah kerusakan rumah tinggal, sarana dan prasarana umum saat terjadi gempa Lombok tahun 2018 lalu. Sebagian besar korban jiwa dari KLU diakibatkan oleh terkena rerutuhan bangunan yang roboh akibat gempa bumi yang intensitasnya mencapi 6,9 Skala Richter saat itu yang disusul oleh gempa utama dengan intensitas yang hampir sama. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha terhadap masayarakat setempat khususnya Desa Sokong, Kecamatan Tanjung KLU untuk meningkatkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya membangun rumah atau fasilitas umum yang mengikuti kaidah bangunan tahan gempa. Metode yang dilakukan adalah metode ceramah dan diskusi dengan visualisasi yang nyata dan menarik dari video serta praktek langsung khususnya dalam merangkai besi tulangan beton untuk suatu konstruksi rumah tembokan sederhana. Peserta workshop sangat antusias mengikuti bimbingan teknis dari tim pengabdian Fakultas Teknik Universitas Mataram dan berkomitmen bersama kepala desa untuk menerapkan dalam merencanakan dan melaksanakan pembanguanan rumah tahan gempa. Adapaun syarat yang harus dipenuhi adalah spesifikasi teknis material yang standar, dimensi struktur yang sesuai, ikatan antar elemen struktur yang baik serta mutu pekerjaan yang baik.
Sosialisasi Rumah Sehat Tahan Gempa di Desa Teros Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur Ngudiyono; Didi S. Agustawijaya; Akmaluddin; Buan Anshari; Ni Nyoman Kencanawati; Hariyadi; Aryani Rofaida; Pathurahman; Suparjo; Baiq Wiranda Danetta Baiduri
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i2.3389

Abstract

Desa Teros adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur dengan tingkat kepadatan penduduk 5.009 jiwa/km2 dan termasuk kategori kepadatan tinggi. Kepadatan penduduk berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan, rumah dan juga penghuninya. Rumah sebagai tempat tinggal harus memenuhi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penghuninya. Rumah sehat harus memenuhi kriteria: akses air minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan. Penduduk yang tinggal di permukiman padat dan berada di daerah rawan gempa memiliki kerentanan terkena dampak gempa karena keterbatasan ruang terbuka. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi, pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat di Desa Teros tentang pentingnya rumah sehat tahan gempa untuk permukiman yang berada di daerah rawan gempa. Kegiatan ini sekaligus mendukung program pemerintah melaksanakan manajemen penanggulangan bencana sebagai upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, menghadapi bencana gempa. Metode yang digunakan adalah metode ceramah yang dikombinasi dengan gambar-gambar dan video. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab tentang rumah sehat tahan gempa. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta tentang rumah sehat tahan gempa dari 20% menjadi 92%. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang rumah sehat tahan gempa. Sehingga dengan konstruksi rumah sehat tahan gempa dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan memperkecil resiko bangunan runtuh dan jatuhnya korban jiwa jika terjadi gempa
FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR DAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PEMUKIMAN KUMUH DI PERKAMPUNGAN NELAYAN KOTA MATARAM (Studi Kasus Kampung Bugis, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan): Basic Infrastructure Development Factors and Quality Improvement Strategy of Slums Settlement in Fisheries Village Mataram City (Case Study of Bugis Village, Bintaro, Ampenan District) Budi Purwoto; Buan Anshari; I Ketut Budastra
Spektrum Sipil Vol 5 No 2 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v5i2.138

Abstract

Pertambahan penduduk yang lebih pesat dibandingkan kemampuan pemerintah dalam menyediakan hunian serta layanan primer, berkembang menjadi kumuh dan tidak sesuai lagi dengan standar lingkungan permukiman yang sehat termasuk di Kampung Bugis.Tertuang dalam Keputusan Walikota Mataram Tahun 2015 tentang penetapan lokasi kawasan kumuh di Kota Mataram Periode 2015 - 2020 seluas 803,39 ha. Terhadap kondisi di Kampung Bugis ini perlu dilakukan analisis terhadap faktor fisik yang meliputi 7 (tujuh) indikator kekumuhan yaitu rumah, jalan lingkungan, air bersih, drainase, air limbah, persampahan dan proteksi kebakaran dan faktor non fisik meliputi faktor ekonomi dan sosial untuk mengetahui tingkat kekumuhan dan selanjutnya menentukan konsep strategi dan program penanganan kawasan kumuh dengan metode analisis SWOT menuju Kampung Bugis menjadi permukiman berkualitas dan berkelanjutan. Dari analisis terhadap faktor fisik dan non fisik diperoleh hasil bahwa Kampung Bugis termasuk dalam kriteria kawasan kumuh berat dengan nilai 84,7 %. Hasil analisis SWOT terkait evaluasi faktor internal dan eksternal dihasilkan pola penanganan kumuh berada pada kuadran II, Strengths-Opotunity dengan koordinat + 2,03 ; +3,82. sehingga langkah strategi Strengths–Oportunities (SO) dengan rumusan strategi berupa perencanaan kegiatan penyususnan database kawasan kumuh. Rumusan strategi Strengths–Threats (ST) dengan strategi penyusunan program menuju 100-0-100 dengan meningkatkan koordinasi daerah dan pusat. Untuk rumusan Strategi Weaknesses-Oportunities (WO) dengan langkah strategi peningkatan kualitas lingkungan melalui pembangunan infrastruktur, melalui sharing pendanaan APBD kota, APBD provinsi dan APBN. Sedangkan rumusan strategi Weaknesses-Threats (WT) dalam upaya pembangunan manusia dan sosial dilakukan dengan strategi penyuluhan/pembinaan terhadap masyarakat, untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kampung Bugis dengan harapan tercipta kesadaran untuk mengelola permukimannya secara swadaya dan berkelanjutan.
KAPASITAS SAMBUNGAN KAYU TAMPANG DUA DENGAN VARIASI SUDUT MENGGUNAKAN ALAT SAMBUNG PASAK KAYU DILAPISI PEREKAT: The Capacity of Double Shear Timber Connection with Angle Variation by using Dowel Fastener with Adhesive Coating Buan Anshari; Aryani Rofaida; Muhammad Suryadi
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.141

Abstract

Sambungan merupakan bagian yang terlemah dari suatu konstruksi kayu, sehingga membutuhkan alat sambung yang kuat dan tahan lama. Sambungan dengan variasi sudut khususnya pada struktur rangka merupakan suatu hal yang sangat vital dan sering kita jumpai dalam konstruksi kayu. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan salah satu alternatif agar menggunakan sambungan pasak kayu dilapisi perekat dengan sudut tertentu pada konstruksi kayu kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kekuatan sambungan kayu tampang dua dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu dilapisi perekat. Pada penelitian dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan. Uji pendahuluan dalam penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik maupun mekanik kayu dan pengujian kuat cabut pasak. Setelah mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan, dilanjutkan pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi sudut 0º, 30º, 45º, 60º, 90º, sedangkan variable tetap adalah sambungan tampang dua menggunakan pasak kayu dilapisi perekat. Hasil uji sambungan dianalisis kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Hasil pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut 0°, 30°, 45°, 60° dan 90° berturut-turut sebesar 39 kN, 31 kN, 30 kN, 29 kN, dan 27 kN. Hasil pengujian kekuatan sambungan maksimum terjadi pada sambungan dengan sudut 0° sebesar 39 kN. Dari hasil pengujian terlihat bahwa semakin besar sudut sambungan, kekuatan sambungan semakin kecil. Hasil perbandingan antara rumus teoritis dengan pengujian eksperimen memberikan hasil yang tidak jauh berbeda. Pada penelitian dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan. Uji pendahuluan dalam penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik maupun mekanik kayu dan pengujian kuat cabut pasak. Setelah mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan, dilanjutkan pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi sudut 0º, 30º, 45º, 60º, 90º, sedangkan variable tetap adalah sambungan tampang dua menggunakan pasak kayu dilapisi perekat. Hasil uji sambungan dianalisis kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Hasil pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut 0°, 30°, 45°, 60° dan 90° berturut-turut sebesar 39 kN, 31 kN, 30 kN, 29 kN, dan 27 kN. Hasil pengujian kekuatan sambungan maksimum terjadi pada sambungan dengan sudut 0° sebesar 39 kN. Dari hasil pengujian terlihat bahwa semakin besar sudut sambungan, kekuatan sambungan semakin kecil. Hasil perbandingan antara rumus teoritis dengan pengujian eksperimen memberikan hasil yang tidak jauh berbeda.