Pujiriyanto Pujiriyanto
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluating partial and simultaneous effects of logical-mathematical, visual-spatial, and intrapersonal intelligence on prospective primary teachers’ problem solving Ika Febriana Wati; Pujiriyanto Pujiriyanto
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 15 No. 1 (2022): Beta May
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v15i1.509

Abstract

[English]: Problem-solving is the heart of mathematics learning that can be influenced by intelligence. Logical-mathematical, visual-spatial, and intrapersonal intelligence have possible effects on problem-solving. This ex post facto quantitative research aims to evaluate the effect of the three intelligence on the ability of prospective primary teachers (PPT) to solve mathematical problems partially and simultaneously. The research sample (n=207) was selected through proportional stratified random sampling using the Slovin formula. Data were collected through a test and questionnaire that had been tested for content and construct validity as well as construct and composite reliability. Data prerequisite tests include tests for normality, linearity, multicollinearity, and heteroscedasticity. Hypothesis testing is done through a multiple regression test. The results show that logical-mathematical, visual-spatial, and intrapersonal intelligence simultaneously have a significant effect on PPTs’ mathematical problem-solving with a large effect of 30.3%. Partially, intrapersonal intelligence does not have a significant effect on problem-solving ability. [Bahasa]: Pemecahan masalah merupakan jantung pembelajaran matematika yang bisa dipengaruhi oleh faktor kecerdasan. Jenis kecerdasan yang berpotensi memiliki pengaruh adalah logis-matematis, spasial-visual, dan intrapersonal. Penelitian kuantitatif ex post facto ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari ketiga kecerdasan tersebut terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis secara parsial maupun simultan. Sebanyak 207 mahasiswa sebagai sampel penelitian dipilih melalui proportional stratified random sampling menggunakan rumus Slovin. Data dikumpulkan melalui tes dan kuesioner yang sudah di uji validitas isi dan konstruk serta reliabilitas konstruk dan komposit. Uji prasyarat data meliputi uji normalitas, linearitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji hipotesis dilakukan melalui uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan logis-matematis, spasial-visual, dan intrapersonal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dengan besar pengaruh 30,3%. Sedangkan secara parsial hanya kecerdasan intrapersonal yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis.
Penggunaan Aplikasi Kahoot! dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Rieska Anviani; Pujiriyanto Pujiriyanto
Epistema Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v3i1.31746

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hampir menyentuh semua sendi kehidupan manusia, terutama pendidikan. Pada proses belajar dalam pendidikan, media pembelajaran menjadi salah satu kunci yang paling berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar. Banyaknya macam-macam media pembelajaran membuat proses belajar menjadi lebih variatif. Namun, media pembelajaran yang digunakan juga menyesuaikan model pembelajaran yang dilaksanakan. Tidak banyak siswa yang betah dengan kondisi kelas yang melaksanakan pembelajaran yang sama setiap harinya. Hal ini tentu membuat hasil belajar siswa belum sesuai dengan harapan. Pendidik perlu menginovasi pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan mendorong minat siswa, sehingga hasil pembelajaran pun meningkat. Banyaknya masyarakat cenderung menggunakan teknologi untuk mencari informasi melalui internet. Selain itu, banyak juga masyarakat yang mengisi waktu luang dengan bermain games. Media aplikasi Kahoot! dapat sebagai salah satu alternatifnya. Kahoot! dapat menjadi media pembelajaran sekaligus permainan dengan bantuan koneksi internet. Kahoot! juga bisa meningkatkan minat dan mendukung gaya belajar generasi digital.
Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran Daring Fita Kusuma Ardiani; Pujiriyanto Pujiriyanto
Epistema Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v3i2.50555

Abstract

Munculnya kasus Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Siswa diharuskan melakukan pembelajaran secara virtual yang dilaksanakan di rumah masing-masing, sedangkan guru dituntut untuk bisa menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran daring. Aplikasi Whatsapp hadir sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran daring ini. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini antara lain untuk menjelaskan manfaat aplikasi Whatsapp sebagai media pembelajaran daring dan menjelaskan mengenai kendala yang dialami siswa dalam penggunaan aplikasi Whatsapp. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Field Research atau Penelitian Lapangan melalui pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, serta studi literatur. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi literatur, peneliti dapat menyimpulkan bahwa aplikasi Whatsapp memiliki berbagai manfaat sebagai media pembelajaran daring, yaitu 1) Sebagai sumber belajar peserta didik, 2) Memudahkan interaksi antara pendidik dan peserta didik, serta 3) Menyediakan berbagai fitur untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Selain itu, Whatsapp jugamemiliki beberapa kendala dalam pengaplikasiannya, yakni 1) Keterbatasan koneksi internet, 2) Belum memiliki handphone android, 3) Memori Handphone penuh, 4) Kurangnya interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik, 5) Pengawasan belajar tidak maksimal, serta 6) Sulit memahami materi yang diberikan oleh tenaga didik.
Cognitive load in high school students during online learning amidst the Covid-19 pandemic: A qualitative study in Bantul, Indonesia Novi Trilisiana; Haryanto Haryanto; Pujiriyanto Pujiriyanto; Wahyu Kurniawati; Jamiu Temitope Sulaimon
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 10, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jitp.v10i2.61752

Abstract

The public doubts that learning can be meaningful and in-depth if done online. Moreover, the implementation of online learning still has weaknesses from upstream to downstream. This research focuses on the cognitive load in students when online learning begins to be carried out massively in Indonesia due to the Covid-19 pandemic. This qualitative study aims to identify high school students' experiences in Bantul while learning online during the pandemic. Data were collected for four months through observation, in-depth interviews, and documentation. The collected data were transcribed, coded, and analyzed for themes using cognitive load theory and learning technology. The results illustrate that high school students in Bantul experience extra effort in learning through online platforms due to the novelty of the online learning experience, distractions, subject matter presentation, and the impact of cognitive load on students' learning. This research enriches innovative strategies for managing online learning by learning technology science. It has contributions to the need to train teachers and students to carry out learning in an independent mode. Online learning, when managed by accommodating good theory and practice of learning technology, proves to be a strategic learning mode, especially amidst the challenges of the Covid-19 pandemic.
Studi Kelayakan Pengembangan Model Pembelajaran TLPIE berbasis Drawing-Coloring Art untuk Menstimulasi Kemampuan Berpikir Kreatif Anak Mutia Afnida; Suparno Suparno; Pujiriyanto Pujiriyanto; Hajar Pamadhi; Gracia Mandira
JURNAL BUNGA RAMPAI USIA EMAS Vol 9, No 2: Oktober 2023 Special Edition
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbrue.v9i2.52463

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu aspek kemampuan yang sangat diperhatikan pada zaman kini, termasuk sejak usia dini. Stimulasi kemampuan berpikir kreatif anak dapat dilakukan dengan merancang model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak. Maka dari itu, tujuan dilakukan penelitian ini salah satunya adalah untuk mengetahui aspek materi atau tahapan pelaksanaan kegiatan dari model pembelajaran TLPIE berbasis Drawing-Coloring Art dan menganalisis hasil uji kelayakan produk. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan yaitu ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate). Produk divalidasi oleh dua kelompok expert judgement dan guru PAUD. Dari hasil yang diperoleh, tahapan kegiatan model pembelajaran TLPIE terdiri dari lima tahapan yaitu Thinking Routines, Orientation, Planning Activities, Implementation, dan Evaluation. Desain ini dapat digunakan dengan basis kegiatan lainnya dan ragam pengembangan aspek kemampuan anak.
PENGEMBANGAN MEDIA PSIKOEDUKASI PSYCHOSOCIAL ENVELOPE SEBAGAI TERAPI KOGNITIF PERILAKU BAGI MAHASISWA AKTIF USIA REMAJA AKHIR Taufik Hidayat; Pujiriyanto Pujiriyanto
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 11, No 2 (2023): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v11n2.p681--699

Abstract

Anxiety that occurs in students can cause feelings of unbearable stress, becoming a factor that increases the risk of suicidal ideation. One of the efforts to reduce student anxiety is by using psychosocial envelope psychoeducational media. This research aims to develop and analyze the feasibility level of using psychosocial envelope psychoeducational media as cognitive behavioral therapy to reduce the anxiety of active students at Yogyakarta State University with this type of Research and Development (R&D). The development of psychosocial envelope refers to the Borg & Gall research procedure which is simplified into 7 steps, namely: 1) Potential and problem; 2) Data collection; 3) Product design; 4) Design validation; 5) Design revision; 6) Product trial; and 7) Product revision. The research took place at Yogyakarta State University with 3 research subjects in the small group trial and 9 research subjects in the large group trial. Data collection techniques used are scales, questionnaires, and interviews using instruments in the form of scale sheets, questionnaire sheets, and interview sheets. The data were then analyzed using quantitative and qualitative data analysis techniques. The results of the development are in the form of psychosocial envelope, which consists of 4 envelopes, 21 cards, 1 sticker table, 21 stickers, 1 guide, and 1 package in blue and red base colors. The feasibility level of psychosocial envelope based on the assessment of media expert and material expert obtained an average percentage of 91.86% so it is concluded that it is very feasible to reduce anxiety of active students at Yogyakarta State University.AbstrakAnsietas yang terjadi pada mahasiswa dapat menyebabkan perasaan stres tak tertahankan, hingga menjadi faktor yang memperbesar risiko ide bunuh diri. Salah satu upaya untuk menurunkan ansietas mahasiswa adalah dengan penggunaan media psikoedukasi psychosocial envelope. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis tingkat kelayakan penggunaan media psikoedukasi psychosocial envelope sebagai terapi kognitif perilaku untuk menurunkan ansietas pada mahasiswa aktif Universitas Negeri Yogyakarta dengan jenis penelitian Research and Development (R&D). Pengembangan psychosocial envelope mengacu pada prosedur penelitian Borg & Gall yang disederhanakan menjadi 7 langkah yaitu: 1) Potensi dan masalah; 2) Pengumpulan data; 3) Desain produk; 4) Validasi desain; 5) Revisi desain; 6) Uji coba produk; dan 7) Revisi produk. Penelitian bertempat di Universitas Negeri Yogyakarta dengan 3 subjek penelitian pada uji coba kelompok kecil dan 9 subjek penelitian pada uji coba kelompok besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu skala, angket, dan wawancara dengan menggunakan instrumen berupa lembar skala, lembar angket, dan lembar wawancara. Data kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil pengembangan berupa psychosocial envelope yang terdiri dari 4 amplop, 21 kartu, 1 tabel stiker, 21 stiker, 1 panduan, dan 1 kemasan berwarna dasar biru dan merah. Tingkat kelayakan psychosocial envelope berdasarkan penilaian dari ahli media dan ahli materi mendapatkan rata-rata persentase 91,86% sehingga disimpulkan sangat layak untuk menurunkan ansietas pada mahasiswa aktif Universitas Negeri Yogyakarta.