Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena adanya indikasi siswa yang suka menyendiri baik dalam bermain dan enggan berkomunikasi dengan teman-teman lainnya, emosian yang mengakibatkan pertengkaran hingga adu fisik antar siswa, dan terdapat juga siswa yang berkomunikasi dengan guru dengan menggunakan bahasa yang kurang sopan. Tujuan akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan interaksi sosial pada siswa kelas VII3 di SMPN 03 Sugai Pua. Bimbingan kelompok dengan teknik group exercise yaitu diterapkan pada sesi pertengahan pada bimbingan kelompok untuk meningkatkan interaksi sosial siswa. Metode penelitian ini adalah Ekperimen model One Group Pretest Posttest Design. Populasi adalah siswa kelas VII3 di SMPN 03 Sungai Pua yang berjumlah 19 orang, kemudian diambil sampel penelitian yaitu 10 orang siswa yang diambil berdasarkan teknik random sampling. Data diolah dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22 menggunakan uji Wilcoxon. Diketahui hasil uji wilcoxon Sig p-value sebesar 0,005 < ? (? =0,05) yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil perhitungan uji wilcoxon dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial berpengaruh setelah diberikan perlakuan yaitu layanan bimbingan kelompok. Adapun hasil penelitian yang telah diketahui dari hasil nilai uji Z (wilcoxon) menunjukkan perbedaan antara nilai pretest dan posttest. Dari hasil perhitungan uji wilcoxon diperoleh nilai signifikan p-value sebesar 0,005. Berdasarkan ketentuan yang berlaku.