Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku Pencarian Kesehatan pada Penderita Diabetes Militus dalam menghadapi Covid-19 di Kecamatan Karangmalang Sragen Septy Nur Aini; Nindy Nur Khoiriyah; Muhammad Sowwam; Kunaryanti Kunaryanti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.071 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4162

Abstract

Diabetes militus adalah penyakit kronis yang ditandai tingginya kadar gula darah. Prevalensi diabetes militus Tipe 2 puskesmas di Kabupaten Sragen mencapai 22,06% pada tahun 2018. Data dari puskesmas Karangmalang pada tahun 2020, penderita diabetes militus sebanyak 280 jiwa yang rutin periksa selama 1 tahun belakangan ini dengan usia rata-rata 35-56 tahun. Perilaku pencarian kesehatan adalah suatu tindakan yang mencari informasi tentang kesehatan melalui berbagai media, tindakan ini adalah sebagai upaya dalam mengotrol sesuatu yang kemungkinan terjadi. Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada pola pencarian kesehatan di masyarakat terutama pada penderita penyakit kronis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap perilaku pencarian kesehatan pada penderita diabetes militus dalam menghadapi COVID-19 di Kecamatan Karangmalang Sragen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuanitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 74 responden. Instrumen penelitian menggunakan koesioner pengetahuan COVID-19 dan perilaku pencarian pengobatan, sedangkan analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan data tingkat pengetahuan COVID-19 mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 70 responden (94.6%), dan perilaku pencarian pengobatan sebagian besar melakukan sebanyak 50 responden (67,6%). Hasil analisa dengan menggunakan uji chi-square diperoleh Asymp.Sig (2 sided) 0,784 yang lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap perilaku pencarian kesehatan pada penderita Diabetes Militus di Kecamatan Karangmalang Sragen. Penlitian menunjukkan tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan terhadap perilaku pencarian kesehatan pada penderita Diabetes Militus di Kecamatan Karangmalang Sragen.
The Effect Of The Prophet Ayub Bibliotherapy On Self-Concept Of Chronic Renal Failure Patients Undergoing Hemodialysis Muhammad Sowwam; S. Sudaryanto; Muhammad Erfa’I
Gaster Vol 20 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.71 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v20i1.609

Abstract

 Chronic renal failure is a clinical condition characterized by an irreversible decline in renal function requiring hemodialysis therapy or kidney transplantation. Routine hemodialysis therapy for CRF patients is at risk of negatively affecting self-concept. Bibliotherapy of the Prophet Ayub story to increase the patient's understanding of himself, broaden his cultural horizons, and provide various emotional experiences is expected to increase a more positive self-concept. Purpose: This study aimed to determine the effect of bibliotherapy of the Prophet Ayub story on the self-concept of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at PKU Muhammadiyah Hospital, Sragen. Methods: This study is quasi-experimental (Quasi-experimental) with a pre-test and post-test design. The subjects of this study were 46 patients with chronic kidney disease who underwent hemodialysis at PKU Muhammadiyah Sragen Hospital. Data analysis used Paired T-test with a confidence level of 95%. Results: Bibliotherapy of the Prophet Ayub story influenced the self-concept of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at PKU Muhammadiyah Hospital, Sragen. Conclusion: There is a positive effect of bibliotherapy of the Prophet Ayub story on the self-concept of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis.
KENALI HIPERTENSI SEJAK DINI GUNA MENCEGAH KOMPLIKASI PADA ORANG TUA WALI SANTRI SDIT DARUL HIKMAH KRANGGAN SIDOHARJO SRAGEN Sudaryanto Sudaryanto; Muhammad Sowwam
Ekalaya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): Ekalaya Journal
Publisher : Nindikayla Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57254/eka.v2i2.55

Abstract

One of the non-communicable diseases that is commonly found in the community is high blood pressure or often known as hypertension. At present hypertension is a national problem and even a global health problem. Not only in developing countries but also in developed countries. Hypertension is the entry point for various advanced diseases such as heart disease, kidney failure, diabetes mellitus and stroke (Ministry of Health of R Republic of Indonesia 2019). The 2013 Riskesdas results show a prevalence of hypertension of 25.8%, increasing to 34% in 2018, meanwhile the prevalence of hypertension in Central Java shows higher than the national rate of 69.4% in 2020, for Sragen Regency hypertension from a prevalence of 14.5 in 2017 increase to 25.6% in 2020 (BAPERIDA, 2022). The number of parents and guardians of students who do not know about hypertension  yet and several guardians of students who suffer from hypertension at SDIT Darul Hikmah Sidoharjo Sragen are the main reason in the implementation of this program. The Health Education community service program “recognize hypertension early to prevent complications”aims to increase the knowledge of parents and guardians of students at SDIT Darul Hikmah Sidoharjo Sragen so that complications due to hypertension can be avoided. The result of this program is to increase the knowledge of parents and guardians of students at SDIT Darul Hikmah Sidoharjo Sragen
HUBUNGAN STATUS EKONOMI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN Sudaryanto Sudaryanto; Muhammad Sowwam; Anik Wulandari
Jurnal Osadhawedyah Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.158 KB)

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan menghasilkan berbagai penemuan, salah satunya adalah vaksin. Untuk mendapatkan kekebalan komunitas dibutuhkan cakupan imunisasi yang tinggi (paling sedikit 95%) dan merata.  Akan tetapi, saat ini masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, bahkan ada pula anak yang tidak pernah mendapatkan imunisasi sama sekali sejak lahir. Kesenjangan imunitas tersebut perlu dikejar agar cakupan imunisasi tersebut dapat merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status ekonomi dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan. Terdapat dua variable yaitu variable independent yaitu status ekonomi dan variable dependent yaitu kelengkapan imunisasi dasar. Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik korelasional, dengan desain crosssectional dan retrospektif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang diberikan kepada 60 responden. Setelah ditabulasi peneliti kemudian menganalisis dengan uji rank spearman menggunakan SPSS for window. Status ekonomi keluarga berkorelasi dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Poliklinik RSU Sarila Husada Sragen (nilai korelasi 0.000 < taraf signifikansi 0,05), dengan kekuatan hubungan kategori kuat (coefficient correlation,688) dengan arah hubungan positif. Status ekonomi keluarga berhubungan dengan kelengkapan imunisasi bayi usia 0-12 bulan di Poliklinik RSU Sarila Husada Sragen
PEMBERIAN SENAM LANSIA DALAM MENINGKATKAN SAO2 PADA LANSIA DI DESA PANDAK SIDOHARJO SRAGEN Sudaryanto; Muhammad Sowwam
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara
Publisher : PT. NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia merupakan usia yang rentan terjadi berbagai macam penyakit oleh karena proses degenaratif. Proses degenaratif yang terjadi pada lansia mempengaruhi berbagai system dalam tubuh lansia. Salah satu perubahan (mengalami penurunan fungsi) adalah system kardiovaskuler. Kekuatan otot pernapasan mengalami penurunan, elastisitas paru menurun, kapasitas pernapasan maksimal mengalami penurunan, osteoporosis yang terjadi pada tulang dinding dada mengakibatkan oksigen yang masuk ke dalam paru-paru menjadi berkurang. Berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam paru-paru berdampak pada penurunan kadar oksigen (saturasi oksigen) dalam darah. Pengabdian ini dilakukan di Desa Pandak Sidoharjo Kabupaten Sragen dengan melibatkan 21 lansia.  Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi pengukuran saturasi oksigen sebelum tindakan senam lansia setelah itu lansia diberikan tindakan senam lansia selama kurang lebih 15 menit dan diakhiri dengan mengukur kembali saturasi oksigen para lansia setelah diberikan senam lansia dengan menggunakan alat yaitu oksimetri. Analisa data untuk melihat efektifitas tindakan senam lansia terhadap SaO2 pada lansia menggunakan Uji Paired T Test dengan software SPSS 22 for windows. Berdasarkan analisa data diketahui terdapat perbedaan rata-rata SaO2 lansia sebelum dan setelah diberikan tindakan senam lansia. Adapun rata-rata SaO2 lansia sebelum dilakukan senam lansia yaitu sebesar 97,57% dan setelah dilakukan senam lansia sebesar 98,10%. Analisa data juga menunjukkan bahwa senam lansia efektif meningkatkan SaO2 pada lansia di Desa Pandak Sidoharjo Kabupaten Sragen dengan nilai signifikansi sebesar 0,038 <0,05. Diharapkan para lansia dapat melakukan aktifitas dan berolahraga secara teratur dan terukur sehingga kadar saturasi dapat semakin baik serta lansia dianjurkan untuk dapat melakukan pengukuran saturasi oksigen secara teratur guna mengetahui keadaan saturasi oksigenya.
EFFECTIVENESS OF TACTILE KINESTHETIC STIMULATION ON THE STABILITY OF PREMATURE INFANT VITAL SIGNS: EFEKTIFITAS STIMULASI TAKTIL KINESTETIK TERHADAP KESTABILAN TANDA VITAL BAYI PREMATUR Sudaryanto; Muhammad Sowwam
Jurnal Keperawatan Duta Medika Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan Duta Medika
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/dutamedika.v3i2.2579

Abstract

Background: Premature babies are babies born at less than 37 weeks of gestation counting from the last menstrual period. In premature babies with insufficient gestational age, the organ systems of premature babies are not yet perfect so that they will have difficulty adapting to life outside the uterus. WHO data in 2017 states that 7000 newborns in the world die every day. The incidence of premature and premature infant mortality in Indonesia is still relatively high. Indonesia is ranked in the top 10 out of 184 countries with a high incidence of premature birth, which is 15.5 premature births per 100 live births. Objective: Knowing the effectiveness of tactile kinesthetic stimulation on the stability of the vital signs of premature babies. Methods: This type of research is quantitative with a quasi-experimental approach with a research design that is a two group pretest-posttest design. Results: There is a significant difference in vital signs, temperature with p value 0.003, pulse rate with p value 0.014, Respiration Rate with p value 0.000 and oxygen saturation with p value 0.003 in premature infants in the control group (without tactile kinesthetic stimulation treatment) with the intervention group (premature babies who are treated with tactile kinesthetic stimulation). Conclusion: There are significant differences in vital signs (temperature, pulse, Respiration Rate and oxygen saturation) in premature infants in the control group (without tactile-kinesthetic stimulation treatment) and the intervention group (premature infants receiving kinesthetic tactile stimulation treatment).
Pembentukan dan Pelatihan Kader Kesehatan Reproduksi Remaja (Karisma) dalam Mewujudkan Generasi Sehat Bebas Stunting di Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen Lestyani Lestyani; Warti Ningsih; Muhammad Sowwam; Suyadi Suyadi; Suharti Suharti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2322

Abstract

Masa remaja adalah masa perubahan manusia dari periode kanak – kanak ke periode dewasa, yang meliputi perubahan biologis, psikologis dan sosial. Perubahan yang terjadi pada remaja tersebut akan sangat erat hubungannya dengan kesehatan reproduksi remaja. Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting terutama bagi para remaja. Masalah reproduksi yang sering muncul antara lain adalah terjadinya infeksi pada genetalia. Angka Kejadian infeksi genitalia tertinggi di dunia pada tahun 2020 adalah remaja (35-42%) dan dewasa (27-33%). Prevalensi Infeksi Sistem Reproduksi pada remaja putri di dunia yaitu kandidiasis (25-50%), vaginosis bakterial (20-40%), dan trikomoniasis (5-15%). Berdasarkan survei menunjukkan remaja terpapar informasi PIK-Remaja (Pusat Informasi Konseling Remaja) mencapai 28%. Berarti hanya 28 dari 100 remaja yang akses kegiatan tentang informasi kesehatan reproduksi berkaitan dengan hygiene genitalia. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader kesehatan reproduksi remaja dan memberikan pelatihan tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Metode evaluasi dalam pengabdian ini dengan metode pre and post desain pada 35 remaja yaitu dilakukan pemberian kusesioner tentang kesehatan reproduksi dan stunting sebelum dan setelah kegiatan. Hasilnya bahwa rata-rata responden mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 98%. Evaluasi juga dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada para peserta, hasilnya peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian masyarakat ini bahwa terbentuk susunan pengurus kader kesehatan remaja dan ada pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja sebelum pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja dan stunting, dimana rata-rata responden mengalami peningkatan menjadi 98% setelah diberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pelatihan pengukuran antopometri untuk mencegah stunting.