Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Empowerment Of Family The “Ngabdi Wong Tuwo” With Caregiver Training For Elderly Stroke Suffering In Jabung Village Plupuh Sragen: Pemberdayaan Keluarga “Ngabdi Wong Tuwo” Dengan Pelatihan Care Giver Pada Lansia Penderita Stroke Di Desa Jabung Plupuh Sragen Warti Ningsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 8 No. 3 (2022): JPM | September 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v8i3.1277

Abstract

Latar belakang : hidup dengan menderita stroke pada lansia memberikan pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Kondisi stroke pada lansia menambah beban ketergantungan lansia terhadap keluarga. Sebagai support sistem dalam merawat lansia dengan stroke dibutuhkan pengetahuan, ketrampilan yang memadai. Keluraga yang memiliki lansia dengan stroke 10 diantaranya tidak mengetahui cara merawat pasien stroke dari 23 lansia dengan stroke di Desa Jabung Plupuh Sragen.   Metode : studi ini dilakukan dengan metode deskriptif. Dilakukan intervensi berupa pelatihan caregiver yang sebelumya kita lakukan identifikasi pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan, dimana pelatihan diikuti oleh 20 kader lansia dan 20 care giver lansia dengan stroke. Pendampingan keluarga dilakukan pada 13 keluarga yang merawat lansia dengan stroke selanjutnya kita evaluasi terkait dukungan keluarga sebelum dan sesudah pendampingan. Hasil : pengetahuan kader lansia sebelum pelatihan 50 % cukup setelah dilakukan pelatihan sebagian besar baik 75 %. Pengetahuan care giver sebelum pelatihan sebagian besar kurang 70 % menjadi sebagian besar baik 65 % setelah dilakukan penelitian. Dukungan keluarga setelah dilakukan pada 13 keluarga sebelumnya pendampinag 53,8 % dukungan keluarga baik meningkat menjadi hampir seluruhnya 92,3% baik.  Kesimpulan : pelatihan dan pendampingan keluarga dalam merawat lansia yang stroke dapat meningkatkan pengetahuan dan dukungan keluarga sebagai care giver lansia yang mengalami stroke
Pembentukan dan Pelatihan Kader Kesehatan Reproduksi Remaja (Karisma) dalam Mewujudkan Generasi Sehat Bebas Stunting di Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen Lestyani Lestyani; Warti Ningsih; Muhammad Sowwam; Suyadi Suyadi; Suharti Suharti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2322

Abstract

Masa remaja adalah masa perubahan manusia dari periode kanak – kanak ke periode dewasa, yang meliputi perubahan biologis, psikologis dan sosial. Perubahan yang terjadi pada remaja tersebut akan sangat erat hubungannya dengan kesehatan reproduksi remaja. Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting terutama bagi para remaja. Masalah reproduksi yang sering muncul antara lain adalah terjadinya infeksi pada genetalia. Angka Kejadian infeksi genitalia tertinggi di dunia pada tahun 2020 adalah remaja (35-42%) dan dewasa (27-33%). Prevalensi Infeksi Sistem Reproduksi pada remaja putri di dunia yaitu kandidiasis (25-50%), vaginosis bakterial (20-40%), dan trikomoniasis (5-15%). Berdasarkan survei menunjukkan remaja terpapar informasi PIK-Remaja (Pusat Informasi Konseling Remaja) mencapai 28%. Berarti hanya 28 dari 100 remaja yang akses kegiatan tentang informasi kesehatan reproduksi berkaitan dengan hygiene genitalia. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader kesehatan reproduksi remaja dan memberikan pelatihan tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Metode evaluasi dalam pengabdian ini dengan metode pre and post desain pada 35 remaja yaitu dilakukan pemberian kusesioner tentang kesehatan reproduksi dan stunting sebelum dan setelah kegiatan. Hasilnya bahwa rata-rata responden mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 98%. Evaluasi juga dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada para peserta, hasilnya peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian masyarakat ini bahwa terbentuk susunan pengurus kader kesehatan remaja dan ada pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja sebelum pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja dan stunting, dimana rata-rata responden mengalami peningkatan menjadi 98% setelah diberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pelatihan pengukuran antopometri untuk mencegah stunting.