Rahmawati Rahmawati
Universitas Muhammadiyah Bima

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Distribution of Joint Assets For Divorced Wife in Unrecorded Marriage (Bima District) Muh Asad Imaduddin; Rahmawati Rahmawati; Jufrin Jufrin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.673 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4407

Abstract

The practice of undisputed marriages is the same in the case of breaking up of marital relations and has implications for the process of dividing joint assets.So the purpose of this study is how the legal consequences and provisions for the distribution of assets for divorced wives from marriage are not recorded in the distribution of joint assets in civil law and how legal remedies for wives for the right to share joint assets for divorced wives in marriage are not recorded in Bima Regency.This study uses empirical legal research, with a Case Approach, a legal approach (approach status) and a conceptual approach (conceptual approach) using primary data, data analysis using qualitative descriptive with inductive thinking. The results of this study indicate that first a marriage is valid if it is carried out according to religious law and consecutive beliefs.Second, if the marriage is not registered, then it is not and the validity of the marriage, both in the distribution of joint property or gonorrhea property. Third, the legal consequences of unregistered marriages on the position of joint assets, marriages without official documents or commonly referred to as unregistered marriages,so that in the position of joint property the State is not entitled to regulate the distribution because it is not recorded in the marriage registration, but in the distribution of joint property it can still be carried out on condition that an agreement is made in the distribution of its assets.
Dynamics Of Protection Of Financial Technology Law In The Perspective Of Maqashid Sharia Rahmawati Rahmawati; Mastorat Mastorat; Adnan Adnan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis hukum yang diberlakukan di indonesia dalam melindungi masyarakat terhadap transaksi financial technology peer to peer lending dan hubungan financial technology peer to peer lending dengan masqashid syariah.Penelitian ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan studi literatur. Data dari penelitian ini ialah data yang didapatkan melalui buku, jurnal penelitian terdahulu, maupun literatur yang lain. Metode ini digunakan dengan secara fakta, aktual yang sesuai dengan situasi dan fenomena yang ada. Metode ini dilakukan untuk memahami dan menafsirkan mengenai dinamika perlindungan hukum financial technologi dalam prespektif maqashid syariah. Hasil rite menujukan bahwa Selama ini fintech di Indonesia menggunakan regulasi yang tertuang dalam POJK dan PBI sebagai dasar penerapan fintech, meski diyakini regulasi yang dikeluarkan POJK dan PBI ini gagal memberikan perlindungan hukum yang maksimal implementasi di industri fintech. Oleh karena itu, perlu untuk merumuskan undang-undang khusus dan atau ungkapan hukum yang benar yang mengatur industri fintech Indonesia. Fintech Syariah dan konvensional memiliki landasan maqasid Syariah dan payung hukum yang jelas yang dituangkan dalam undang-undang. Fintech Islam ternyata telah memenuhi lima hukum Syariah, yaitu perlindungan agama, perlindungan jiwa, perlindungan generasi mendatang, perlindungan akal dan perlindungan harta benda.