Aktifitas olahraga kini jadi bagian tak terpisahkan bagi masyarakat. Disatu sisi, beragam pilihan aktifitas fisik yang ada, tak bisa dilepaskan dari resiko cidera. Jika hal tersebut terjadi, perawatan yang tepat menjadi kunci kesembuhan.Terhambatnya proses penyembuhan cedera karena olahraga, sering kali karena pasien atau atlet, menyepelekan teknik manipulasi massase/ pijat olahraga. Mereka menganggap itu hanya pijat biasa, atau ditangani oleh terapis yang kurang menguasai teknik pijat olahraga. Hal tersebut karena otot, bisa diraba dan dirasakan tingkat kekenyalan, hingga tingkat fleksibilitas efek cedera berupa panas, bengkak,merah dan rasa nyeri. Sebenarnya di masyarakat masih banyak yang menggunakan tenaga tradisional. Namun hal itu berbeda, jika akan masuk ke cabor atau institusi olahraga karena diperlukan tenaga ahli yang berlisensi profesional. Secara khusus massase olahraga bermanfaat bagi olahragawan sebelum bertanding. Karena itu masseur harus memiliki pengetahuan tentang massase olahraga dan dapat memilih manipulasi yang sesuai dengan kebutuhan gerak atlet. Perkembangan ilmu anatomi dan fisiologi menjadi dasar tersusunnya terapi pijat/massase yang dilaksanakan secara ilmiah dan dapat diajarkan dan dilaksanakan secara universal. Anatomi dan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dan bagian-bagiannya serta hubungannya antar bagian tubuh sangat erat kaitannya dengan perawatan badan. Manusia mulai mengetahui dengan lebih dekat mengapa terjadi kekejangan otot, terjadi kekauan sendi, timbul sakit di pinggang, dan terapi pijat yang disusun secara ilmiah mampu menanggulangi berbagai gejala tersebut. Seorang terapis spa perlu dapat mengidentifikasi otot dan bagian-bagian tubuh yang berotot. Hal ini akan menjamin agar dapat memijat dan merawat tubuh dengan aman. Ini penting dilakukan, sebab jika kemampuan dalam melakukan massase tubuh dengan teknik yang tidak tepat, dikawatirkan dapat mengakibatkan salah pijat sehingga tubuh mengalami cidera, salah otot dan dapat berdampak buruk baik jangka panjang dan pendek pada tubu. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi pemulihan bagi seorang atlet pasca cedera. Selain factor usia dan pengalam, keterlibatan otot, sumber energi yang terlibat, psikologi, fisiologi dan gizi. Dominasi otot merah dan otot putih yang juga berhubungan dengan domunasi system energi memberikan kontribusi pada system pemulihan. Oleh karena itu pentingnya seorang masseur untuk memahami ilmu anatomi dan fisiologi untuk menunjang proses penanganan cedera pada atlet.