Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Lawan Covid-19 Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Penerapan Protokol Kesehatan Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Di Desa Pipa Putih Kabupaten Ogan Ilir Intan Kumalasari; Yulianto Yulianto; Nesi Novita; Minda Warnis; Kamsul Kamsul; Herawati Jaya; Desy Setiawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5754

Abstract

ABSTRAK  Sebaran virus corona di dunia hingga kini belum juga mereda, bahkan telah muncul varian baru seperti varian Delta yang merebak dan menyebabkan lonjakan kasus dibeberapa negara diantaranya Amerika Serikat, India, Brazil, prancis dan Rusia. Tingginya lonjakan kasus Covid-19 pada medio 2021 di banyak negara secara umum dipicu oleh ketidakdisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, munculnya varian virus yang lebih menular, dan program vaksinasi yang belum terlaksana sepenuhnya.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menggugah kesadaran masyarakat pentingnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan serta mampu mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat Desa Pipa Putih Ogan Ilir. Pendidikan kesehatan yang dilakukan berupa ceramah, tanya jawab, pemutaran video dan simulasi. Penerimaan masyarakat dapat terlihat dari antusiasme mengikuti kegiatan hingga akhir. Pendidikan kesehatan pada desa Pipah Putih mendapatkan hasil yaitu terwujudnya peningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tanggap dan tangguh. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan , Penerapan Protokol Kesehatan, Adaptasi             Kebiasaan Baru ABSTRACT  Until now, the spread of the coronavirus in the world has not subsided, in fact, new variants have emerged such as the Delta variant which has spread and caused a spike in cases in several countries including the United States, India, Brazil, France, and Russia. The high spike in Covid-19 cases in mid-2021 in many countries was generally triggered by public indiscipline in implementing health protocols, the emergence of more infectious virus variants, and vaccination programs that have not been fully implemented. The purpose of this community service is to raise public awareness of the importance of breaking the chain. the spread of Covid-19 by vaccinating and continuing to apply health protocols and being able to optimize the potential of existing resources in the community of Pipa Putih Ogan Ilir Village. Health education is carried out in the form of lectures, questions, and answers, video screenings, and simulations. Public acceptance can be seen from the enthusiasm for participating in the activity until the end. Health education in Pipah Putih village has resulted in the realization of an increase in the health status of a responsive and resilient community. Keywords: Health Education, Implementation of Health Protocols, Adaptation of New Habits
Perbandingan Rendemen Dan Kandungan Kimia Ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium Occidentale L.) Dengan Beberapa Jenis Pelarut Minda Warnis; Leti Artika
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.887 KB) | DOI: 10.36086/jkpharm.v3i1.907

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Tanaman jambu mete merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Secara empiris daunnya berkhasiat sebagai obat sariawan, antifungi, obat luka bakar, dan penurunan gula darah. Khasiat dari tanaman disebabkan oleh kandungan kimia dari tanaman tersebut, yang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai. Tingkat kepolaran pelarut menentukan jenis dan jumlah senyawa yang dapat diekstrak dari bahan, pelarut akan mengekstrak senyawa-senyawa yang mempunyai sifat kepolaran yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbandingan rendemen dan kandungan kimia ekstrak daun jambu mete dengan kepolaran pelarut yang berbeda. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu mengukur perbandingan rendemen dan kandungan kimia ekstrak daun jambu mete dengan kepolaran pelarut yang berbeda. Hasil: Didapatkan rendemen ekstrak n-heksan 4,10%; rendemen ekstrak etil asetat 6,47%; dan rendemen ekstrak etanol 13,88%. Hasil uji kandungan kimia menunjukkan ekstrak n-heksan mengandung steroid dan tanin, ekstrak etil asetat mengandung terpenoid dan tanin, sedangkan ekstrak etanol mengandung flavonoid, saponin, terpenoid, alkaloid, dan tanin. Kesimpulan: Ekstrak etanol menghasilkan rendemen dan kandungan kimia yang lebih banyak dibandingkan dengan ekstrak etil asetat dan n-heksan. Kata kunci: Rendemen, kandungan kimia, ekstrak daun jambu mete, kepolaran pelarut
Pemeriksaan Rendemen, Kadar Sari Larut Air, dan Kadar Sari Larut Etanol dari Ekstrak Batang Brotowali Minda Warnis; Mona Rahmi Rulianti; Jihan Salsabila
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.914 KB) | DOI: 10.36086/jkpharm.v3i2.1086

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Brotowali (Tinospora crispa L.) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat untuk pengobatan malaria, hepatitis, diabetes mellitus, dan rematik. Brotowali mengandung senyawa kimia antara lain glikosida pikroretosid, palmatin, alkaloid berberin, dan zat pahit pikroretin. Banyaknya manfaat brotowali di kehidupan sehari-hari untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit maka tumbuhan ini berpotensi dikembangkan menjadi sediaan calon obat dalam bentuk ekstrak, sehingga perlu dilakukan standarisasi mutu ekstrak. Diantara parameter mutu ekstrak adalah kadar sari larut air, dan kadar sari larut etanol. Salah satu factor yang mempengaruhi mutu ekstrak adalah ukuran simplisia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh ukuran simplisia batang brotowali terhadap rendemen, kadar sari larut air, dan kadar sari larut etanol ekstrak. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental. Batang brotowali dibagi menjadi dua ukuran yaitu dirajang dan diserbuk, lalu masing-masing dimaserasi dengan etanol 96% dan dikentalkan dengan rotary evaporator. Ekstrak masing-masing dilakukan uji rendemen, kadar sari larut air, dan kadar sari larut etanol. Hasil: Ekstrak etanol batang brotowali dari simplisia yang dirajang mempunyai rendemen ekstrak sebesar 6,0775%, kadar sari larut air sebesar 27,5950% dan kadar sari larut etanol sebesar 33,3123%. Sedangkan dari simplisia yang diserbuk mempunyai rendemen ekstrak sebesar 10,0918%, kadar sari larut air sebesar 60,7335% dan kadar sari larut etanol sebesar 39,4689%. Ekstrak etanol dari batang brotowali yang diserbuk mempunyai rendemen, kadar sari larut air, dan kadar sari larut etanol yang lebih besar dibandingkan ekstrak etanol dari batang brotowali yang dirajang. Kata kunci: Rendemen; Kadar sari larut air; Kadar sari larut etanol; Batang brotowali; Ukuran simplisia Abstract Background: Brotowali (Tinospora crispa L.) is one of the medicinal plants that has various benefits for treatment. Brotowali contains chemical compounds such as glycosides picroretoside, berberine alkaloids and picroretin bitter substances. With the many benefits of this brotowali to prevent and treat various diseases, this plant has the potential to be developed into a prospective drug preparation in the form of extracts, so it is necessary to standardize the quality of the extract. Among the quality parameters of the extract were the water soluble extract content and the ethanol soluble extract content. One of the factors that affect the quality of the extract is the size of the simplicia. The purpose of this study was to measure the effect of brotowali stem simplicia size on yield, water soluble extract content, and ethanol soluble extract content. Methods: This type of research is experimental research. Brotowali stems are divided into two sizes, namely chopped and powdered, then each macerated with 96% ethanol and thickened with a rotary evaporator. Each extract was tested for yield, water soluble extract content, and ethanol soluble extract content. Results: The ethanol extract of brotowali stems from chopped simplicia had an extract yield of 6.0775%, water soluble extract content of 27.5950% and ethanol soluble extract content of 33.3123%. Meanwhile, the powdered simplicia had an extract yield of 10.0918%, water soluble extract content of 60.7335% and ethanol soluble extract content of 39.4689%. The ethanol extract from the powdered brotowali stem had a higher yield, water soluble extract content, and ethanol soluble extract content than the ethanol extract from chopped brotowali stem. Keywords: Yield; Water soluble extract content; Ethanol soluble extract content; Brotowali stem;Simplicia size