Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

The Effect of Toddler Growth Assessment Training Videos on Improving Knowledge of Posyandu Cadres Maliha Amin; Elita Vasra; Rita Rukmawati; Intan Kumalasari
Healthy-Mu Journal Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : MBUnivPress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/hmj.v5i2.217

Abstract

Posyandu cadres are at the forefront of implementing growth monitoring programs for children under five, the results of growth monitoring by cadres will be included in the integrated health center reporting which will then become the basis for policies for local and central governments in solving nutritional problems. The results of previous studies showed that many cadres had less knowledge about assessing the growth of children under five. Video media is one of the effective learning media that can increase knowledge because in the process it involves all the five senses, it is easier to understand and interesting. This study used a quasi-experimental method with a one-group pre-test post-test design. The sample size was selected using a total sampling technique, namely 76 posyandu cadres at Dempo Health Center. Collecting data using an instrument in the form of a questionnaire related to the assessment of toddler growth.The results of the Marginal Homogeneity statistical test obtained a p-value of 0.000 (p-value <0.05) so it was concluded that the intervention with video training on toddler growth was effective in increasing the knowledge of cadres.
Efektifitas Pelatihan Metode Kanguru Terhadappengetahuan Dan Keterampilan Kader Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gandus Palembang Tahun 2012 Ismar Agustin; Maliha Amin; Intan Kumalasari
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 12 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.509 KB) | DOI: 10.36086/jpp.v1i12.127

Abstract

arget MDGs tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) diharapkan turun menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (KH). Salah satu penyebab AKB yaitu BBLR (berat bayi lahir rendah), oleh sebab itu perlu dilakukan perawatan BBLR yang memadai. Perawatan BBLR menggunakan inkubator merupakan cara yang lazim digunakan di rumah sakit yang tentunya memerlukan biaya perawatan yang cukup tinggi. Metode kanguru (MK) sebagai tindakan lanjut setelah bayi diperbolehkan pulang ke rumah sebagai metode yang lebih praktis pengganti inkubator yang secara ekonomis cukup efisien dan efektif. Penerapan MK oleh orang tua dirumah tentu memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang cukup oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan peningkatan kemampuan keterampilan orang tua melalui kader kesehatan. Kader kesehatan diharapkan dapat menjadi fasilitator pelaksanaan MK kepada ibu yang memiliki bayi BBLR, untuk itu perlu diberikan pelatihan MK kepada KaderKesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pelatihan metode kanguru terhadap pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gandus Palembang tahun 2012. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen, desain penelitian adalah Design Quasi Experimental Pretest-Posttest dengan melibatkan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas gandus. Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling, yaitu consecutive sampling suatu teknik pemilihan sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Analisis univariat dilakukan terhadap variable karakteristik reoponden (umur, pendidikan, pekerjaan) serta data pengetahuan dan keterampilan responden. Analisis Bivariat digunakan untuk melihat perbedaan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan sebelum dan sesudah pelatihan metode kanguru pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi,digunakan uji t independen dengan alpha 0,05. Hasil analisis univariat dan bivariat menunjukkan umur rata-rata responden kelompok kontrol 40,94 tahun dan kelompok intervensi 37,31 tahun, pekerjaan 90,6% adalah ibu rumah tangga dan pendidikan 87,5 menengah keatas. Rata-rata skor pengetahuan kelompok kontrol dan Intervensi sebelum pelatihan 31,8 dan 43,12 dengan p value 0.02, sedangkan skor rata-rata setelah pelatihan adalah 64,06 dan 78,12, dengan p value 0,05. Skor keterampilan antara kelompok kontrol dan intervensi sebelum pelatihan adalah 1,31 dan ,1,50 dengan p value 0,295, sedangkan setelah pelatihan adalah 2,19 dan 3,31 dengan pvalue 0,001. Kesimpulan penelitian tidak ada perbedaan yang bermakna pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi sedangkan ada perbedaan yang bermakna keterampilan sebelum dan sesudah pelatihan artinya pengetahuan dapat dipelajari secara otodidak dalam hal pengetahuan tentang metode kanguru responden dapat mempelajari dari modul yang diberikan kepada kelompok intervensi sedangkan keterampilan dapat meningkat melalui proses belajar dengan cara praktik atau mencoba sehingga dapat meningkatkan keterampilan. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian diharapkan Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk mensosialisasikan Metode Kanguru kepada petugas kesehatandi Puskesmas dan Kader Kesehatan di Posyandu sebagai metode alternative yang efektif efisien untuk menurunkan kesakitan dan kematian BBLR.
Lawan Covid-19 Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Penerapan Protokol Kesehatan Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Di Desa Pipa Putih Kabupaten Ogan Ilir Intan Kumalasari; Yulianto Yulianto; Nesi Novita; Minda Warnis; Kamsul Kamsul; Herawati Jaya; Desy Setiawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5754

Abstract

ABSTRAK  Sebaran virus corona di dunia hingga kini belum juga mereda, bahkan telah muncul varian baru seperti varian Delta yang merebak dan menyebabkan lonjakan kasus dibeberapa negara diantaranya Amerika Serikat, India, Brazil, prancis dan Rusia. Tingginya lonjakan kasus Covid-19 pada medio 2021 di banyak negara secara umum dipicu oleh ketidakdisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, munculnya varian virus yang lebih menular, dan program vaksinasi yang belum terlaksana sepenuhnya.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menggugah kesadaran masyarakat pentingnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan serta mampu mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat Desa Pipa Putih Ogan Ilir. Pendidikan kesehatan yang dilakukan berupa ceramah, tanya jawab, pemutaran video dan simulasi. Penerimaan masyarakat dapat terlihat dari antusiasme mengikuti kegiatan hingga akhir. Pendidikan kesehatan pada desa Pipah Putih mendapatkan hasil yaitu terwujudnya peningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tanggap dan tangguh. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan , Penerapan Protokol Kesehatan, Adaptasi             Kebiasaan Baru ABSTRACT  Until now, the spread of the coronavirus in the world has not subsided, in fact, new variants have emerged such as the Delta variant which has spread and caused a spike in cases in several countries including the United States, India, Brazil, France, and Russia. The high spike in Covid-19 cases in mid-2021 in many countries was generally triggered by public indiscipline in implementing health protocols, the emergence of more infectious virus variants, and vaccination programs that have not been fully implemented. The purpose of this community service is to raise public awareness of the importance of breaking the chain. the spread of Covid-19 by vaccinating and continuing to apply health protocols and being able to optimize the potential of existing resources in the community of Pipa Putih Ogan Ilir Village. Health education is carried out in the form of lectures, questions, and answers, video screenings, and simulations. Public acceptance can be seen from the enthusiasm for participating in the activity until the end. Health education in Pipah Putih village has resulted in the realization of an increase in the health status of a responsive and resilient community. Keywords: Health Education, Implementation of Health Protocols, Adaptation of New Habits
RISIKO KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA PERSALINAN KALA II MEMANJANG, AIR KETUBAN BERCAMPUR MEKONIUM DAN USIA IBU Intan Kumalasari; Zizke Rusella
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v7i2.325

Abstract

AbstrakAsfiksia neonatorum masih menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian bayi baru lahir pada minggu pertama kehidupan setelah BBLR di Indonesia. Kegagalan bernapas secara spontan dan teratur menjadi penyebab utama kematian. Mengidentifikasi faktor risiko merupakan upaya memperkecil angka kejadian dan tingkat kefatalan bayi dengan asfiksia, diantaranya karena kala II memanjang, air ketuban bercampur mekoneum dan usia ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kala II memanjang, air ketuban bercampur mekoneum dan usia ibu secara bersama maupun sebagian terhadap kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah semua bayi baru lahir di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yang tercatat di instalasi rekam medik, menggunakan teknik total sampling sebanyak 156 kelahiran pada periode 1 September sampai 1 Oktober 2016. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh hubungan bermakna antara Persalinan Kala II memanjang dengan Asfiksia Neonatorum (p=0,002) dan OR=42,600 yang berarti persalinan dengan Kala II memanjang berisiko 42,6 kali menyebabkan Asfiksia Neonatorum, begitu pula dengan air ketuban bercampur mekoneum dimana p=0,000 dan OR=21,719 yang bermakna air ketuban bercampur mekoneum berisiko 21,719 kali menyebabkan Asfiksia, tetapi tidak untuk usia ibu (p value 0,603; OR = 0,858). Deteksi dini melalui perawatan antenatal secara rutin dapat meminimalisir faktor risiko dan kejadian Asfiksia Neonatorum. Kata kunci: asfiksia neonatorum, air ketuban bercampur bercampur mekomenum, persalinan kala II memanjang, usia ibu
Faktor Resiko dan Angka Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLT) di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2014 Intan Kumalasari; RM.Suryadi Tjekyan; M. Zulkarnain
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.89 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2018.9.1.41-52

Abstract

Latar Belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama. Tingginya angka kejadian BBLR dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan, karena bayi yang lahir dengan BBLR juga dapat menyebabkan peningkatan risiko kecacatan permanen, gangguan kognitif dan masalah kesehatan kronis lainnya dikemudian hari. Identifikasi faktor risiko BBLR adalah penting dalam menengahi konsekuensi kesehatan BBLR setelah lahir dan juga dalam mengurangi angka kejadian BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai faktor risiko dan angka kejadian BBLR di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang.| Metode: Penelitian ini menggunakan survey analitik retrospektif dengan rancangan cross sectional, menggunakan data sekunder dari Instalasi rekam Medik RSUP Dr. M. Hoesin Palembang periode 1 Januari- 31 Desember 2014. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 1582. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil Penelitian: Angka kejadian BBLR sebesar 19,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia kehamilan (p=0,000;OR=77,055), kehamilan ganda (p=0,000 ; OR=21,387), eklampsi, (p=0,002;OR=3,310), preeklamsi (p=0,010;OR=1,836) kadar Hb(p=0,014;OR=1,668) dan pendidikan (p=0,044;OR=1,640) dengan kejadian BBLR. Usia kehamilan merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan BBLR setelah dikontrol variabel lain. Kesimpulan: Angka kejadian BBLR di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang tahun 2014 masih tinggi dengan faktor risiko yang utama adalah usia kehamilan. Perlu dikembangkan model deteksi dini BBLR di tingkat komunitas dengan merujuk pada faktor risiko yang ditemukan pada setiap unit pelayanan di Kota Palembang
Pendampingan Peningkatan Keterampilan Kader Dalam Perawatan Mandiri Ibu Nifas di Kelurahan 3-4 Ulu Palembang Maliha Amin; Aguscik Aguscik; Hanna Derita Lasmaria Damanik; Intan Kumalasari; Maksuk Maksuk; Rahmad Aswin Juliansyah; Sulaiman Sulaiman
Madaniya Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.222

Abstract

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan bidang kesehatan adalah menurunnya angka kematian ibu. Peran.tenaga kesehatan menjadi bagian penting dalam penurunan angka kematian ibu. Penyebab kematian ibu paling banyak adalah perdarahan yang terjadi selama masa persalinan dan nifas. Hasil studi pendahuluan di Kelurahan 3-4 Ulu, setelah ibu melahirkan maka orang tua akan meminta bantuan dengan dukun beranak untuk merawat ibu nifas dan bayi baru lahir selama 40 hari. Sementara saat ini dukun beranak yang berpengalaman sudah tidak banyak lagi sedangkan ibu nifas masih tetap ada dalam siklus kehidupan. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan kesehatan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan khususnya pengetahuan dan keterampilan kader tentang perawatan mandiri ibu nifas. Kegiatan pelatihan ini dilakukan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pemutaran video dan demonstrasi diperoleh hasil bahwa ada peningkatan pengetahuan kader setelah diberikan pelatihan ketermapilan perawatan masa nifas. Diharapkan kegiatan ini menjadi awal terjalinnya kerjasama agar terlaksana pelatihan lanjutan, sehingga dihasilkan para kader yang terampil dan cakap dalam melakukan tugas sebagai pendamping di masyarakat, untuk mewujudkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan bayi.
Pemberdayaan Kader dan Ibu-Ibu Balita dalam Mengatasi Infeksi Saluran Pernapasan Atas Pada Balita Maksuk Maksuk; Sri Endriyani; Intan Kumalasari; Sherli Shobur; Maliha Amin; Sumitro Adi Putro
Madaniya Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.223

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan penyakit saluran pernapasan atas yang banyak menyerang anak-anak dan menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita di Indonesia. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu cara untuk melibatkan masyarakat agar dapat berperan aktif terutama dalam mengatasi kasus ISPA pada balita. Program pengabdian masyarakat ini fokus pada edukasi terhadap ibu-ibu balita, kader posyandu agar berdaya dan mandiri, sehingga diharapkan para kader posyandu dapat menjadi dalam mencegah dan mengatasi penyakit ISPA di keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di RT 07 Kelurahan 27 Ilir Wilayah Kerja Puskesmas Makrayu Kota Palembang dengan metode penyuluhan kesehatan kepada kader dan ibu-ibu balita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pertama adalah tahap persiapan yaitu meliputi perizinan, pendataan, analisis situasi, dan brainstorming; tahap kedua adalah pelaksanaan edukasi mengenai cara mengatasi ISPA pada balita. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan observasi pada kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ini berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan ibu-ibu balita dan kader posyandu, karena itu keberlanjutan dari kegiatan ini perlu difasilitasi oleh kader dan petugas puskesmas.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Deteksi Dini dan Upaya Pencegahan Hipertensi Melalui Peer Group Support Maksuk Maksuk; Intan Kumalasari; Aidil Dwi Rangga; M. Iqbal Pratama; Mardanila Mardanila; Nibras Qaulan Tsaqila
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.300

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang mengalami peningkatan setiap tahun dan dikenal dengan penyakit silent killer. Penyakit ini menyerang semua tingkat usia namun yang paling banyak pada kelompok lanjut usia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan pendampingan kelompok peduli hipertensi dengan metode peer group support sebagai upaya deteksi dini penyakit hipertensi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat sadar hipertensi. Metode Pengabdian yang digunakan adalah edukasi dan pendampingan pada kelompok peduli hipertensi dengan metode peer group support. Penyampaian materi dengan ceramah, diskusi, tanya jawab menggunakan media leafleat, poster, video dan mengajarkan cara deteksi dini gejala hipertensi. Kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan yaitu meliputi perizinan, analisis situasi, dan koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat; tahap kedua adalah pelaksanaan yaitu pembentukan kelompok peduli hipertensi dan edukasi mengenai cara pencegahan hipertensi; tahap ketiga adalah monitoring dan evaluasi hasil kegiatan dengan mendamping kelompok peduli hipertensi kepada masyarakat disekitar lokasi kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan observasi pada kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ini berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan kelompok peduli hipertensi melalui peer group support, karena itu keberlanjutan dari kegiatan ini perlu difasilitasi oleh kader kesehatan dan petugas puskesmas. Hasil temuan dari kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu kelompok peduli hipertensi mengikuti kegiatan dengan semangat dan mampu mengenali tanda, gejala dan bagaimana pencegahan hipertensi. Jumlah peserta yang menjadi kelompok peduli hipertensi sebanyak 20 orang yang diketua oleh ketua RT setempat. Hasil evaluasi saat proses kegiatan pada peserta kegiatan yaitu setiap mampu menjelaskan bagaimana cara pencegahan hipertensi dan berkomitmen untuk menciptakan Gerakan Masyarakat Sadar Hipertensi. Kegiatan ini berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kelompok peduli hipertensi dalam mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Sadar Hipertensi (GERMASASI). Oleh karena itu, untuk keberlanjutan dari kegiatan ini perlu dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan oleh kader dan petugas puskesmas.
Health Risk Assessment of Human Exposure to Dust Exposure on Communities Around Weaving Industry in Palembang, Indonesia Maksuk Maksuk; Intan Kumalasari; Sherli Shobur
International Journal of Advanced Health Science and Technology Vol. 2 No. 4 (2022): August
Publisher : Forum Ilmiah Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FORITIKES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ijahst.v2i4.136

Abstract

Air pollution due to industrial activities is increasing worldwide, including in Indonesia. Particulate Matter (PM) is one of the air pollutant parameters that can cause health problems, especially respiratory problems in communities living at the weaving industrial area. The aimed of this study was to analyze the environmental health risk  of human exposure due to dust exposure in communities around the weaving industry center. This research was an observational study using an environmental health risk analysis approach. Dust parameters were measured in as many as ten indoors and five outdoors around the weaving industry. The dust parameters measured were PM 2.5, PM 10, and Total Solid Particulate (TSP) concentration indoor and outdoor around the weaving industry areas. Dust measurements were carried out in the morning and afternoon using an Aerocet. The average results of dust measurement indoor were PM 2.5 (0.182 mg/m3), PM 10 (0.443 mg/m3), TSP (0.556 mg/m3), while for outdoor PM 2.5 (0.185 mg/m3). PM 10 (0.381 mg/m3), TSP (0.419 mg/m3). The average indoor of PM 2.5 intake was 0.013 mg/kg-day, PM10 (0.031 mg/kg-day), and TSP (0.038 mg/kg-day), and outdoor were PM 2.5 (for adult 0.064 mg/kg-day, for children 0.014 mg/kg-day), PM10 (for adult 0.132 mg/kg-day and for children 0.292 mg/kg-day), TSP (for adult 0.146 mg/kg-day and for children 0.322 mg/kg-day). All of them were more than Reference Concentration (RfC), and the Risk Quotient of PM10 and PM2.5 were more than 1. Exposure to PM10 and PM2.5 are unsafe or likely to result in non-carcinogenic effects on the residents in the next 30 years. The finding of this study is to provide information the dust concentration in the environment, the Risk Quotient of dust exposure in the communities around the weaving industry, and strategies for managing risks due to dust exposure in the traditional weaving industry center. Therefore, it is necessary to conduct a risk management scenario.
Penerapan Terapi Akupresur untuk Mencegah Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif pada Penderita Hipertensi Ady Irawan AM; Nadi Aprilyadi; Intan Kumalasari; Tiara Oktalia
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Supp Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.606 KB)

Abstract

Hipertensi adalah silent killer yang mengganggu sistem pembuluh darah dengan ditunjukkan adanya kenaikan tekanan darah dalam arteri di atas normal. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan risiko penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang menggganggu metabolisme tubuh. Terapi akupresur merupakan salah satu terapi yang dapat dimanfaatkan untuk melancarkan sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit dan menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh penerapan terapi akupresur untuk mencegah risiko perfusi perifer tidak efektif pada penderita hipertensi di Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Metode penelitian menggunkan metode studi kasus dengan memberikan penerapan secara langsung terapi akupresur kepada responden. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2021, pada 2 responden penderita hipertensi. Hasil penelitian diketahui bahwa setelah dilakukan intervensi keperawatan penerapan terapi akupresur selama 3 hari berturut turut terjadi penurunan tekanan darah rata-rata 10 mmHg. Kesimpulan ada pengaruh dalam penerapan terapi akupresur untuk mencegah risiko perfusi perifer tidak efektif pada penderita hipertensi.