Suharman Suharman
Universitas Malahayati

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Factors Related To Stunting In Children Aged 24-59 Months Hajah Ropiati; Yulistiana Evayanti; Vida Wira Utami; Suharman Suharman
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.5039

Abstract

Latar belakang masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah tingginya angka stunting. Pada tahun 2020 jumlah balita usia 24-59 bulan yang mengalami stunting di Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 2235 kasus dengan 200 kasus stunting atau 23,04% terdapat di wilayah kerja Puskesmas Gedung Rejo sakti.Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gedung Rejo Sakti Kabupaten Tulang Bawang tahun 2021.Metode penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan case control. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah balita stunting usia 24-59 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling sampai jumlah sampel yang dibutuhkan mencukupi. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil analisis menunjukkan 67 anak (50%) mengalami stunting, 15 ibu hamil (11,2%) berisiko tinggi badan, 47 ibu hamil (35,1%) dengan riwayat anemia selama kehamilan dan sebanyak 12 anak (9 %) ) dengan riwayat BBLR.Kesimpulan Ada hubungan yang bermakna antara tinggi badan ibu (p value = 0,028) dan riwayat anemia (p value = 0,011) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Gedung Rejo Sakti tahun 2021 dan variabel yang paling mempengaruhi kejadian tersebut stunting adalah anemia.Saran bagi Puskesmas untuk melakukan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan membagikan pamflet untuk mendapatkan deteksi dini anemia pada ibu hamil dan melakukan pengobatan dini. Kata kunci : Anemia, Balita, Puskesmas Gedung Rejo Sakti Tulang Bawang, Stunting. ABSTRACT Background of the nutritional problems that has become a major concern presently is the high number of stunting. In 2020 the number of toddlers aged 24-59 months who experienced stunting in Tulang Bawang Regency was 2235 cases with 200 stunting cases or 23.04% found in the working area of Gedung Rejo sakti Health Center.The purpose of the study was to determine the factors related to the incidence of stunting in children aged 24-59 months in the working area of the Gedung Rejo Sakti Health Center, Tulang Bawang Regency in 2021.Research method design was quantitative with a case control approach. The sample cases in this study were stunted toddlers aged 24-59 months. The sampling technique was carried out by random sampling until the required number of samples was sufficient. Data analysis was chi-square test.Results of the analysis showed that 67 children (50%) were stunted, 15 pregnant women (11.2%) with body height at risk, 47 pregnant women (35.1%) with a history of anemia during pregnancy and as many as 12 children (9%) ) with a history of LBW. Conclusion There is a significant relationship between maternal height (p value = 0.028) and history of anemia (p value = 0.011) with the incidence of stunting in toddlers in the working area of Gedung Rejo Sakti in 2021 and the most affecting variable in the incidence of stunting is anemia. Suggestions for health center to conduct regular counselling to the community, especially for pregnant women and distribute pamphlets to get early detection of anemia in pregnant women and carry out early treatment..Keywords: Anemia, Stunting,Toddlers, Gedung Rejo Sakti health center of Tulang Bawang,. 
PERBEDAAN KONSUMSI YOGURT MENGANDUNG POLYDEXTROSE DENGAN YOGURT TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL Indri Lovely Auria; Neneng Siti Lathifah; Dainty Maternity; Suharman Suharman
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 1 (2020): Volume 6,Nomor 1,Januari 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i1.1689

Abstract

ABSTRAK  Latar Belakang Di Indonesia kasus konstipasi yang diderita oleh wanita hamil sekitar 4-30%, sedangkan konstipasi yang diderita masyarakat di atas usia lanjut sekitar 2-25% pada usia 60 tahun ke atas. Insiden konstipasi tersebut meningkat seiring dengan pertambahan umur dan penggunaan suplemen zat besi.Insiden konstipasi pada ibu hamil di Indonesia mencapai 15-20 % Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh konsumsi yogurt terhadap kejadian ibu hamil di BPM Fitri Hayati S.ST Bandar Lampung Tahun 2019. Metode Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian pendekatan quasi eksperimental deain dengan rancangan pretest-posttest with control group. sampel seluruh ibu hamil sebanyak 30 orang. 15 orang sebagai kelompok eksperimen dan 15 orang lainya sebagai kelompok control dengan teknik sampling purposive sampling. Analisa data dengan uji T-test independent. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata frekuensi bab sesudah konsumsi yogurt yang mengandung polydextrose pada ibu hamil yang mengalami kontipasi di BPM Fitri Hayati S.ST Bandar Lampung Tahun 2019  yaitu 23.60 dan  rata-rata frekuensi bab sebelum konsumsi yogurt pada ibu hamil yang mengalami kontipasi di BPM Fitri Hayati S.ST Bandar Lampung Tahun 2019 yaitu 19.20.  Kesimpulan  ada pengaruh pemberian konsumsi yogurt terhadap kejadian konstipasi pada ibu hamil di BPM Fitri Hayati S.ST Bandar Lampung Tahun 2019. Hasil uji t didapat p value 0,000 < α (0,05). Saran Dapat dijadikan sebagai metode nonfarmakologi untuk mengatasi kontipasi yang terjadi pada ibu hamil sengan mengkonsumsi Yogurt Polydextrose yang sangat efektif untuk menyembuhkan sembelit.   Kata Kunci : Konsumsi Yogurt Polydextrose dan Yogurt,Kontipasi
The Effect Of Counter Pressure On The Scale Of Labor Pain In Active Phase I In Yusnita Hazma; Nurliyani Nurlliyani; Suharman Suharman
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No.1 Januari 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i1.8927

Abstract

Latar Belakang: Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stres. Massage counter pressure adalah pijatan yang dilakukan dengan memberikan tekanan yang terus-menerus selama kontraksi pada tulang sakrum pasien dengan pangkal atau kepalan salah satu telapak tangan.Tujuan penelitian diketahui pengaruh counter pressure terhadap skala nyeri persalinan kala I fase Aktif di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2022..Metode penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi esksperiment. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu dalam proses persalinan kala I pembukaan 4-10 cm di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sari Natar Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 52 ibu dengan sampel sampel sebanyak 30 orang menggunakan teknik Acidental Sampling. Penelitian telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sari Natar Kabupaten Lampung Selatan pada bulan April - Juni tahun 2022. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisi data secara univariat dan bivariat uji t (uji wilcoxon).Hasil penelitian: rata-rata nyeri persalinan terapi counter pressure adalah 7,0 dan sesudah diberikan counter pressure adalah 5,7. Ada pengaruh counter pressure terhadap skala nyeri persalinan kala I fase Aktif di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2022 dengan nilai p-value = 0,000. Saran : diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk dapat mempertimbangkan metode counter pressure hangat sebagai salah satu cara untuk mengurangi nyeri persalinan pada ibu bersalin normal. Kata Kunci : Nyeri, Persalinan, Counter Pressure ABSTRACT Background:Labor pain is a physiological condition. Pain that occurs can affect the mother's condition in the form of fatigue, fear, worry and cause stress. Counter pressure massage is a massage performed by applying continuous pressure during contraction of the patient's sacrum with the base or fist of one hand.Purpose Knowing the effect of counter pressure on the labor pain scale of the active phase I in the working area of Tanjungsari Natar Health Center, South Lampung Regency in 2022.Methods: This type of research is quantitative with a quasi-experimental approach. The population of this study were all mothers in the first stage of labor, opening 4-10 cm in the working area of the Tanjung Sari Natar Health Center, South Lampung Regency as many as 52 mothers with a sample of 30 people using the Acidental Sampling technique. The research has been carried out in the working area of Tanjung Sari Natar Health Center, South Lampung Regency in April - June 2022. Data collection uses observation sheets. Data analysis was univariate and bivariate t test (Wilcoxon test).Results: of the study average labor pain counter pressure therapy was 7.0 and after being given counter pressure was 5.7. There is an effect of counter pressure on the labor pain scale of the Active Phase I in the working area of Tanjungsari Natar Health Center, South Lampung Regency in 2022 with a p-value = 0.000. Suggestion: it is expected for health workers to be able to consider the warm counter pressure method as a way to reduce labor pain in normal delivery mothers. Keywords: Counter Pressure, Labor, Pain 
The Effect Of The Use Of Dmpa Injection Contraception On Weight Selviani Mutia; Rosmiyati Rosmiyati; Suharman Suharman; Fitria Fitria
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No.2 April 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i2.7973

Abstract

Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia adalah ledakan penduduk.Cakupan peserta KB aktif di Provinsi Lampung tahun 2019 sebesar 83,23% meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang telah mencapai target sebesar 70%. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan kontrasepsi suntik dMP terhadap kenaikan berat badan di Desa Adi Luhur Kec. Panca Jaya Mesuji Tahun 2022.Jenis penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik DMPA. Variabel dalam penelitian ini adalah penggunaan injeksi DMPA dan pertambahan berat badan. Teknik pengambilan sampel purposive samplingg. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2022 di Desa Adi Luhur, Kec. Panca Jaya Mesuji.Hasil pemakaian kontrasepsi DMPA kurang dari dan sama dengan 3 tahun tidak ada penambahan berat badan 23 (23,0%) dan yang mengalami kenaikan berat badan 31 (31,0%). Sedangkan untuk penggunaan kontrasepsi lebih dari 3 tahun, 21 (21,0%) tidak mengalami kenaikan berat badan dan 25 (25,0%) mengalami kenaikan berat badan. Nilai p adalah 0,916> α (0,05) artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Kesimpulan tidak ada pengaruh penggunaan kontrasepsi suntik DMPA terhadap kenaikan berat badan di Desa Adi Luhur Kec. Panca Jaya Mesuji Tahun 2022. Saran dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang efek samping penggunaan kontrasepsi DMPA dan responden mampu menerapkan pola diet dengan baik untuk menghindari kenaikan berat badan yang drastis. Kata kunci : DMPA, pertambahan berat badan, kontrasepsi ABSTRACT Background One of the most important problems faced by developing countries, such as Indonesia, is the population explosion. The coverage of active family planning participants in Lampung Province in 2019 was 83.23%, an increase when compared to the previous year, having reached the target of 70%.The purpose of the study was to determine the effect of the use of DMPA injectable contraceptives on weight gain in Adi Luhur Village, Panca Jaya Mesuji District in 2022.Methods Quantitative type of research, with cross sectional design. The population in this study were mothers who used DMPA injectable contraceptives. The variables in this study were the use of injectable KB DMPA and weight gain. Purposive sampling technique. This research has been conducted from June to July 2022 in Adi Luhur Village, Panca Jaya Mesuji District.Result of the category of length of use less than and equal to 3 years there is no weight gain of 23 (23.0%) respondents and those who experienced weight gain 31 (31.0%) respondents. As for the old category of contraceptive use for more than 3 years, there were 21 (21.0%) respondents and those who experienced weight gain were 25 (25.0%) respondents. A p-value of 0.916> α (0.05) means that Ha is rejected and Ho is accepted. Conclusion there is no Effect of DMPA Injectable Contraceptive Use on Weight Gain in AdiLuhur Village, Panca Jaya Mesuji District in 2022.Suggestions may increase knowledge and insight into dmpa acceptors the effects of using contraceptives on weight gain. Keywords: DMPA, weight gain, contraception 
Pencegahan penularan Tuberkulosis (TB) melalui kegiatan skrining dan edukasi kepada penghuni lembaga permasyarakatan kelas II A Metro Wayan Aryawati; Suharman Suharman; Evi Herlinda; Angkas Mandala Putra; Fitri Ekasari Siregar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9029

Abstract

ABSTRAK WHO menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai angka kasus tuberculosis yang terbesar diantara 8 negara yaitu India (27%), China (9%), Indonesia (8%), Filipina (6%), Pakistan (5%), Nigeria (4%), Bangladesh (4%), dan Afrika Selatan (3%). Data kasus Tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2018 menyebutkan terdapat 511.873 orang dengan jumlah penderita baru pada tahun 2018 sebanyak 203.148 orang ( Kementrian Kesehatan RI, 2018). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan provinsi Lampung didapatkan jumlah penderita Tuberkulosis sebanyak 7872 orang pada tahun 2019 ( Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2019). Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode pemberian edukasi berupa penyuluhan/ceramah dan pemeriksaan  Tuberkulosis serta HIV.  Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan tekanan darah pada penghuni lembaga permasyarakatan kelas II-A Metro. Evaluasi dalam kegiatan ini dilakukan dalam pemberian kuesioner yang berisi 54 butir pertanyaan. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa mayoritas peserta dalam kegiatan ini memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 65,8%. Hal ini membuktikan bahwa masih butuh kegiatan berulang agar menghasilkan pengetahuan yang baik serta perubahan perilaku yang lebih baik terkait pencegahan penularan penyakit Tuberculosis dan HIV. Kata kunci: Tuberculosis (TB), HIV, Penyuluhan, Edukasi, Skrining  ABSTRACT WHO said that Indonesia is one of the countries that has the largest number of tuberculosis cases among 8 countries, namely India (27%), China (9%), Indonesia (8%), the Philippines (6%), Pakistan (5%), Nigeria (4%), Bangladesh (4%), and South Africa (3%). Data on Tuberculosis cases in Indonesia in 2018 stated that there were 511,873 people with the number of new patients in 2018 as many as 203,148 people (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2018). Based on data from the Lampung Provincial Health Office, the number of tuberculosis sufferers was 7872 people in 2019 (Lampung Provincial Health Office, 2019). This community service is carried out by providing education in the form of counseling / lectures and tuberculosis and HIV examinations. In addition, blood pressure checks were also carried out on residents of Metro class II-A community institutions. Evaluation in this activity is carried out in the provision of a questionnaire containing 54 questions. Based on the results of the analysis, it was obtained that the majority of participants in this activity had a sufficient level of knowledge in the category of 65.8%. This proves that it still needs repeated activities to produce good knowledge and better behavior changes related to preventing the transmission of Tuberculosis and HIV. Keywords : Tuberculosis (TB), HIV, Counseling, Education, Screening
Hubungan Faktor Perilaku Terhadap Peningkatan Pencegahan Kanker Serviks Melalui Test Iva di Lapas Perempuan II A Kota Bandar Lampung Wayan Aryawati; Suharman Suharman; Fitri Eka Sari Siregar; Angkas Mandala Putra; Evi Herlinda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.9713

Abstract

ABSTRACT Currently, cervical cancer is a health problem with a high number of cases in the world, including in Indonesia. The prevalence of cervical cancer in various regions in Indonesia varies, several behavioral factors that increase cancer prevention include education, employment, medical history, environmental factors, personal hygiene, knowledge, health support, and attitudes. The community service carried out aims to educate prison inmates regarding prevention that can be carried out for cervical cancer and conduct an analysis to see whether the factors considered related to other research are also related to community service carried out in the Bandar Lampung women's prison. Community service is carried out by providing counseling to residents regarding prevention carried out to reduce cervical cancer cases. By using power point as a medium for making presentations presented by Masters students. Furthermore, citizens are also given the opportunity to ask questions about cervical cancer and its prevention. Giving a questionnaire as one of the feedback regarding what was explained, as well as to see the extent of preventive behavior that has been carried out by citizens. It was found that prison residents got new benefits, namely knowledge related to cervical cancer with the education provided. From the data analysis conducted, it is known that there is no relationship between education, employment, medical history, environmental factors, personal hygiene, knowledge, support, and attitudes of citizens with cervical cancer prevention behavior. Conclusions and suggestions: cervical cancer is a non-communicable disease that has a high number of cases and can cause death in women, so the prevention that must be done is to improve women's behavior to reduce the risk of cervical cancer. Keywords: Cervical Cancer, Behavior, Prevention  ABSTRAK Saat ini kanker serviks merupakan masalah kesehatan dengan angka kasus yang cukup tinggi di dunia termasuk juga di Indonesia. Prevalensi kanker serviks di berbagai daerah di Indonesia berbeda-beda, beberapa faktor perilaku yang meningkatkan pencegahan kanker diantaranya seperti pendidikan, pekerjaan, riwayat kesehatan, faktor lingkungan, personal hygine, pengetahuan, dukungan nakes, dan sikap. Pada pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk melakukan edukasi terhadap penghuni lapas terkait pencegahan yang dalat dilakukan untuk penyakit kanker serviks serta melakukan analisis untuk melihat apakah faktor-faktor yang dinilai berhubungan pada penelitan lainnya juga berhubungan pada pengabdian masyarakat yang dilakukan di lapas wanita Bandar Lampung. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada warga lapas terkait pencegahan yang dilakukan untuk menurunkan kasus kanker serviks. Dengan menggunakan power point sebagai media untuk melakukan presentasi yang paparkan oleh mahasiswa S2. Selanjutnya warga lapas juga diberikan kesempatan untuk bertanya seputar kanker serviks dan pencegahannya. Memberikan kuesioner sebagai salah satu timbal balik terkait apa yang di jelaskan, serta untuk melihat sejauh mana perilaku pencegahan yang telah dilakukan oleh warga lapas. Didapatkan bahwa warga lapas mendaptkan manfaat baru yaitu pengetahuan terkait kanker serviks dengan edukasi yang diberikan. Dari analisis data yang dilakukan diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan, pekerjaan, riwayat kesehatan, faktor lingkungan, personal hygine, pengetahuan, dukungan nakes, dan sikap warga lapas dengan perilaku pencegahan kanker serviks. Kanker serviks adalah salah satu penyakit tidak menular yang memiliki angka kasus tinggi dan dapat menyebabkan kematian untuk wanita, maka pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan perilaku wanita untuk mengurangi resiko terkena kanker serviks. Kata Kunci: Kanker Serviks, Perilaku, Pencegahan
The Effect Of Giving Lavender Aromatherapy On Insomnia In Perimenopause Women Maida Nurahmah; Susilawati Susilawati; Ana Mariza; Suharman Suharman
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 3 (2023): Volume 9 No. 3 Juli 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i3.7856

Abstract

Pendahuluan : Menurut National Foundation tahun 2015, wanita lebih banyak mengalami insomnia dibandingkan pria, 57% wanita mengalami tanda gejala insomnia beberapa kali dalam seminggu. Angka kejadian insomnia meningkat lebih cepat pada ibu yang berusia di atas 40 tahun. Sekitar 40% wanita usia 40-54 tahun mengeluhkan insomnia, hanya 20% pria pada kelompok usia yang sama yang mengeluhkan insomnia.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh aromaterapi lavender terhadap insomnia pada wanita perimenopause.Metode : Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Sampel diambil sebanyak 30 responden dengan teknik purposive sampling dan menggunakan kuesioner KSBPJ-IRS. Analisis data univariat dan bivariat.Hasil: Hasil penelitian sebelum pemberian aromaterapi lavender didapatkan skor rata-rata 18,30 dan setelah pemberian aromaterapi lavender skor rata-rata 13,53 dengan hasil uji statistik p value 0,000 < 0,05 yang berarti responden mengalami penurunan tingkat insomnia.Simpulan: Hasil p value 0,000 < p (0,05) artinya H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan pemberian aromaterapi lavender terhadap tingkat insomnia.Saran : Untuk wanita perimenopause dianjurkan menggunakan aromaterapi lavender sebanyak 4-5 tetes agar dapat menurunkan tingkat insomnia. Kata Kunci : Aromaterapi Lavender,Perimenopause,Insomnia ABSTRACT Introduction : According to the National Foundation in 2015, women experience insomnia more than men, 57% of women experience signs of insomnia symptoms several times a week. The incidence of insomnia increases more rapidly in mothers over the age of 40 years. About 40% of women aged 40-54 years complain of insomnia, only 20% of men in the same age group complain of insomnia.The purpose of this study was to analyze the effect of lavender aromatherapy on insomnia in perimenopausal women.Methods  This type of research uses quantitative research with a quasi-experimental research design with one group pretest-posttest design. Samples were taken as many as 30 respondents with purposive sampling technique and using the KSBPJ-IRS questionnaire. Univariate and bivariate data analysis.Results: The results of the study before giving lavender aromatherapy got an average score of 18.30 and after giving lavender aromatherapy an average score of 13.53 with statistical test results p value 0.000 <0.05, which means that respondents experienced a decrease in insomnia levels.Conclusion: The results of p value 0.000 < p (0.05) means that H0 is rejected and Ha is accepted, which means that there is a significant effect on giving lavender aromatherapy to the level of insomnia.Suggestion: For perimenopausal women it is recommended to use lavender aromatherapy as much as 4-5 drops in order to reduce the level of insomnia. Keyword : Perimenopause, Insomnia, Lavender Aromatherapy