Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi Market Place Sebagai Peluang Bisnis Online Dalam Meningkatkan Pendapatan Di Desa Lau Gumba Hermansyah Hermansyah; Sri Wahyuni; Ruth Riah Ate Tarigan
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v5i2.1631

Abstract

Abstract : Housewives usually only do activities around the house, such as washing, sweeping, cooking, taking care of children and others. The income received in the household is usually only waiting for the husband's income, which may be mediocre. Like the activities carried out by the people in Berastagi Kab. Karo who only depends on the income of her husband. Even though the opportunity to get additional income is very large, such as in the tourism & agricultural sector. With the internet, mothers can do online business as a sideline. Online business can include promotion of lodging, sales of accessories/souvenirs, sales of fruit, vegetables, etc. However, the situation analysis obtained by the PKM team found that the Lau Gumba community lacked knowledge, especially mothers, about the use of science and technology and online business. Therefore, the PKM program by optimizing online business opportunities carried out by housewives makes it possible to increase additional income during the current covid pandemic. Keywords: online business; housewife; internet. Abstrak : Para ibu rumah tangga biasanya hanya mengerjakan kegiatan di seputaran lingkungan rumah, seperti mencuci, menyapu, memasak, mengurus anak dan lain sebagianya. Pendaptan yang diterima dalam rumah tangga biasanya hanya menunggu penghasilan suami yang mungkin pas-pasan. Seperti kegiatan yang dilakukan oleh para ibu di Berastagi Kab. Karo yang hanya bergantung dari pendapatan para suaminya. Padahal peluang untuk mendapatkan pendapatan tambahan sangatlah besar seperti pada sektor wisata & pertaniannya. Dengan adanya internet maka para ibu dapat melakukan bisnis online sebagai pendapatan sampingan. Bisnis online dapat meliputi promosi tempat penginapan, penjualan asesories/cendramata, penjualan buah, sayuran dll. Namun analisa situasi yang di peroleh tim PKM mendapatkan minimnya pengetahuan masyarakat Lau Gumba khususnya para ibu tentang pemanfatan IPTEK dan bisni Online. Maka dari itu program PKM dengan mengoptimalkan peluang bisnis online yang dilakukan oleh para ibu rumah tangga memungkinkan untuk meningkatkan pendapatan tambahan di masa pendemi Covid-19 seperti sekarang ini.Kata Kunci : bisnis online; ibu rumah tangga; internet.
Pemberdayaan Lahan Pekarangan Melalui Teknologi Hidroponik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Lau Gumba Ruth Riah Ate Tarigan; Annisa Ilmi Faried; hermansyah hermansyah; Sri Wahyuni
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.076 KB) | DOI: 10.54314/jpstm.v2i2.949

Abstract

Abstract: One of the family businesses that can be done during the COVID-19 pandemic is to utilize the land around the residence. Land use can be done using hydroponic technology. The use of the yard as a family business in people's homes in Lau Gumba Village is very less. So it needs to be used more optimally. The location of service is held in Lau Gumba Village, Berastagi District, Karo Regency. The method carried out in the service is by way of lectures and direct practice about hydroponics. The results of the service that has been carried out are that the people of Lau Gumba Village respond by attending lectures and hydroponic practices. Holding this service, knowledge, and information about hydroponics can help them in hydroponics. This simple hydroponics is easy for the people of Lau Gumba Village to do.Keywords: empowerment; hydroponics; of the yard.Abstract: Salah satu usaha keluarga yang dapat dilakukan pada masa pademi covid-19 adalah dengan memanfaatkan lahan-lahan disekitar tempat tinggal. Pemanfaatan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi hidroponik. Pemanfaatan pekarangan sebagai usaha keluarga di rumah-rumah masyarakat di Desa Lau Gumba sangat kurang. Sehingga perlu dimanfaatkan lebih maksimal lagi. Lokasi Pengabdian dilaksanakan di Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Metode yang dilakukan pada pengabdian dengan cara ceramah dan praktek langsung tentang hidroponik. Hasil Pengabdian yang telah dilakukan bahwa masyarakat Desa Lau Gumba merespon dengan mengikuti ceramah dan praktek hidroponik. Dengan diadakan pengabdian ini maka pengetahuan dan informasi tentang hidroponik ini dapat membantu mereka dalam berhidroponik. Hidroponik sederhana ini mudah untuk dilakukan oleh masyarakat Desa Lau Gumba.Kata Kunci : hidroponik; lahan pekarangan; pemberdayaan
SOSIALISASI PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA TANAM HIDROPONIK DI DESA NAMAN JAHE, KECAMATAN SALAPIAN, KABUPATEN LANGKAT Najla Lubis; Ruth Riah Ate Tarigan; Muhammad Yalzamul Insan; Sheila Wardani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3723-3729

Abstract

Desa Naman Jahe merupakan salah satu desa di Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat. Desa ini termasuk dalam pantauan pemerintah Kabupaten Langkat karena adanya masalah stunting. Hal inilah yang menyebabkan penulis berkeinginan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana budidaya hidroponik, manfaat hidroponik dan jenis media tanam hidroponik yang dimanfaatkan dari limbah padat tanaman kelapa sawit yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKS) yang banyak terdapat di sekitar desa. Sosialisasi disampaikan  pada  masyarakat yang tidak memiliki lahan ataupun mempunyai lahan yang tidak luas. Selain dapat menyelesaikan masalah stunting, hidroponik juga dapat meningkatkan pendapatan Masyarakat apabila dilakukan secara berkelanjutan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu sosialisasi agar pengetahuan yang disampaikan dapat lebih dipahami oleh masyarakat. Dari Kegiatan sosialisasi pemanfaaan TKS ini dilanjutkan dengan pelaksanaan budidaya tanaman secara hidroponik di desa Naman Jahe.
MANAJEMEN TATA KELOLA PEKARANGAN RUMAH DI DESA MINTA KASIH Ahmad Taufik; Ruth Riah Ate Tarigan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22117

Abstract

Manajemen sebagai seni mengandung makna estetika, keindahan, harmonisasi, dan membuat daya guna kepada penggunanya (user). Manajemen sebagai seni dapat kita maknai sebagai manajemen atas segala bentuk keindahan, utilitas atas objek tertentu. Rumah sebagai tempat membina keluarga kita, rumah kita tidak hanya sebatas keindahan, kemegahan semata, melainkan rumahpun dari sisi pekarangan harus dapat memberikan dampak kesejukan dan keasrian bagi pemilik maupun sekitarnya. Tujuan Pengabdian ini adalah memberikan sosialisasi dan informasi tentang tata kelola pekarangan rumah di masyarakat Desa Minta Kasih yang mana masih sangat kurang untuk pemanfaatan lahan pekarangan dan khususnya pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan penanaman tanaman bawang merah. Metode pendekatan PKM ini menggunakan Participatory Action Research (PAR), dengan lokasi pengabdian dilaksanakan di Desa Minta Kasih.Hasil Pengabdian yang telah dilakukan bahwa masyarakat Desa Minta Kasih antusias dengan diadakan pengabdian ini. Pengetahuan dan informasi tentang Penanaman tanaman bawang merah ini yang dapat dimanfaatkan di lahan pekarangan rumah dapat menambah pendapatan keluarga dan nilai estetik dari rumah masyarakat. Dengan penataan yang baik di pekarangan rumah bisa menjadikan nilai tambah dari lingkungan tempat tinggal masyarakat Desa Minta Kasih.