Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Nightingale: Journal of Nursing

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Masa Menopause di Desa Pulau Rengas Ulu Wilayah Kerja Puskesmas Sondang Selviana; Aguspairi; Marinawati Ginting; Ismail Usman
Nightingale: Journal of Nursing Vol. 2 No. 1 (2023): Nightingale: Journal of Nursing
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.04 KB) | DOI: 10.35141/njn.v2i1.571

Abstract

Jumlah wanita didunia yang memasuki fase menopause diperkirakan mencapai 1,94 milyar orang. Populasi wanita yang mengalami menopause di dunia mencapai 894 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 mendatang jumlah perempuan di dunia yang memasuki masa menopause akan mencapai 1,2 milyar orang. Jenis penelitian adalah survey analitik serta desain penelitian yang digunakan adalah crosssectional dengan jumlah populasi 144 orang dengan sampel sebanyak 60 orang dan teknik pengambilan sampel adalah sismatik random sampling. Pengumpulan berupa kuisioner yang dibagikan pada seluruh ibu yang berusia 45-59 tahun di Desa Pulau Rengas Ulu wilayah kerja puskesmas Bangko Barat. Proses analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan metode komputerisasi dan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara sikap ibu (p=0,00), dukungan suami (p=0,009) terhadap kesiapan ibu menghadapi masa menopause (p=0,144). Diharapkan puskesmas Bangko Barat dapat meningkatkan pnyuluhan dan akan direncanakan puskesmas Bangko Barat pada tahun 2023 akan membuat RPK penyuluhan kepada ibu yang berusia 45-59 tahun tentang penyuluhan kesiapan ibu menghadapi masa menopause dan bekerja sama dengan tim lansia puskesmas, bidan serta kader
Model Regresi Faktor Penentu Yang Dominan Mempengaruhi Kualitas Tidur Perawat Shift Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pertamedika Iswadi; Aguspairi
Nightingale: Journal of Nursing Vol. 2 No. 2 (2023): Nightingale: Journal of Nursing
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petugas rumah sakit dituntut mampu memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat secara konsisten dan mampu menerapkan kewaspadaan universal serta menjamin keselamatan pasien selama dalam layanan. Faktor kelalaian, kelelahan sering menjadi pemicu utama terjadinya insiden keselamatan pasien. Kelalaian dan kelelahan tersebut sering dikaitkan dengan pelayanan 24 jam yang terus-menerus. Ketidak mamuan memjaga kualitas tidur dapat berdampak pada penurunan konsentrasi kerja. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan faktor penentu yang dominan dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur perawat yang bekerja secara shif di Rumah Sakit. Metode kajian dengan pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Data primer diperoleh melalui kuesioner pada sampel 57 responden, sementara data sekunder telaah dokumen file kepegawaian. Hasil kajian analisa bivariat menunjukkan dari lima variabel faktor yang mempengaruhi kualitas tidur didapatkan faktor laterasi tidur nilai p value 0.005 < 0.05, durasi tidur nilai p value 0.017 < 0.05, efisiensi tidur nilai p value 0.002 < 0.05, gangguan tidur nilai p value 0.000 < 0.05, dan disfungsi aktivitas sehari-hari nilai p value 0.000 < 0.05 artinya semua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas tidur perawat shif. Selanjutnya dilakukan analisa multivariat model regresi logistik didapatkan variabel efisiensi tidur merupakan faktor paling dominan berpengaruh terhadap kualitas tidur perawat shift dengan OR: 58.510 (95 % CI: 2.750-1244.999) dan p value 0,009 yang artinya kualitas tidur perawat shift kecenderungan 58.510 kali dipengaruhi oleh variabel efisiensi tidur bila dibandingkan dengan variabel lain. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa perawat shif yang memiliki kualitas tidur yang buruk sangat dipengaruhi oleh efisiensi tidur yang tidak baik, cenderung menyebabkan kelelahan dan kelalaian kerja, sehingga berdampak pada penurunan kewaspadaan standar dan patien safety.