La Taha La Taha
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

USE OF SEDIMENTATION TANKS TO LOWER BOD LEVEL IN TOFU LIQUID WASTE Mamiek Oktrina Manguju; La Taha La Taha; Erlani
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2023): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/higiene.v9i1.32448

Abstract

Home tofu industry is one of the small-scale industries that still very rarely have waste disposal installations where liquid waste tofu is mostly dumped directly into the environment and water bodies. Liquid waste tofu produced containing Total Suspended Solid (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD) And High Biochemical Oxygen Demand (BOD) can result in environmental damage and impact on health.This study aims to lower BOD levels in tofu liquid waste by using anaerobic sedimentation ponds with a variation in the retention time of 24 hours, 28 hours and 32 hours. The research used is Quasi-Experimentation. The total samples of liquid wastewater tofu used as much as 90 liters are divided in three sedimentation tanks with the amount of each treatment 3 times replication.The results showed that bod levels of liquid waste home tofu after processing with sedimentation ponds in an anaerobic state with a 24-hour stay examination of initial BOD levels of 325.5 mg / l after processing 297 mg / l with a percentage of 9%, at the examination of 28 hours the initial level of 325.5 mg /l after processing 267 mg / l with a percentage of 18.13% and examination 32 hours the initial level of BOD 325.5mg / l dropped to 200.3 with a percentage of 39%.The conclusion of this study is the use of sedimentation room with a variation in the time of stay able to lower bod levels up to 39%, but has not met the requirements of Governor Sul-Sel Regulation No.69 year 2010 on Quality Standards and Environmental Damage Criteria.
PENGARUH VARIASI UMPAN TERHADAP KEPADATAN LALAT PADA PERANGKAP BOTOL PLASTIK AIR MINERAL Sulasmi Sulasmi; Eka Ayu Astuti; La Taha La Taha
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.420

Abstract

Lalat merupakan salah satu jenis serangga pengganggu. Aktivitas lalat dipengaruhi oleh sinar matahari, suhu, kelembaban, air, makanan dan tempat berkembang biak. Lalat mampu berproduksi dengan cepat yaitu selama 15 hari. Lalat merupakan vektor penyakit bawaan makanan termasuk disentri, diare, muntah, tipus dan beberapa spesies dapat menyebabkan myiasis. Lalat tidak dapat sepenuhnya dimusnahkan tetapi dapat dikendalikan ke tingkat yang tidak terlalu berbahaya dan tidak berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi umpan terhadap kepadatan lalat pada perangkap botol plastik air mineral. Penelitian eksperimen semu menggunakan desain penelitian Post Test Only With Control Group. Desain penelitian ini, untuk mengukur preferensi jenis umpan yang digunakan. Sampel yang dalam penelitian ini adalah seluruh lalat yang tertangkap dalam botol plastik air mineral sebanyak 541 ekor dan analisis datanya akan diuji dengan melakukan uji statistik. Hasil uji One way Anova menunjukkan nilai signifikansi p = 0,000 < 0,05 hal ini berarti terdapat pengaruh variasi umpan terhadap kepadatan lalat, umpan gula merah yang paling menarik dan menangkap lalat. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh variasi umpan terhadap kepadatan lalat pada perangkap botol plastik air mineral. peneliti menyarankan agar pedagang di pasar dapat menggunakan perangkap botol plastik berisi air mineral untuk mengurangi kepadatan lalat. Kata kunci : Lalat, Pasar, Perangkap lalat, Umpan.