Fathur Rahman
Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potret Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa Muhammad Khairul Rijal; Muhammad Nasir; Fathur Rahman
PUSAKA Vol 10 No 1 (2022): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v10i1.672

Abstract

Diskursus tentang radikalisme agama di kalangan generasi muda Indonesia disinyalir semakin meningkat di era digital saat ini. Dalam konteks keagamaan, radikalisme agama dapat dimaknai sebagai fanatik terhadap suatu pendapat sehingga menolak pendapat orang lain, menutup pintu dialog dan mudah mengkafirkan kelompok yang berbeda paham dengan diri atau kelompoknya, serta pemahaman agama yang tekstual tanpa melihat dan mempertimbangkan esensi syariat (maqasid al-syari’ah). Radikalisme agama berawal dari cara pandang, sikap, dan prilaku beragama yang eksklusif. Oleh karena itu konsep moderat atau ‘wasatiyyah’ sudah seharusnya menjadi landasan dalam kebijakan untuk melawan narasi radikal beragama. Moderasi beragama akan mampu menjadi perekat antara semangat beragama dan komitmen kebangsaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potret pemahaman moderasi beragama aktivis mahasiswa Kalimantan Timur sebagai respons atas meningkatnya pola pikir radikal dalam beragama di kalangan mahasiswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Data diolah dengan metode clustering dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk grafik dan naratif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa di kalangan aktivis mahasiswa yang aktif berorganisasi, 57% menyatakan paham terkait moderasi beragama dan terdapat 43% yang belum paham memahaminya. Selain itu, masih ditemukan pola pikir yang mengarah kepada pola pikir eksklusif dan dapat menumbuhkan sikap ekstrem dan radikal dalam beragama, terutama dalam aspek wawasan keberagamaan yang meliputi penerimaan terhadap budaya, dan mudah menyesatkan amalan keagamaan yang berbeda dari amalan kelompoknya. Pemerintah dalam hal ini para stakeholder yang berkepentingan diharapkan mampu memfasilitasi penguatan moderasi beragama di kalangan mahasiswa sebagai bagian dari untuk mencegah lahirnya pola pikir, sikap, dan perilaku yang mengarah kepada radikalisme agama.